Oleh: Zakariya
al-Bantany
Hari Sabtu tanggal 17
Agustus 2019 tepat dengan HUT RI yang ke-74 tahun sejak diproklamirkannya pada
tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno Presiden RI yang pertama. Tidak terasa
usia kemerdekaan Indonesia sudah genap 74 tahun lamanya. Di bulan Agustus ini
begitu semaraknya perayaaan hari kemerdekaan RI dari awal bulan Agustus hingga
tanggal 17 Agustus hari ini, bahkan terkadang semarak HUT RI pun selesai sampai
akhir bulan Agustus nanti.
Sebagai bentuk
perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, rakyat Indonesia pun dari Sabang
hingga Merauke dengan semaraknya berlomba-lomba turut serta memeriahkan hari
kemerdekaan dengan berbagai macam perlombaan, turnamen, tirakatan, mengibarkan
bendera merah putih di sepanjang jalan, upacara bendera, parade kemerdekaan,
nonton baren film napak tilas perjuangan kemerdekaan para Pahlawan kemerdekaan
terdahulu, dan lain-lain.
Pertanyaannya, apakah
benar Indonesia sudah merdeka..?!
Jika Indonesia sudah
merdeka, lantas mengapa:
1. Rakyatnya masih
banyak yang miskin [https://nasional.republika.co.id/berita/puplu3415/jumlah-penduduk-miskin-tinggal-2514-juta-jiwa; https://m.liputan6.com/bisnis/read/3690495/ini-data-kemiskinan-di-ri-versi-bank-dunia];
2. 80% lebih SDA dan
mineralnya dikuasai asing dan aseng [https://mediaumat.news/buletin-kaffah-islam-mengatur-pengelolaan-sumberdaya-alam/; https://www.kompasiana.com/mustanirinfo/5ad98827bde575133a3d5042/waspada-asing-mencengkeram-sumber-daya-alam-kita?page=2];
3. 2/3 wilayahnya
dikuasai asing dan aseng, gunung emas di Papua dikuasai Freeport hingga puluhan
tahun lamanya, aset-aset penting negara banyak dijual ke asing dan aseng [https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/07/01/pb71t4328-negara-ini-tanahnya-dikuasai-konglomerat-itu-benar; https://m.cnnindonesia.com/nasional/20160915175459-20-158611/komnas-ham-minta-negara-ambil-tanah-yang-dikuasai-konglomerat; https://www.kompas.tv/article/23219/prabowo-80-tanah-indonesia-dikuasai-segelintir-orang];
[https://ekbis.sindonews.com/read/1234853/34/pemerintah-perpanjang-kontrak-freeport-hingga-2041-1503990393;
https://mediaumat.news/media-umat-edisi-223-freeport-bohong-besar-rezim-jokowi/;
https://mediaumat.news/media-umat-edisi-235-kedustaan-dan-kejahatan-di-balik-divestasi-freeport/];
[https://ekbis.sindonews.com/read/1245357/34/jokowi-minta-800-anak-usaha-bumn-dijual-1507108867;
https://mediaumat.news/media-umat-edisi-209-rezim-liberal-aset-negara-diobral/;
https://www.academia.edu/9462985/Mengkhawatirkan_BUMN_di_tangan_Pemerintahan_Baru;
https://m.kaskus.co.id/thread/5b5c7d39c1cb17835c8b4568/bumn-dijual-diam-diam-era-jokowi/];
4. Utang negara tembus
capai lebih dari Rp5000 triliyun [https://m.liputan6.com/bisnis/read/4012823/utang-luar-negeri-indonesia-rp-5379-triliun-pada-akhir-mei-2019]
5. Pemerintah negeri
ini justru memberikan izin pendirian gedung baru Kedubes AS di Jakarta, padahal gedung baru Kedubes AS tersebut hanya
menjadi markas militer dan intelijen AS untuk mengokohkan hegemoni penjajahan
kapitalisme AS di Indonesia [https://news.okezone.com/read/2019/03/19/18/2031994/diresmikan-hari-ini-gedung-baru-kedutaan-as-di-jakarta-jadi-salah-satu-yang-terbesar-di-dunia; https://nasional.kompas.com/read/2013/01/08/13223495/hti.minta.jokowi.tak.izinkan.pembangunan.kedubes.as];
6. Dan
lain-lain..?!
Mengapa pula rakyat
Indonesia tidak semarak tergerak hatinya untuk berlomba-lomba merebut kembali
80% lebih SDA dan mineralnya, 2/3 wilayahnya dan ratusan aset-aset penting
negara yang dikuasai asing dan aseng tersebut serta merebut kembali gunung emas
Papua yang dikuasai Freeport tersebut sekaligus merebut kembali tanah negara
yang dikuasai oleh Kedubes AS yang telah mendirikan gedung baru kedubesnya
tersebut sebagaimana semarak dan bersemangatnya rakyat Indonesia dalam
berlomba-lomba memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia tersebut..?!
