Oleh: Zakariya al-Bantany
Allah SWT berfirman:
الْيَوْمَ
يَئِسَ
الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ
دِينِكُمْ
فَلَا
تَخْشَوْهُمْ
وَاخْشَوْنِ ۚ
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ
لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي
وَرَضِيتُ لَكُمُ
الْإِسْلَامَ
دِينًا ۚ
فَمَنِ اضْطُرَّ
فِي مَخْمَصَةٍ
غَيْرَ مُتَجَانِفٍ
لِإِثْمٍ ۙ
فَإِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Pada hari ini orang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut
kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu sebagai agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 03)
Islam adalah agama yang sangat paripurna
dan sangat khas serta sangat berbeda dengan yahudi, nasrani, hindu, budha dan
konghuchu, ataupun ideologi kapitalisme-sekulerisme-demokrasi maupun sosialisme-komunisme. Islam
adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ
untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya [al-Khaliq: Sang Maha Pencipta
yaitu Allah SWT] (hablun minallah) yaitu mencakup perkara akidah dan
ibadah; mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri (hablun minannafsiy)
yaitu mencakup perkara makanan, minuman, pakaian dan akhlak; dan mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya [muamalah] (hablun minannaas) yaitu
mencakup perkara pendidikan, sosial budaya, ekonomi, politik, pertahanan dan
keamanan, kesehatan, hukum, peradilan dan persanksian.
Di masa lalu, Islam pernah berjaya dengan
telah menguasai 2/3 dunia dan Islam pun pernah memimpin peradaban dunia yang
penuh keemasan, penuh kegemilangan dengan institusi politiknya yang agung yang
bernama Khilafah Islamiyah atau Daulah Islam selama lebih dari 13 abad lamanya
hingga Islam pun menjadi mercusuar dunia yang menaungi dan menebar rahmah dan
berkah bagi seluruh penjuru dunia dan alam semesta.
Pasca fitnah besar tragedi WTC yang
menyudutkan, dan menjadikan Islam dan umat Islam sebagai pihak tertuduh
"terorisme" dan "radikalisme" yang ditabuh oleh imperium
adidaya AS sebagai raksasa kapitalisme global dunia saat ini dan diikuti pula
oleh negara-negara sekutu jahatnya serta para penguasa yang menjadi boneka dan
kaki tangannya, maka justru di balik itu semua kini membawa berkah, sekarang
berbondong-bondong ribuan bahkan mungkin sekarang sudah jutaan lebih warga asli
Eropa dan Amerika memeluk Islam.
Di Indonesia pun gejolak kebangkitan
Islam kian membahana pasca penistaan Al-Qur’an oleh Ahok yang saat itu petahana
Gubernur DKI Jakarta hingga bergulir gelombang raksasa Aksi Bela Islam dan Bela
Ulama 411 (04/12) yang dihadiri sekitar 3 juta umat Islam, dan 212 (02/12) yang
dihadiri sekitar 7 juta umat Islam dari seluruh penjuru Nusantara pada tahun
2016 yang lalu. Hingga berlanjut kian revolusionernya memicu rentetan gelombang
aksi-aksi besar Bela Islam dan Bela Ulama selanjutnya pula di tahun 2017 lalu
yang dihadiri ribuan hingga ratusan ribu lebih umat Islam hingga gaungnya pun
menggema dahsyatnya baik di dunia nyata maupun di dunia maya (media sosial).
Hingga akhirnya pemerintah pun secara
ilegal dan inkonstitusional menerbitkan Perppu Ormas No. 02 Tahun 2017 serta
mencabut BHP HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang vokal dan lantang mendakwahkan Syariah dan Khilafah,
serta sangat kritis terhadap segala kebijakan dzhalim penguasa yang
sangat pro kepada para penjajah kafir kapitalis asing dan aseng dan berujung
disahkannya Perppu Ormas tersebut menjadi UU Ormas yang baru di gedung DPR RI
dalam memberangus dakwah, mengkriminalisasi Islam khususnya ajaran Islam
tentang Syariah, dakwah, jihad dan Khilafah sekaligus dalam membendung geliat
kebangkitan Islam tersebut.
