Tuesday, November 5, 2019

Ancaman Bagi Orang Yang Dzhalim



Oleh: Zakariya al-Bantany


Jika orang lain yang menikam kita, maka tidaklah terlalu sakit terasa. Namun, bila saudara sendiri yang menikam kita maka sakitnya sangat terasa sekali.

Padahal, Islam melarang seorang Muslim memudharatkan dan mempersulit ataupun menyusahkan hidup seorang Muslim. Dalam sebuah hadits dijelaskan:

وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ - رضى الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -{ مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَلله, وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ } أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ.

Dari Shahabat Abi Shirmah radhiyallahu 'anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang Muslim maka Allah akan menyusahkan dia." (HR. Abu Dawud nomor 3635, At-Tirmidzi nomor 1940 dan dihasankan oleh Imam At-Tirmidzi)


Bukankah katanya seorang Muslim dengan Muslim lainnya itu adalah saudara dan Islam pun melarang seorang Muslim mendzhalimi saudaranya dan membiarkan saudaranya terdzhalimi..?! Rasulullah ﷺ bersabda:

اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ. اَلتَّقْوَى هَهُنَا. يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ : بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ.

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh mendzaliminya, tidak boleh merendahkannya dan tidak pula meremehkannya. Taqwa adalah di sini-Beliau menunjuk dadanya sampai tiga kali-. (kemudian beliau bersabda lagi:) Cukuplah seseorang dikatakan buruk bila meremehkan saudaranya sesama Muslim. Seorang Muslim terhadap Muslim lain; haram darahnya, kehormatannya dan hartanya." (HR. Muslim)


Juga sabda Rasulullah ﷺ:

لاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

"Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki dan saling membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara." (Muttafaq ‘Alaihi)


Hadits-hadits senada sangat banyak. Rasulullah ﷺ juga bersabda:

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

"Seorang Mukmin bagi Mukmin lainnya laksana bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” (Muttafaq ‘Alaihi)

Dalam riwayat Al-Bukhari ada tambahan:

وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ

"Dan Rasulullah menjalinkan jari-jemari kedua tangannya."

Nabi ﷺ juga bersabda dalam hadits yang dibawakan oleh an-Nu’mân bin Basyîr Radhiyallahu 'anhu:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى.

"Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur." (HR. Bukhâri dan Muslim, sedangkan lafalnya adalah lafadzh Imam Muslim)

Semoga Allah SWT membalas kedzaliman seseorang yang telah berlaku dzhalim kepada saudaranya tersebut dengan balasan yang setimpal.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.

“Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang dzalim dengan orang dzalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para Sahabat beliau.” Aaamiin.


Dan camkan baik-baik wahai orang-orang yang telah berlaku dzhalim kepada saudaranya sesama Muslim. Takutlah dengan doanya orang yang terdzhalimi.

Sebab, doanya orang yang terdzhalimi itu dikabulkan oleh Allah. Orang yang didzalimi kehormatan, harta, jiwa, agama, atau salah satu hak dari hak-haknya adalah salah satu golongan yang doanya tidak ditolak oleh Allah SWT.

Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

اِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهَا تُصْعَدُ إِليَ السَّمَاءِ كَأَنَّهَا شَرَارَةٌ

Takutlah doa orang yang didzalimi, sebab ia akan diangkat naik ke langit seakan-akan bagai percikan bunga api.” (Hadits shahih)


Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اِتَّقِ دَعْوةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”. (Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38)


Dari Abu Hurairah bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةُ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُوْرُهُ عَلَى نَفْسِهِ

Doanya orang yang teraniaya terkabulkan, apabila dia seorang durhaka, maka kedurhakaannya akan kembali kepada diri sendiri”. (Musnad Ahmad 2/367. Dihasankan sanadnya oleh Mundziri dalam Targhib 3/87 dan Haitsami dalam Majma’ Zawaid 10/151, dan Imam ‘Ajluni No. 1302)


Dalam hadits lain yang dari Anas bin Malik dan diriwayatkan Ahmad disebutkan bahwa tidak ada penghalang doa orang yang terdzalimi untuk diterima Allah. Ini merupakan sebuah bentuk peringatan bagi orang-orang yang dzalim dan para pendukung kedzaliman. Karena doa-doa mereka mustajab dan akan dikabulkan Allah.