Ini bukti Indonesia
belum merdeka secara hakiki. Indonesia hanya baru merdeka secara fisik dari
penjajahan para penjajah baik VOC, Belanda, Portugis, Jepang dan lain-lain yang
telah menjajah Indonesia baik puluhan tahun maupun sampai ratusan tahun. Namun,
kini Indonesia terperangkap dalam belenggu penjajahan dan kolonialisme gaya
baru yaitu penjajahan VOC gaya baru asing dan aseng.
VOC Gaya Baru
Asing Dan Aseng
Dahulu kala di zaman
old atau zaman tempo dulu dalam peradaban kolonialisme imperialisme gaya lama,
VOC Belanda dahulu masuk ke bumi Nusantara Indonesia modusnya adalah dagang
atau ekonomi. Namun, setelah VOC Belanda menguasai dan mencengkram kuat ekonomi
Indonesia sepenuhnya maka VOC Belanda pun menampakkan wajah asli politiknya
yang sangat jahat nan culas dengan menjajah dan mengkolonialisasi Indonesia
selama lebih dari 300 tahun lamanya.
Begitupula sekarang di
zaman now dalam peradaban kapitalisme global saat ini, VOC gaya baru dalam
wujud Multi National Coorporations (MNC) atau perusahaan-perusahaan multi
nasional baik asing maupun aseng dengan modus yang sama yaitu dagang atau
ekonomi.
Melalui jeratan
globalisasi, investasi, hutang luar negeri dan TKA yang dilancarkan perusahaan
multinasional dari negara asing dan aseng tersebut kepada Indonesia hanya akan
makin mengokohkan cengkraman VOC gaya baru asing dan aseng tersebut terhadap
ekonomi dan politik Indonesia.
Seperti
yang telah diungkapkan oleh mantan presiden RI yang ketiga yakni BJ Habibie
dalam pidatonya pada peringatan hari kelahiran Pancasila, 1 Juni 2011 di Gedung
MPR. [https://www.kompasiana.com/moch.eksan/5500d5efa333111d72511f03/voc-gaya-baru; https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/m8j5wj/habibie-ri-dijajah-voc-gaya-baru; https://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/12/09/p0o0a3384-habibie-indonesia-dijajah-voc-yang-memakai-baju].
Sebagaimana
pula ditegaskan oleh Djoko Santoso Anggota Pembina Partai Gerindra sekaligus
Ketua BPN Capres-Cawapres 02 [https://www.msn.com/id-id/news/other/djoko-santoso-ibaratkan-situasi-indonesia-seperti-dikuasai-voc/ar-BBMTyeJ; https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190114125003-32-360622/djoko-santoso-ibaratkan-indonesia-memasuki-rezim-voc-jilid-2].
Dan kini terbukti
semakin nampak kian wajah asli politik jahat VOC gaya baru asing dan aseng
tersebut kian dalam menguasai, mencengkram dan menjajah Indonesia secara
sistemik selama puluhan tahun lebih.
Salah
satu bukti, lihatlah bagaimana Freeport menguasai berton-ton tambang gunung
emas di Papua selama lebih dari 30 tahun dan kini pun Freeport sukses pula
mempecundangi negara dengan diperpanjangnya kontrak kerja Freeport oleh
pemerintah RI hingga tahun 2040. [https://ekbis.sindonews.com/read/1234853/34/pemerintah-perpanjang-kontrak-freeport-hingga-2041-1503990393; https://mediaumat.news/media-umat-edisi-223-freeport-bohong-besar-rezim-jokowi/; https://mediaumat.news/media-umat-edisi-235-kedustaan-dan-kejahatan-di-balik-divestasi-freeport/].
Dan
lihatlah pula lebih dari 86% Sumberdaya alam dan migas Indonesia dikuasai oleh
perusahaan-perusahaan multi nasional asing dan aseng tersebut seperti Chevron,
Exxon Mobile, Chell, Conoco Phillip, Total Oil, Newmont, perusahaan Cina, dan
lain-lain [https://mediaumat.news/buletin-kaffah-islam-mengatur-pengelolaan-sumberdaya-alam/; https://www.kompasiana.com/mustanirinfo/5ad98827bde575133a3d5042/waspada-asing-mencengkeram-sumber-daya-alam-kita?page=2].
Juga 2/3
wilayah Indonesia hanya dikuasai oleh segelintir orang yang memiliki modal
raksasa yaitu para taipan atau konglongmerat aseng. [https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/07/01/pb71t4328-negara-ini-tanahnya-dikuasai-konglomerat-itu-benar; https://m.cnnindonesia.com/nasional/20160915175459-20-158611/komnas-ham-minta-negara-ambil-tanah-yang-dikuasai-konglomerat; https://www.kompas.tv/article/23219/prabowo-80-tanah-indonesia-dikuasai-segelintir-orang]
Indonesia pun diserbu oleh jutaan
tenaga kerja asing dan aseng baik legal
maupun ilegal via kerjasama totalitas pemerintah RI dengan Cina dan
negara-negara ASEAN lewat CAFTA dan MEA yang notabene adalah bentuk
liberalisasi ekonomi Indonesia di tengah masih banyaknya jutaan lebih rakyat
Indonesia yang masih hidup miskin dan pengangguran. [https://www.kompasiana.com/amp/nuryatimasewe/aftamea_56bed660ad7e612707ff629c; https://www.cermati.com/artikel/seberapa-pentingkah-mea-itu-inilah-penjelasannya]; [https://economy.okezone.com/read/2018/05/07/320/1895378/3-fakta-di-balik-kerjasama-indonesia-china-dalam-belt-and-road-initiative; https://www.kompasiana.com/milisinasionalreturn/5c9350657a6d880fce0760b3/mahatir-jokowi-dan-jebakan-utang-cina]; [https://mediaumat.news/media-umat-edisi-158-bahaya-serbuan-tenaga-kerja-cina/]
Indonesia
pun terjerat utang luar negeri hingga tembus lebih dari Rp5000 triliyun melalui
jeratan utang yang dilancarkan oleh lembaga-lembaga rentenir raksasa seperti
IMF, Bank Dunia dan Bank China. [https://m.liputan6.com/bisnis/read/4012823/utang-luar-negeri-indonesia-rp-5379-triliun-pada-akhir-mei-2019]
Diperparah
pula dengan telah ditekennya 28 proyek OBOR (One Belt One Road) Cina yang
diteken oleh pemerintah RI, justru ini hanyalah bunuh diri politik ekonomi dan
kedaulatan dan hanya akan kian membakar secara sistematis dan totalitas wilayah
dan kedaulatan hingga justru akan makin mengokohkan dan melanggengkan
cengkraman gurita penjajahan kapitalisme global aseng di negeri ini hingga
hanya akan berujung bakal membuat Indonesia menjadi Indocina seperti Singapura
atau yang paling tragis seperti Uighur Turkistan Timur. [https://bisnis.tempo.co/read/1188812/proyek-one-belt-one-road-cina-di-indonesia-rp-1-288-t-apa-saja; https://mediaumat.news/tolak-proyek-obor-cina/]
Inilah ancaman nyata yang
sesungguhnya bagi Indonesia yaitu neo imperialisme dan neo kolonialisme
yang berwujud VOC gaya baru tersebut yakni kapitalisme global asing dan aseng,
bukan Syariah dan Khilafah serta bukan pula HTI. Namun, Syariah dan Khilafah
yang ditawarkan oleh HTI sesungguhnya adalah solusi real dari Islam untuk menyelamatkan Indonesia dari belenggu
penjajahan VOC gaya baru kapitalisme global asing dan aseng tersebut.
Sekaligus Syariah dan
Khilafah yang ditawarkan oleh HTI adalah solusi real
mengenyahkan ancaman neo imperialisme dan neo kolonialisme kapitalisme global
asing dan aseng tersebut dari bumi Nusantara Indonesia ini. Karena itu,
selamatkan Indonesia hanya dengan Syariah dan Khilafah untuk Indonesia yang
lebih baik penuh berkah. Mau..?!
Wujud
Kemerdekaan Hakiki
Mewujudkan penghambaan
hanya kepada Allah SWT, itulah misi utama Islam. Itu pula arti kemerdekaan
hakiki. Dalam pandangan Islam, kemerdekaan hakiki terwujud saat manusia
terbebas dari segala bentuk penghambaan dan perbudakan oleh sesama manusia.
Dengan kata lain Islam menghendaki agar manusia benar-benar merdeka dari segala
bentuk penjajahan, eksploitasi, penindasan, kezaliman, perbudakan dan
penghambaan oleh manusia lainnya.
Terkait misi
kemerdekaan Islam ini, Rasulullah Saw. pernah menulis surat kepada penduduk
Najran. Di antara isinya berbunyi:
«... أَمّا بَعْدُ فَإِنّي أَدْعُوكُمْ إلَى عِبَادَةِ
اللّهِ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ وَأَدْعُوكُمْ إلَى وِلاَيَةِ اللّهِ مِنْ
وِلاَيَةِ الْعِبَادِ ...»
“...Amma badu. Aku
menyeru kalian untuk menghambakan diri kepada Allah dan meninggalkan
penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian agar berada
dalam kekuasaan Allah dan membebaskan diri dari penguasaan oleh sesama hamba
(manusia)…” [Al-Hafizh Ibnu Katsir, Al-Bidayah
wa an-Nihayah, v/553].