Selanjutnya pula pada tanggal 02/12/2017,
kemudian terulang kembali mega raksasa Aksi Bela Islam dan Bela Ulama dalam
bentuk Reuni Akbar Alumni 212 sekaligus Maulid Akbar Nabi ﷺ di Tugu
Monas Jakarta yang dihadiri sekitar 7 juta umat Islam dari seluruh penjuru
Nusantara-hingga terjadi banyak rentetan peristiwa Aksi Bela Islam lanjutannya
yang dihadiri oleh ribuan hingga ratusan ribu umat Islam di sepanjang tahun
2018 yang lalu hingga berujung terjadinya Aksi Bela Tauhid 211 (02/11/2018)
yang dihadiri jutaan lebih umat Islam di Jakarta sebagai respon atas pembakaran
bendera tauhid oleh orang Banser NU yang dibekingi dan dibela oleh induk
semangnya dan rezim jokowi.
Bahkan akhirnya pun berujung
menghantarkan terjadinya super mega raksasa Aksi Bela Tauhid dan Bela Islam 212
dalam bentuk Reuni Akbar 212 (02/12/218) yang dihadiri oleh sekitar 13 juta
lebih umat Islam hingga berkibarlah jutaan lebih bendera tauhid al-Liwa dan
ar-Royah beserta simbol-simbol tauhid dengan gagahnya yang dikibarkan oleh
sekitar 13 juta lebih umat Islam di Monas Jakarta dan sekitarnya-yang kian
mengokohkan komitmen super kuat kepemimpinan intelektual Islam, kebangkitan
Islam, persatuan umat Islam dan pembelaan terhadap Islam, Ulama dan umat Islam,
serta kian lantangnya dan kian mengokohkan gaung gema opini Khilafah di tengah
masyarakat khususnya umat Islam di seluruh penjuru Nusantara hingga Islam
beserta ajarannya tentang Syariah dan Khilafah tersebut kian mengkristalisasi
secara revolusioner dan alamiah di dalam benak tiap-tiap seluruh umat Islam dan
penduduk negeri ini di seantero Nusantara.
Bahkan dengan berkibarnya jutaan lebih
bendera tauhid al-Liwa dan ar-Royah oleh 13 juta lebih umat Islam di Reuni 212
2018 tersebut semakin menjadi bukti kuat telah terjadinya kebangkitan Islam dengan
telah kembalinya bendera tauhid (panji Rasul) tersebut kepada pemiliknya yang
sah sesungguhnya yaitu umat Islam, menjadi kunci pembuka gerbang revolusi
menuju semakin dekatnya di depan mata akan tegaknya kembali Khilafah.
Dan makin diperparah pula hakim-hakim dzhalim Mahkamah
Agung (MA) yang telah menolak pengajuan kasasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
pada Jumat 15 Februari 2019 kemarin lalu. Bahkan sebelumnya pun diperparah oleh
hakim-hakim dzhalim PTUN lewat putusan tercurang di PTUN 07 Mei 2018 yang lalu
dengan telah mencampakkan bukti-bukti dan fakta-fakta selama proses persidangan
dan telah mencampakkan logika hukum dan logika keadilan justru memenangkan
rezim ruwaibidhah yang dzhalim ini dan menolak gugatan HTI. Mungkin
dalam pandangan orang awam dan pemerintah mungkin menurut mereka HTI (Hizbut
Tahrir Indonesia) kalah dan pemerintah menang pada putusan hakim-hakim dzhalim
pada Selasa 07 Mei 2018 di PTUN Jakarta yang lalu.
