-Abu
Jihad-
Kembali,
penindasan terhadap umat Islam terjadi di Uighur Cina. Umat Islam di sana
dilucuti keislamannya secara sistematis, dilecehkan kehormatannya, dilarang
berpuasa, dilarang sholat, dilarang menggunakan nama Islami, dilarang
beratribut Islami, disiksa, dibunuh, serta bentuk penindasan kejam lainnya.
Kejadian
ini semakin menambah daftar panjang penjajahan atas negri-negri muslim pasca
keruntuhan Daulah Khilafah Islam terakhir di Turki. Ibarat anak kehilangan
induknya, begitu Institusi Khilafah dibubarkan, maka tidak ada lagi pelindung
bagi umat Islam hingga saat ini.
Negara
Daulah Islam yang dulu membentang dari Maroko hingga Merauke, pasca keruntuhan
Daulah Khilafah terkerat-kerat menjadi lebih dari 50 negara.
Benarlah
apa yang dinyatakan oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani, sesungguhnya umat Islam
tertimpa dua musibah, pertama adalah tidak diterapkannya syariah (karena
Khilafah sudah bubar), dan kedua adalah penguasa di negri-negri Muslim menjadi
antek para penjajah barat.
Musibah
yang pertama sedang kita saksikan dan rasakan bersama, betapa syariah hanya
tersisa untuk praktek ibadah ritual belaka, seputar sholat, zakat, haji, puasa,
nikah, talak, kematian. Sementara syariat Allah lainnya yang terkait dengan
sistem pemerintahan, sistem hukum-persangsian, sistem ekonomi, sistem sosial,
semuanya hanya jadi cerita sejarah belaka.
Akibatnya
syariat-syariat seputar pemerintahan dan lainnya, justru diganti dengan
sistem-sistem buatan kafir Barat yang menjadi musuh Allah dan Rosul-Nya.
Musibah
yang kedua juga masih kita rasakan saat ini, bagaimana negri-negri Muslim yang
dulunya satu, lalu kemudian terpecah-belah menjadi lebih dari 50 negara.
Masing-masing negara merdeka dengan bendera nasionalismenya. Dan memiliki
pemimpin masing-masing.
Padahal
nasionalismelah yang menjadi senjata ampuh bagi terurainya kekuatan Daulah
Khilafah Islamiyah hingga akhirnya runtuh dan bubar berkeping-keping.
Nasionalismelah
yang mengabaikan ayat al-Qur’an bahwa kita sesama muslim adalah satu umat, satu
saudara, nasionalismelah yang telah menghilangkan sabda nabi bahwa umat Islam
satu tubuh. Nasionalismelah yang menjadikan nyawa-nyawa kaum muslimin di
Palestina melayang diobral tanpa pembelaan. Nasionalismelah yang menjadikan ribuan muslim Rohingnya
tak tertolong hingga kini, nasionalismelah yang menjadikan saudara muslim kita
di Uighur dibantai hari ini.
Penguasa
di negri-negri Muslim tersebut dalam posisi yang lemah ibarat sapu lidi yang
tunggal dan terpisah masing-masing.
Buruknya
lagi, mereka secara tidak sadar rela dicocok hidungnya untuk mau mengikuti
arahan Barat. Demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme, gender yang secara
terang-terangan meruntuhkan hak pengaturan Allah atas manusia, diadopsi secara
sukarela. Sehingga ketika kasus Uighur memanas, mereka tak dianggap lagi
saudara. Dianggap urusan dalam negri masing-masing.
Karena
itu solusi Uighur hanya bisa diselesaikan ketika Khilafah tegak kembali.
Khilafahlah yang akan segera menghilangkan sekat-sekat nasionalisme untuk
disatukan kembali dalam satu wadah kepemimpinan. Sebagaimana yang disampaikan Nabi
ﷺ kepada kita, "Jika ada dua orang kholifah yang dibai'at di
antara kalian, maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya."
Khilafahlah
yang nanti akan membariskan satu per satu pasukan untuk membebaskan saudara
kita di Palestina, Rohingya, Uighur, serta negri-negri muslim terjajah lainnya.
Bahkan Khilafah pula yang nanti akan segera menjadikan Amerika, Cina, Roma
bertekuk lutut di bawah panji Islam. Hingga kekuasan umat Islam meliputi muka
bumi ini sebagaimana yang telah dijanjikan Allah dan Rosul-Nya, "Sesungguhnya
Allah SWT telah memperlihatkan kepadaku bumi bagian timur dan bagian baratnya,
dan kekuasaan umatku akan mencakup bumi yang aku lihat itu."
Semoga
kaum muslimin di negri ini yang sudah mulai mendidih dengan sabda Nabi ﷺ akan bangkitnya
Khilafah Rosyidah kedua, semakin bersemangat untuk memperjuangkannya.
Sambutlah seruan para pejuangnya,
bergabunglah dalam satu barisan bersama mereka. Sadarkan umat akan pentingnya
Khilafah tegak kembali.
Mintalah
pertolongan kepada Allah agar orang-orang yang punya kekuatan di negeri ini
segera mendukung penuh, merapat dalam satu barisan, berdiri tegak menjadi garda
terdepan dalam menyongsong tegaknya kembali Khilafah.
#Uighur
#UighurMuslims
#UighurInChina
#KhilafahPerisaiUmat