Misi Islam mewujudkan
kemerdekaan hakiki untuk seluruh umat manusia itu juga terungkap kuat dalam
dialog Jenderal Rustum (Persia) dengan Mughirah bin Syu’bah yang diutus oleh
Panglima Sa’ad bin Abi Waqash ra. Pernyataan misi itu diulang lagi dalam dialog
Jenderal Rustum dengan Rabi bin Amir (utusan Panglima Sa’ad bin Abi Waqash
ra.). Ia diutus setelah Mughirah bin Syu’bah pada Perang Qadisiyah untuk
membebaskan Persia. Jenderal Rustum bertanya kepada Rabi bin Amir, “Apa yang
kalian bawa?” Rabi bin menjawab, “Allah telah
mengutus kami. Demi Allah, Allah telah mendatangkan kami agar kami mengeluarkan
siapa saja yang mau dari penghambaan kepada sesama hamba (manusia) menuju
penghambaan hanya kepada Allah; dari kesempitan dunia menuju kelapangannya; dan
dari kezhaliman agama-agama (selain Islam) menuju keadilan Islam…”
(Ath-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk,
II/401). [Buletin Kaffah No. 051-28
Dzulqa'dah 1439 H-10 Agustus 2018 M]
Jadi, bila penghambaan
ditujukan selain kepada Allah SWT atau saat manusia terbelenggu dari segala
bentuk penghambaan dan perbudakan oleh sesama manusia atau manusia benar-benar
terbelenggu dari segala bentuk penjajahan, eksploitasi, penindasan, kezhaliman,
perbudakan dan penghambaan oleh manusia lainnya serta terbelenggu oleh akidah
kufur ataupun ideologi kufur dan sistem kufur maupun segala bentuk
peraturan-peraturan kufur buatan manusia. Maka itu artinya hanyalah sebuah
kemerdekaan semu bukan kemerdekaan hakiki atau masih terjajah secara hakiki dan
sistemik.
Karena itulah, Allah
SWT memerintahkan kita semua untuk menerapkan Syariah Islam dalam seluruh aspek
kehidupan. Penerapan hukum syariah Islam itu menjadi bukti kebenaran dan
kesempurnaan klaim keimanan dan penghambaan kita kepada Allah SWT.
Allah SWT pun
berfirman:
إِيَّاكَ
نَعبُدُ وَ إيَّاكَ نَستَعِينُ.
"Hanya kepada-Mu (ya Allah) kami menyembah dan hanya
kepada-Mu pula (ya Allah) kami memohon pertolongan." (QS.
Al-Fatihah: 5)
فَلَا
وَ رَبِّكَ لَا يُؤمِنُونَ حَتَّي يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَينَهُم ثُمَّ لَا
يَجِدُوا فِي اَنفُسِهِم حَرَجًا مِّمَّا قَضَيتَ وَ يُسَلِّمُوا تَسلِيمًا.
"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum
mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
(QS. An-Nisaa': 65)
Oleh karena itulah,
wujud hakiki kemerdekaan adalah penghambaan hanya kepada Allah SWT dengan
menerapkan Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam
kehidupan bernegara.
Sedangkan Islam tidak
mungkin bisa diterapkan secara kaffah dalam segala aspek kehidupan tanpa
institusi politik Islam yang bernama Khilafah Islam, sehingga tanpa Khilafah
Islam sang pelaksana dan penerap Islam secara kaffah (totalitas) maka tidak
akan terwujud dan tidak akan tampak wujud hakiki kemerdekaan hakiki tersebut.
Maka, di sinilah
pentingnya Khilafah Islam
sebagai solusi real dari Islam untuk mewujudkan kemerdekaan hakiki sekaligus
menampakkan secara real wujud hakiki
kemerdekaan tersebut dengan menerapkan Islam secara kaffah dalam segala aspek
kehidupan khususnya dalam kehidupan bernegara sehingga akan terwujud pula
rahmah dan berkah bagi dunia dan alam semesta.
Oleh karena itulah,
Indonesia akan benar-benar merdeka secara hakiki hanya dengan solusi Islam,
yaitu hanya dengan Syariah dan Khilafah untuk Indonesia yang merdeka secara
hakiki dan lebih baik, penuh keadilan dan kesejahteraan yang penuh rahmah dan
berkah dari Allah SWT Sang Penguasa dan Pencipta alam semesta, manusia dan
kehidupan sekaligus Sang Pemilik bumi dan Pemilik Indonesia yang sesungguhnya. Wallahu a'lam bish shawab. []
#IjtimaUlama
#IkutUlama
#KhilafahWajib
#KhilafahAjaranIslam
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahAdalahSolusi