Oleh:
Zakariya al-Bantany
Dahulu
tidak ada satupun orang yang mampu mencegah runtuhnya negara adidaya superpower
Khilafah Islam yang berpusat di Turki pada 3 Maret tahun 1924 masehi -yang
sebelumnya telah menguasai 2/3 wilayah dunia- hingga umat Islam terpecah-belah
berkeping-keping menjadi lebih dari 50 negara kecil dalam bentuk negara bangsa
(nation state) dan terpenjara dalam paham kufur nasionalisme hingga umat
Islam merintih kesakitan terjajah dan “dibinasakan” oleh musuh-musuh mereka
para kafir penjajah dari Barat dan Timur hingga dari Utara dan Selatan.
Umat
Islam tanpa Khilafah benar-benar kondisinya bagaikan anak ayam yang kehilangan
induknya dan bagaikan kebun tanpa pagar, serta bagaikan banyaknya buih di
lautan tapi centang perenang dan terombang-ambing tak tentu arah tujuan. Umat
Islam tanpa Khilafah laksana menu hidangan istimewa yang diperebutkan oleh hewan predator
buas nan liar dari Barat dan Timur hingga dari Utara dan Selatan.
Begitu
pula berlaku di masa depan dalam waktu dekat ini, maka tidak ada satupun orang
yang bisa mencegah tegaknya kembali Khilafah Islam di muka bumi ini dan umat
Islam akan kembali bersatu menjadi satu umat dan satu negara adidaya raksasa superpower
Khilafah Rasyidah Islamiyah yang akan menebar rahmah dan berkah bagi dunia dan
alam semesta serta bangsa-bangsa di seluruh penjuru dunia akan tunduk kepada
umat Islam, serta Khilafah Islam pula yang akan menyatukan dunia bagian barat
dan timur hingga dunia bagian utara dan selatan ke dalam pangkuan Islam hingga berkibarlah panji tauhid
al-Liwa' dan ar-Royah di seluruh penjuru dunia dan di seluruh penjuru
alam.
Suka
ataupun tidak suka sama Khilafah, setuju ataupun tidak setuju sama Khilafah,
turut berjuang ataupun tidak turut berjuang menegakkan Khilafah, Khilafah pasti
akan tegak lagi di muka bumi di akhir zaman ini. Meskipun orang-orang dzhalim,
fasiq, kafir dan munafik semuanya di seluruh penjuru bumi bersatu berupaya
keras mencegah tegaknya kembali Khilafah Islam. Maka, Khilafah Islam tetap
pasti akan tegak.
Karena
Khilafah adalah janji Allah (wa'dullah) dan kabar gembira Rasulullah ﷺ
(bisyarah Rasulillah). Allah SWT berfirman:
وَعَدَ
اللَّهُ
الَّذِينَ
آمَنُوا
مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ
فِي
الْأَرْضِ
كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ
مِنْ
قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ
لَهُمْ
دِينَهُمُ
الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ
خَوْفِهِمْ
أَمْنًا ۚ
يَعْبُدُونَنِي
لَا
يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئًا ۚ
وَمَنْ
كَفَرَ
بَعْدَ ذَٰلِكَ
فَأُولَٰئِكَ
هُمُ
الْفَاسِقُونَ
"Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa (menjadi Khilafah) di muka bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan
bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar
akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nuur: 55)
Rasulullah
ﷺ pun bersabda:
تَكُونُ
النُّبُوَّةُ
فِيكُمْ مَا
شَاءَ
اللَّهُ أَنْ
تَكُونَ
ثُمَّ
يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ
أَنْ
يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ
خِلَافَةٌ
عَلَى
مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ
فَتَكُونُ
مَا شَاءَ
اللَّهُ أَنْ
تَكُونَ
ثُمَّ
يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ
اللَّهُ أَنْ
يَرْفَعَهَا
ثُمَّ
تَكُونُ
مُلْكًا عَاضًّا
فَيَكُونُ
مَا شَاءَ
اللَّهُ أَنْ
يَكُونَ
ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ
أَنْ
يَرْفَعَهَا ثُمَّ
تَكُونُ
مُلْكًا
جَبْرِيَّةً
فَتَكُونُ
مَا شَاءَ
اللَّهُ أَنْ
تَكُونَ
ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ
أَنْ
يَرْفَعَهَا
ثُمَّ
تَكُونُ
خِلَافَةً
عَلَى
مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ
ثُمَّ سَكَتَ
(رَوَاهُ
اَحْمَدُ)
"Akan
datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan
datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan 'ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan
atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia
berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa penguasa
yang menggigit (penguasa yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan
datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah
itu, akan datang masa penguasa dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa
itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya.