Namun, pada hakikatnya HTI beserta
"Khilafah Ajaran Islam" telah menang baik secara intelektual, logika
hukum maupun secara politik dan opini. Ini bukti "HTI On The Track"
dan pemerintah rezim ruwaibidhah democrazy sudah "Off Side"
dan sudah "Off The Track" dan di tepi jurang kehancurannya.
Ini adalah sinyal kuat pertanda sebentar
lagi bakal tumbangnya rezim ruwaibidhah democrazy dan sistem kufur
demokrasi, kapitalisme, sekulerisme. Dan sekaligus sinyal sangat kuat pertanda
Khilafah sebentar lagi akan tegak. Serta ini pun hakikatnya adalah sinyal
kemenangan hakiki Islam dan benar-benar masa depan dalam genggaman Islam.
Karena rezim ruwaibidhah democrazy
yang dzhalim dan anti Islam ini yang telah “dimenangkan” oleh hakim-hakim
dzhalim di MA lewat penolakan kasasi HTI pada 15 Februari 2019 kemarin lalu dan
hakim-hakim dzhalim PTUN lewat putusan tercurang di PTUN 07 Mei 2018 tahun lalu
telah memastikan dirinya adalah mulkan jabriyatan (penguasa diktator).
Namun, justru makar jahat rezim diktator
anti-Islam tersebut hanya kian memicu kemarahan umat Islam yang sudah mencapai
ubun-ubunnya dan justru semakin menambah kokohnya geliat kebangkitan Islam sehingga
terus-menerus bermunculan gelombang aksi besar-besaran Bela Islam dan Bela
Ulama di seluruh penjuru Nusantara yang diiringi kian menggemanya opini
Syariah, Khilafah dan HTI di tengah seluruh masyarakat Indonesia hingga
seantero penjuru Nusantara.
Ditambah lagi ulah jahat AS dan Israel
melalui pengumuman resmi yang disampaikan Presiden AS Donald Trump yang
mengumumkan peresmian secara sepihak Yerussalem (Al-Quds) Palestina sebagai ibu
kota negara ilegal yahudi Israel, sehingga memicu kemarahan besar seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia
hingga melahirkan gelombang besar Aksi Bela Palestina di seluruh penjuru dunia
dan ini pun setahap demi setahap akan memicu persatuan umat Islam sedunia serta
kian mengkristalisasikan mabda' (ideologi) Islam beserta ajarannya tentang
Syariah, Dakwah, Khilafah dan Jihad sebagai solusi final
Palestina dan dunia hingga benar-benar umat Islam akan secara totalitas dan
secara revolusioner akan bangun dan bangkit kembali menjadi adidaya raksasa
super power dari tidur panjangnya. Ini sejalan dengan bisyarah Rasulullah ﷺ
tentang penaklukan kembali Baitul Maqdis. Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin
Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
اعْدُدْ
سِتًّا
بَيْنَ
يَدَيِ
السَّاعَةِ…
(فَذَكَرَ مِنْهَـا:)
فَتْحُ
بَيْتِ
الْمَقْدِسِ.
‘Ingatlah (wahai ‘Auf) ada enam (tanda)
sebelum datangnya hari Kiamat….’” (Lalu beliau menyebutkan salah satunya),
“Penaklukan Baitul Maqdis.” (HR Bukhari)
Kembalinya kaum Yahudi ke Palestina
sebagai tanda bahwa kiamat telah dekat, karena setelah mereka kembali, tidak
lama setelah mereka berkuasa di Palestina kaum muslimin akan memerangi mereka
dan baitul Maqdis ditaklukkan kembali oleh kaum muslimin, sebagaimana hadist:
عَنْ
أَبِي
هُرَيْرَةَ
أَنَّ
رَسُولَ
اللَّهِ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
قَالَ لَا
تَقُومُ
السَّاعَةُ
حَتَّى
يُقَاتِلَ
الْمُسْلِمُونَ
الْيَهُودَ
فَيَقْتُلُهُمْ
الْمُسْلِمُونَ
حَتَّى يَخْتَبِئَ
الْيَهُودِيُّ
مِنْ وَرَاءِ
الْحَجَرِ
وَالشَّجَرِ
فَيَقُولُ الْحَجَرُ
أَوْ
الشَّجَرُ
يَا مُسْلِمُ
يَا عَبْدَ
اللَّهِ
هَذَا
يَهُودِيٌّ
خَلْفِي فَتَعَالَ
فَاقْتُلْهُ
إِلَّا الْغَرْقَدَ
فَإِنَّهُ
مِنْ شَجَرِ
الْيَهُودِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga
kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka
sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi
batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi
di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia
adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
Inilah tanda-tanda besar kebangkitan
Islam dengan puncaknya adalah akan tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyah Wa'dullah
(janji Allah SWT) wa Busyrah Rasulillah (kabar gembira Rasulullah ﷺ)
sang pelaksana Syariah Islam secara kaffah dan pemersatu umat serta pembebas
umat manusia dari penyembahan selain Allah kepada penyembahan hanya kepada
Allah SWT semata sekaligus yang akan membebaskan umat manusia dari segala
bentuk penjajahan dan ideologi sistem kufur penjajah, dan yang tidak hanya akan mengislamkan
benua Eropa dan Amerika saja tapi juga akan mengislamkan seluruh penjuru dunia
sekaligus akan kembali mewujudkan Islam rahmatan lil 'alaamiin dan yang akan
kembali melahirkan umat yang terbaik (khairu ummah) yang menebar rahmah
dan berkah bagi dunia dan alam semesta.
Sungguh masa depan dunia adalah milik
Islam. Karena, Islam adalah masa depan dunia itu sendiri. Allah SWT akan
kembali mempercayakan kekuasaan dan kepemimpinan dunia kepada umat Islam dengan
kembali tegaknya Negara Khilafah Rasyidah Islamiyah yang merupakan representasi
ideologi Islam Kaffah dan kepemimpinan Islam global di akhir zaman ini. Allah
SWT berfirman:
وَعَدَ
اللَّهُ
الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ
فِي
الْأَرْضِ
كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ
مِنْ
قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ
لَهُمْ
دِينَهُمُ
الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ
خَوْفِهِمْ
أَمْنًا ۚ
يَعْبُدُونَنِي
لَا يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئًا ۚ
وَمَنْ كَفَرَ
بَعْدَ ذَٰلِكَ
فَأُولَٰئِكَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa (menjadi Khilafah) di
muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik." (QS. An-Nuur: 55)
Para Ulama tafsir menjelaskan bahwa dalam
ayat yang mulia ini, sebenarnya terdapat sumpah Allah yang tersirat dari
ungkapan “layastakhlifannahum….dst” yang diistilahkan oleh pakar bahasa
al-Qur’an sebagai jawâbul-qasm (jawaban sumpah). Lalu apa sumpah
Allah tersebut? Dia bersumpah akan menjadikan orang-orang yang beriman dan
beramal shalih sebagai Khalifah (penguasa) di muka bumi yang akan mengatur
dunia dengan syari’at-Nya. [Lihat makna “istakhlafa” dalam Mu’jamul
Alfaazhil Qur’ânil Karîm: 1/369, disusun oleh sekumpulan
ulama yang diketuai oleh DR. Ibrahîm Madkûr, Cet. 1409-H, Jumhûriyyah Mishr
al-Arabiyyah]
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَكُوْنُ
النُّبُوَّةُ
فِيكُم
فَيَكُوْنُ
مَاشَااللّه
اَنْ
تَكُوْنَ
ثُمَّ يَرْفَعُهَا
اللّهُ إِذَا
شَاءَ اَنْ
يَرْفَعَهَا،
ثُمَّ
تَكُوْنُ
خِلاَفَةٌ عَلَى
مَنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ،
فَتَكُوْنُ
مَاشَااللّهُ
اَنْ
تَكُوْنُ،
ثُمَّ يَرْفَعُهَا
اِذَا شَاءَ
اَنْ
يَرْفَعَهَا،
ثُمَّ
تَكُوْنُ
مُلكًا
عَاضًا
فَيَكُوْنُ مَاشَاءَاللّهُ
اَنْ
تَكُوْنَ،
ثُمَّ يَرْفَعُهَا
اِذَا شَاءَ
اللّهُ اَنْ
يَرْفَعَهَا
ثُمَّ
تَكُوْنُ خِلاَفَةً
عَلَى
مَنْهَاجِ
نُّبُوَّةِ،
ثُمَّ سَكَتَ
“Di tengah-tengah kalian akan terdapat
masa Kenabian yang berlangsung lama sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian Dia
akan menghilangkannya sesuai dengan kehendak-Nya, setelah itu ada Khilafah 'alaa
Minhaajin Nubuwwah (Khilafah yang mengikuti metode Kenabian) yang
berlangsung lama sesuai dengan kehendak-Nya pula. Kemudian Dia akan
menghapusnya juga sesuai dengan kehendak-Nya. Lalu akan datang masa para
penguasa yang gigih (berpegang teguh dalam memperjuangkan Islam) yang
berlangsung lama sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian Allah hilangkan dengan
kehendak-Nya pula. Setelah itu akan datang penguasa diktator bertangan besi
yang berlangsung lama semua sesuai dengan kehendak-Nya pula. Lalu Dia akan
menghapusnya jika menghendaki untuk menghapusnya. Kemudian akan datang kembali
Khilafah yang mengikuti metode Kenabian (Khilafah 'alaa Minhaajin Nubuwwah).
Kemudian Nabi ﷺ pun diam." (HR. Ahmad, IV/273)
Bahkan Allah SWT pun berfirman:
وَإِذْ
قَالَ
رَبُّكَ
لِلْمَلَائِكَةِ
إِنِّي
جَاعِلٌ فِي
الْأَرْضِ
خَلِيفَةً ۖ
قَالُوا أَتَجْعَلُ
فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ
فِيهَا وَيَسْفِكُ
الدِّمَاءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ
لَكَ ۖ
قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ
مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 30)
Imam al-Qurthubi rahimahullah
dalam kitab tafsirnya beliau menjelaskan QS. Al-Baqarah: 30 tersebut:
هذه
الآية أصل في
نصب إمام
وخليفة يسمع
له ويطاع ،
لتجتمع به
الكلمة ،
وتنفذ به
أحكام
الخليفة . ولا
خلاف في وجوب
ذلك بين الأمة
ولا بين
الأئمة إلا ما
روي عن الأصم
حيث كان عن
الشريعة أصم ،
وكذلك كل من قال
بقوله واتبعه
على رأيه
ومذهبه ، قال :
إنها غير
واجبة في
الدين بل يسوغ
ذلك
“Ayat ini adalah dasar untuk mengangkat
imam atau Khalifah yang didengar dan dipatuhi, untuk menyatukan kalimat dan
melaksanakan hukum-hukum Khalifah. Tidak ada perbedaan pendapat di antara umat
dan imam tentang kewajibannya kecuali apa yang diriwayatkan oleh al-Asham (Abu
Bakar al-Asham, pemuka Mu’tazilah), padahal dia tuli terhadap syariat, dan
orang yang sependapat dengannya dan pengikutnya, yang mengatakan: ‘Mengangkat
imam/khilafah tidak wajib, tetapi sekadar menyempurnakan agama." [Tafsir
al-Qurthubi, hal. 305]
Bahkan, pada bulan Desember tahun 2004,
salah satu lembaga intelligent Amerika Serikat yakni National Intelligence
Council’s (NIC) merilis sebuah laporan yang berjudul Mapping the Global
Future. Dalam laporannya itu diprediksikan bahwa akan ada empat skenario
besar dunia di tahun 2020, salah satu yang disebutkan adalah "A New
Chaliphate" atau berdirinya kembali Khilafah Islam, sebuah pemerintahan
Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai
global. Tegaknya Khilafah adalah pertanda kebangkitan Islam dan tahta
kepemimpinan dunia segera beralih ke tangan Islam.
Selain itu, menarik juga menilik sebuah
buku terbaru karya Mr. Michael Buriyev (Wakil Ketua Parlemen Rusia) yang
menyatakan: dunia sedang menuju menjadi 5 negara besar yakni: Rusia, Cina,
Khilafah Islam, Konfederasi Dua Amerika, dan India jika India bisa bebas dari
cengkraman Islam yang mengurungnya (Pakistan, Bangladesh, Kasmir, Afganistan).
Terlepas dari tendensi apa mereka
mengeluarkan prediksi tersebut, yang namanya prediksi atau analisa, hal itu
bisa akurat bisa juga tidak. Yang jelas namanya prediksi itu berbeda dengan
sebuah ramalan mantra, sebab prediksi atau analisa yang dilakukan disini
tentunya berdasarkan penelitian yang begitu mendetail dan argumentatif yang
didasarkan dengan data-data yang dihasilkan dari pengamatan mereka di lapangan,
apalagi yang melakukan adalah sebuah lembaga yang profesional dan memiliki
tingkat kredibilitas yang tinggi di bidangnya.
Jika dikolerasikan dengan Indonesia, negeri
ini adalah salah satu kandidat kuat sebagai titik awal berdirinya Daulah Islam
atau Khilafah, di samping negeri-negeri Islam lainnya. Hal ini didasari atas
beberapa pertimbangan, di antaranya Indonesia memiliki: potensi kekayaan
sumberdaya alam yang melimpah ruah, secara konstelasi geopolitik sangat
strategis, secara geografis memiliki luas wilayah yang sangat luas, jumlah
penduduk yang besar, faktor sosio-historis dahulu banyak berdiri Kesultanan
Islam yang notabene bagian integral dari Khilafah Islam Utsmaniyah yang
berpusat di Turki, Islam menjadi agama mayoritas penduduk dan semakin
diterimanya dakwah Syariah dan Khilafah di tengah-tengah umat.
Sekaligus tegaknya Khilafah adalah sebuah
simbol kembalinya kemenangan dan kejayaan Islam serta kedigdayaan dan kemuliaan
Islam di masa depan. Allah SWT berfirman:
هُوَ
الَّذى
أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ
بِا لْهُدَى
وَدِيْنِ الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّيْنِ
كُلِّهِ
وَلَوْ
كَرِهَ
الْمُشْرِكُوْن
“Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya
(dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk
dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak
menyukai." (QS. At-Taubah: 33)
...إِنَّ
اللَّهَ لَا
يُخْلِفُ
الْمِيعَادَ
"...Sesungguhnya Allah tidak
menyalahi janji-Nya." (QS. Ali Imran: 09)
Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَيَذْ
هَبُ
اللَّيْلُ
وَالنَّهَارُ
حَتَّى
تُعْبَدَ
اللاَّتَ
وَالْعُزَّى
فَقَالَتْ
عَاءِشَةُ :
يَا رَسُولُ
اللهِ اِنْ
كُنْتُ
لاَظُنُّجِيْنَ
اَنْزَلَ اللهُ
: هُوَ
الَّذِىْ
اَرْسَلَرَسُولَهُ
بِا لْهُدى
وَدِينِ
الحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ
عَلَى
الدِّينِ
كُلِّه
وَلَوكَرِهَ
الْمُشٍْرِكُونَ
, اَنَّ ذلِكَ
تَامًّا :
قَالَ اِنَّهُ
سَيَكُوْنُ
مِنْ ذلِكَ
مَاشَاءَاللهُ.