Kata dzalim (adzh-dzhulmu) dengan beragam perubahan bentuknya telah disebutkan di dalam Al-Qur’an sekitar 280 kali. Kesemuanya memperingatkan terhadap kedzaliman, mengancam orang-orang dzalim, menjelaskan tempat kembali mereka, serta menyingkap penyesalan orang zhalim pada hari Kiamat.

Allah SWT berfirman:

احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ. مِنْ دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْجَحِيمِ.

“(Kepada Malaikat diperintahkan), ‘Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka’.” (QS. Ash-Shâffât: 22-23)


Binasanya penduduk negeri, juga disebabkan kedzaliman mereka. Allah SWT berfirman:

وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ

Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (QS. Hûd: 102).


Allah memberi tangguh azab bagi orang yang dzalim, bukan mengabaikannya. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrâhîm: 42).


Ayat-ayat yang memperingatkan terhadap kedzaliman dan menjelaskan akibat buruknya sangat banyak sekali. Hal ini memberikan peringatan bagi kita untuk tidak berbuat dzalim dan tidak boleh membiarkan kedzaliman merajalela.

Rasulullah ﷺ juga pernah memberikan peringatan terhadap kedzaliman dalam hadits dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma:

الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Kedzaliman adalah kegelapan hari Kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Abu Musa Al-Asy‘ari radhiyallahu 'anhu dalam hadits Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ

Sesungguhnya Allah memberi tangguh (waktu) bagi orang yang dzalim. Hingga jika Dia mengazabnya, dia tidak bisa meloloskan diri.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Salah satu bentuk kedzaliman adalah kedzaliman seorang hamba terhadap yang lainnya. Kedzaliman antar sesama hamba adalah suatu hal yang diharamkan. Begitu pula, berlaku dzalim atas hak orang lain adalah suatu yang dilarang.

Di antara keadilan Allah adalah Dia akan mengambil kembali hak orang yang didzalimi dari orang dzalim, bahkan yang terjadi antar sesama hewan. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوْقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ

Pada hari Kiamat, hak-hak benar-benar akan ditunaikan kepada pemiliknya, sampai-sampai akan dibalaskan untuk seekor domba yang tak bertanduk atas perbuatan domba yang bertanduk.” (HR. Muslim)


Siapapun yang telah menganiaya orang lain dengan pukulan, pada hari Kiamat ia akan di-qishas karenanya.

Al-Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adab Al-Mufrad, dan Al-Baihaqi dalam As-Sunan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنَ ضَرَبَ بِسَوْطٍ ظُلْمًا اقْتَصَّ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Siapa yang memukul (seseorang) dengan cemeti secara dzalim, pada hari Kiamat akan diambil qishasnya darinya.”  (HR. Bukhari dan Baihaqi)


Dan juga Allah menjadikan orang yang dzhalim sebagai muflish (orang yang pailit/bangkrut) yaitu orang yang tekor dan celaka dunia dan akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?” Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”

Tetapi Nabi ﷺ berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim).


Oleh karena itulah,  wahai orang-orang yang dzhalim di mana pun kalian berada!  Segeralah kalian bertaubat kepada Allah SWT dan segeralah meminta maaf kepada orang-orang yang telah kalian dzhalimi tersebut sebelum Malaikat Maut menjemput nyawa kalian.

Semoga Allah SWT mengampuni atas segala dosa-dosa kita dan semoga Allah pun melindungi diri kita dari kedzhaliman orang-orang yang dzhalim. Aaamiin.


Wallahu a'lam bish shawab. []

Channel Youtube Kopi Nikmat

Channel Youtube Kopi Nikmat
(klik gambar logo)

Fanpage di Facebook

Popular Posts

Search This Blog