Kemudian, datanglah masa Khilafah 'ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah
yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam." (HR. Imam
Ahmad)
Karena
Khilafah adalah proyek Allah sekaligus
skenario Allah (sunnatullah dan takdir Allah). Allah SWT berfirman:
وَإِذْ
قَالَ
رَبُّكَ
لِلْمَلَائِكَةِ
إِنِّي
جَاعِلٌ فِي
الْأَرْضِ
خَلِيفَةً ۖ
قَالُوا
أَتَجْعَلُ
فِيهَا مَنْ
يُفْسِدُ فِيهَا
وَيَسْفِكُ
الدِّمَاءَ
وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ
وَنُقَدِّسُ
لَكَ ۖ
قَالَ إِنِّي
أَعْلَمُ مَا
لَا
تَعْلَمُونَ
"Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS.
Al-Baqarah: 30)
Rasulullah
ﷺ bersabda:
كَانَتْ
بَنُو
إِسْرَائِيلَ
تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ
كُلَّمَا
هَلَكَ
نَبِيٌّ خَلَفَهُ
نَبِيٌّ وَإِنَّهُ
لَا نَبِيَّ
بَعْدِي
وَسَيَكُونُ
خُلَفَاءُ
فَيَكْثُرُونَ
قَالُوا فَمَا
تَأْمُرُنَا
قَالَ فُوا
بِبَيْعَةِ
الْأَوَّلِ
فَالْأَوَّلِ
أَعْطُوهُمْ
حَقَّهُمْ
فَإِنَّ
اللَّهَ
سَائِلُهُمْ
عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ
"Dahulu
Bani Israil selalu dipelihara urusannya oleh para Nabi. Setiap Nabi meninggal,
digantikan oleh Nabi berikutnya. Sesungguhnya tidak ada Nabi sesudahku. Tetapi
nanti akan ada banyak Khalifah. Para Sahabat bertanya, “Apa yang engkau
perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, “Penuhilah baiat yang pertama, dan
yang pertama saja. Berikanlah hak mereka, sesungguhnya Allah akan memintai
pertanggungjawaban terhadap urusan yang dibebankan kepada mereka.” (Muttafaq
‘alayh dari Abu Hurairah, dengan lafadz al-Bukhari).
Sebentar
lagi masanya akan tiba, Khilafah Islam akan segera terbit kembali laksana
terbitnya matahari dari sebelah Timur yang cahayanya menerangi seantero dunia.
Bahkan di ufuk Timur dunia pun yaitu di bumi Nusantara Indonesia, kunci gerbang
pembuka Khilafah yaitu bendera tauhid (panji Rasul) al-Liwa dan ar-Royah telah
kembali kepada pemilik yang sah yaitu umat Islam di saat Aksi Bela Tauhid dan
Reuni 212 tahun 2018 yang lalu telah berkibar jutaan lebih panji hitam (bendera
tauhid) yang dikibarkan oleh sekitar 13 juta lebih umat Islam yang hadir di
tugu Monas DKI Jakarta. Ini mengkonfirmasi kebenaran sabda Rasulullah ﷺ bahwa
sebelum munculnya Khalifah Imam al-Mahdi terlebih dahulu diawali munculnya
panji hitam (bendera tauhid) di wilayah dunia bagian Timur di akhir zaman,
wilayah Timur itu kalau bukan Indonesia maka mana lagi..?!
Rasulullah
ﷺ bersabda:
“Al-Mahdi
akan muncul setelah keluarnya panji-panji hitam [ar-raayaat as-suud] dari
(dunia belahan) Timur, yang mana pasukan ini tidak pernah kalah dengan pasukan
manapun.” (HR. Ibnu Majjah)
Syaikh
Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina berkata: “Dan
bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang
dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama
mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu
dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu;
dunia Islam ini membentang dari Maroko sampai Merauke,” ujar beliau terkekeh.