“Malam dan siang tidak akan sirna
sehingga Al-Lata dan Al-Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya : ‘Wahai
Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman-Nya : “Dia-lah
yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukai, hal ini itu telah sempurna (realisasinya)”. Beliau menjawab:
“Hal itu akan terealisasi pada saat yang ditentukan oleh Allah." (HR.
Muslim)
Banyak hadits-hadits lain yang
menjelaskan masa kemenangan Islam dan tersebarnya ke berbagai penjuru. Dari
hadits-hadits itu tidak diragukan lagi bahwa kemenangan Islam di masa depan
semata-mata atas izin pertolongan dari Allah SWT, dengan catatan harus tetap
kita perjuangkan dengan konsisten
meneladani metode dakwah Rasulullah ﷺ dalam mewujudkan tegaknya
kembali Khilafah Rasyidah Islamiyah Wa'dullah wa Busyra Rasulillah
tersebut, itu yang paling penting. Karena, hanya Khilafah Islam sajalah yang
bisa mewujudkan kembali berlanjutnya kehidupan Islam tatkala hukum-hukum Allah
SWT yaitu Syariah Islam benar-benar diterapkan kembali secara kaffah dalam
segala aspek kehidupan dan Islam pun akan disebarluaskan kembali ke segala
penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Rasulullah ﷺ pun bersabda:
اِنَّ
اللهَ زَوى،
اَىْجَمَعَ
وَضَمَّ لِىَ
اْلاَرْضُ
فَرَاَيْتَ
مَشَارِقَهَا
وَمَغَارِ
بَهَا،
وَاِنَّ
اُمَّتِى
سَيَبْلُغُ
مُلْكُهَا
مَازَوى لِى
مِنْهَا.
“Allah SWT menghimpun (mengumpulkan dan
menyatukan) bumi ini untukku. Oleh karena itu, aku dapat menyaksikan belahan
bumi Barat dan Timur. Sungguh kekuasaan umatku akan sampai ke daerah yang
dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku itu."
(HR. Muslim (8/171), Abu Daud (4252),
Turmudzi (2/27) yang menilainya sebagai hadits shahih. Ibnu Majah (2952) dan
Ahmad dengan dua sanad. Pertama berasal dari Tsaubah (5/278) dan kedua dari
Syaddad bin Aus (4/132), jika memang haditsnya mahfudzh [terjaga])
لَيَبْلُغَنَّ
هذَا
اْلاَمْرُ
مَا بَلَغَ الَّيْلَ
وَالنَّهَارُ
وَلاَيَتْرُكُ
اللهُ بَيْتَ
مَدَرٍ وَ لا
وَبَرٍ اِلاَّ
اَدْخَلَهُ
اللهُ هذَا
الدِّيْنَ ,
بِعِزِّعَزِيْزٍ،
اَوْبِذُلِّ
ذَلِيْلٍ، عِزًّايُعِزُّاللهُ
بِهِ الاِسْلاَمَ،
وَذُلاَّيُذِلُّ
بِهِ
الْكُفْرَ
“Sungguh agama Islam ini akan sampai ke
bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh
kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu, dengan
memuliakan yang mulia dan merendahkan yang hina. Yakni memuliakan dengan Islam
dan merendahkan kekufuran." (HR. Ibnu Hibban 1631, 1632; Abu ‘Arubah dalam
kitab Al-Muntaqa minat-Thabaqat [2/10/1])
Allah SWT pun berfirman:
وَلَتَعْلَمَنَّ
نَبَأهُ
بَعْدَ
حِيْنٍ
“Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui
(kebenaran) berita Al-Qur’an setelah beberapa waktu lagi." (QS. Shaad: 88)
Sudah tiba saatnyalah Islam kembali
memimpin dunia dengan Syariah dan Khilafah untuk mewujudkan tatanan dunia yang
lebih baik penuh rahmah dan penuh berkah dunia dan akhirat. Allahu Akbar!
Wallahu a'lam bish shawab. []
#JanganPilihPembohong
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinDzhalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahTheRealSolution