Oleh: Zakariya al-Bantany
Wahai sahabatku tercinta para pengemban
dakwah di manapun kalian berada!
Janganlah bersedih hati dan janganlah
pula dikau galau gundah gulana, bila namamu tak tercantum di dalam daftar 200 nama
Mubaligh yang dirilis oleh Kemenag Pemerintah.
Dan janganlah pula risau dan takut bila
namamu terdaftar dalam blacklist pemerintah sebagai Ustadz radikal, da'i
radikal dan muballigh radikal.
Boleh jadi namamu tak begitu terkenal di
mata umat manusia dan boleh jadi pula namamu tak disukai oleh penguasa dzhalim
dan kroni-kroninya.
Namun, boleh jadi justru namamu harum
semerbak nan mewanginya sangat terkenal dan viral di langit. Karena keshalihan,
ketawadhu'an, kesabaran, keikhlasan, kezuhudan, kewara'an, kesungguhan dan
kekonsistenanmu di jalan juang dakwah ini. Serta pula karena loyalitasmu
hanya untuk Allah dan Rasul-Nya semata.
Sungguh rilis 200 nama Mubaligh yang
dikeluarkan Kemenag tersebut dan daftar namamu yang dilabeli radikal oleh
pemerintah tak lebih hanyalah politik belah bambu, dan politik untuk melemahkan
dakwah Islam, serta mematahkan semangat juang kalian dalam dakwah.
Sebab penguasa dzhalim saat ini -akibat
perbuatan dusta dan kedzalimannya sendiri- telah banyak kehilangan
kepercayaannya di hati dan di mata rakyat serta di mata umat hingga ia pun
kehilangan legitimasi dan kharismanya sebagai pemimpin dan penguasa bahkan
hingga semakin nyungsepnya elektabilitasnya.
Sungguh ketahuilah dakwah itu tidak butuh
pengakuan dan legislasi serta sertifikasi dan legitimasi dari siapapun bahkan
dari penguasa dzhalim sekalipun.
Standar baik ataupun buruk, maupun
berkompetensi ataupun tidak dalam dakwah bukan menurut manusia dan bukan pula
di dalam selembar kertas yang dikeluarkan oleh manusia ataupun penguasa dzhalim
sekalipun.
Karena dakwah adalah kewajiban agung dari Allah SWT yang
dititahkan kepada tiap hamba-Nya yang Mukmin.
Karena itu dakwah tidak butuh restu
manusia manapun ataupun penguasa dzhalim sekalipun.
Sebab dakwah sudah mendapat restu, dan mandat, serta legitimasi
dari Allah -Sang Penguasa Jagad Raya- langsung kepada tiap hamba-Nya
yang Mukmin dan bertakwa. Allah SWT berfirman:
ادْعُ
إِلَىٰ سَبِيلِ
رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ
وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
ۖ
وَجَادِلْهُمْ
بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ ۚ
إِنَّ رَبَّكَ
هُوَ أَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ
سَبِيلِهِ ۖ
وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِينَ
"Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125)
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ
يَدْعُونَ إِلَى
الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ
ۚ
وَأُولَٰئِكَ
هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali
Imran: 104)
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Nabi Saw bersabda:
بَلِّغُوا
عَنِّى وَلَوْ
آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu
ayat.” (HR. Bukhari)
Karena itu, teruslah tetap kobarkan
dengan struggle-nya semangat membara dalam aktivitas dakwah amar
ma'ruf wa nahi munkar, serta dalam mewujudkan tegaknya Islam secara kaffah
dalam bingkai Khilafah.
Jadilah seperti batu karang yang sangat
kokoh sekalipun badai menghempaskannya dan gelombang pasang air laut menerjang
dan menyapunya, bahkan gelombang raksasa tsunami menghantamnya bertubi-tubi
sekalipun tak mampu meruntuhkan dan menghancurkan batu karang tersebut.
Sekalipun bayang-bayang persekusi dan
kriminalisasi serta penjara senantiasa menghantui dan meneror di zaman penuh
fitnah seperti saat ini. Dan sekalipun nyawa sebagai taruhannya.
Karena dakwah ataupun tidak, kita semua
pasti akan mati. Pilih mana, mati mulia dalam keadaan dakwah atau mati hina
dalam keadaan tidak dakwah..?!
Atau justru pilih mati sangat hina dalam
memusuhi dan menghalangi serta memerangi dakwah..?!
Sungguh dakwah adalah poros utama
kehidupan. Dakwah merupakan poros utama hidup para Nabi dan Rasul serta para
Waliyullah.
Dakwah
adalah jalan mulia yang memuliakan para pengembannya dan menghinakan para
penentangnya.
Hal itu terukir indah dalam kisah agung
perjalanan dakwah para utusan Allah ’alaihimussalâm lebih khusus
kisah agung perjalanan dakwah Sayyidul Anbiyaa' baginda Nabi Muhammad
Rasulullah ﷺ beserta para Sahabat Radhiyallahu 'anhum.
Sesungguhnya amal yang paling mulia dan
paling luhur adalah dakwah menyeru umat manusia kepada Allah.
Di dalamnya terkandung keagungan dari apa
yang disampaikan, keagungan wasilah, kemuliaan amal perbuatan, dan keluhuran
tujuan. Allah SWT berfirman:
وَمَنْ
أَحْسَنُ قَوْلًا
مِمَّنْ دَعَا
إِلَى اللَّهِ
وَعَمِلَ صَالِحًا
وَقَالَ إِنَّنِي
مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal salih dan berkata,
“Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushshilat:
33)
Wahai Sahabatku para pengemban dakwah
yang tercinta!
Semoga Allah memuliakan kalian, menjaga
kalian dan memberkahi kalian di jalan juang kemuliaan nan agungnya dakwah ini.
Serta semoga Allah memenangkan kembali
agama Islam yang sangat kita cintai ini, Allah segera turunkan
pertolongan-Nya dengan tegaknya kembali Khilafah Rasyidah Islamiyah yang
dijanjikan-Nya dan juga dikabarkan oleh lisan mulia Rasul-Nya.
Dan teruslah konsisten di jalan juang
dakwah yang penuh kemulian dan keagungan ini.
Sampai Allah memanggil kita dengan
panggilan penuh cinta kasih, "Wahai hamba-Ku sudah saatnyalah kalian
pulang dan sudah saatnyalah kalian beristirahat dengan tenang nan bahagia"
di negeri nun jauh di sana yang kekal abadi.
Allah SWT berfirman:
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ
مِنْ رَبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَاوَاتُ
وَالأرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133)
يَا
أَيَّتُهَا
النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ
"Wahai jiwa yang tenang nan
suci."
ارْجِعِي
إِلَىٰ
رَبِّكِ
رَاضِيَةً
مَرْضِيَّةً
"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan
hati yang puas lagi diridhai-Nya."
فَٱدْخُلِى
فِى عِبَٰدِى
"Maka masuklah ke dalam golongan
hamba-hamba-Ku."
وَٱدْخُلِى
جَنَّتِى
"Dan masuklah ke dalam
surga-Ku." (QS. Al-Fajr: 27-30)
Aaamiin. Wallahu a'lam bish shawab. []
#JanganPilihPembohong
#HaramPilihPemimpinIngkarJanjiDanDzalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahAdalahSolusi
#UdahKhilafahAja