“Maka
sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai
bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat
agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.” [http://laskarsyahadat.blogspot.com/2016/12/indonesia-negeri-pemegang-panji-dari.html?m=1]
Allah SWT
berfirman:
هُوَ
الَّذِي
أَرْسَلَ
رَسُولَهُ
بِالْهُدَىٰ
وَدِينِ
الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ
عَلَى
الدِّينِ
كُلِّهِ
وَلَوْ
كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ
“Dia-lah
yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrik tidak menyukai." (QS. At-Taubah: 33)
Rasulullah
ﷺ bersabda:
لَا
يَذْهَبُ
اللَّيْلُ
وَالنَّهَارُ
حَتَّى
تُعْبَدَ
اللَّاتُ
وَالْعُزَّى
فَقُلْتُ يَا
رَسُولَ
اللَّهِ إِنْ
كُنْتُ لَأَظُنُّ
حِينَ
أَنْزَلَ
اللَّهُ
{ هُوَ
الَّذِي
أَرْسَلَ
رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ
الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ
كُلِّهِ
وَلَوْ
كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ }
أَنَّ
ذَلِكَ
تَامًّا
قَالَ
إِنَّهُ
سَيَكُونُ
مِنْ ذَلِكَ
مَا شَاءَ
اللَّهُ
“Malam
dan siang tidak akan sirna sehingga Al-Lata dan Al-Uzza telah disembah. Lalu
Aisyah bertanya: ‘Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah
menurunkan firman-Nya: “Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa)
petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala
agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai, hal ini itu telah sempurna (realisasinya)”.
Beliau menjawab: “Hal itu akan terealisasi pada saat yang ditentukan oleh
Allah." (HR. Muslim)
اِنَّ
اللهَ زَوى ,
اَىْجَمَعَ
وَضَمَّ لِىَ اْلاَرْضُ
فَرَاَيْتَ
مَشَارِقَهَا
وَمَغَارِ
بَهَا ,
وَاِنَّ
اُمَّتِى
سَيَبْلُغُ
مُلْكُهَا
مَازَوى لِى
مِنْهَا .
“Allah
SWT telah menghimpun (mengumpulkan dan menyatukan) bumi ini untukku. Oleh
karena itu, aku dapat menyaksikan belahan bumi Barat dan Timur. Sungguh
kekuasaan umatku akan sampai ke daerah yang dikumpulkan (diperlihatkan)
kepadaku itu." (HR. Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
لَيَبْلُغَنَّ
هَذَا
الْأَمْرُ
مَا بَلَغَ
اللَّيْلُ
وَالنَّهَارُ
وَلَا
يَتْرُكُ اللَّهُ
بَيْتَ
مَدَرٍ وَلَا
وَبَرٍ إِلَّا
أَدْخَلَهُ
اللَّهُ
هَذَا
الدِّينَ
بِعِزِّ
عَزِيزٍ أَوْ
بِذُلِّ
ذَلِيلٍ
عِزًّا يُعِزُّ
اللَّهُ بِهِ
الْإِسْلَامَ
وَذُلًّا
يُذِلُّ
اللَّهُ بِهِ
الْكُفْرَ
“Sungguh
agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah
tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama
ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulia dan merendahkan yang hina.
Yakni memuliakan dengan Islam dan merendahkannya dengan kekufuran." (HR.
Ibnu Hibban)
Dan
tegaknya Khilafah Rasyidah Islamiyah (Daulah Islam) ini akan benar-benar
kembali mengguncang seluruh dunia dan alam semesta seperti awal berdirinya
Daulah Islam yang pertama di Madinah yang benar-benar telah mengguncang seluruh dunia dan
alam semesta hingga para setan menjadi putus asa.
Saatnyalah
Khilafah memimpin dunia! Maka, sambutlah Khilafah !!!
Wallahu a'lam bish shawab. []
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinBohong
#HaramPilihPemimpinDzalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingDanAseng
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#2019UdahKhilafahAja
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahTheRealSolution