Oleh: Zakariya al-Bantany
Demi meraih keridhoan manusia, serta demi
meraih sukses maju dan memenangkan pilpres 2019 sampai-sampai ada yang tega
hati menuduh dan memfitnah "Khilafah itu sesuatu yang picik dan
berbahaya" sambil seraya ia sebelumnya mengagungkan demokrasi adalah sistem
terbaik. Padahal faktanya demokrasi, kapitalisme, sekulerisme itulah yang picik
bahkan sangat picik dan berbahaya yang sesungguhnya.
Demokrasi, kapitalisme, sekulerisme yang
diadopsi dan diterapkan di negeri ini sejak era Orde Lama, Orde Baru hingga
Orde Reformasi faktanya hanya kian melahirkan banyaknya kerusakan dan carut
marutnya berbagai problematika yang acakadut yang mendera Indonesia. Demokrasi,
kapitalisme, sekulerisme faktanya pun hanya menjadi biang penjajahan gaya baru
yang mendera dan menjerat negeri ini.
Gara-gara demokrasi, kapitalisme,
sekulerisme tersebut yang diadopsi dan diterapkan di Indonesia lihatlah
akibatnya:
1. Lepasnya Timor Timur, pulau Sipadan
dan pulau Ligitan dari kesatuan pangkuan ibu pertiwi.
2. Kian subur dan merajalelanya gerakan
makar separatis teroris OPM yang sangat radikal di Papua. Bahkan OPM
terang-terangan mengibarkan bendera bintang kejora, menantang perang dengan
NKRI dan memproklamasikan berdirinya Negara Federal Republik Papua Barat.
Sebelumnya pun OPM sudah sering membunuhi puluhan lebih aparat TNI dan Polri,
serta menyandera 1300 orang warga sipil Tembagapura di Papua. Bahkan beberapa
waktu yang lalu pun OPM dengan sangat keji dan barbarnya membunuh 35 warga
sipil yang menjadi pekerja pembangunan Trans Papua di Papua.
3. Tambang emas yang seharusnya milik penduduk
negeri ini berton-ton segunung di Papua dirampok oleh Freeport melalui sejumlah
regulasi UU yang disahkan oleh pemerintah dan DPR sejak era awal Orde Baru
hingga era reformasi di zaman now ini. Padahal Perusahaan tambang Freeport
milik AS tersebut merupakan simbol penjajahan kapitalisme global AS di bumi khatulistiwa
ini.
4. Hanya lahirkan gurita raksasa korupsi
yang makin menggila yang melibatkan koruptor kelas ikan teri, kelas ikan kakap
hingga kelas ikan paus, lihatlah mega kasus korupsi Eddy Tamsil, BLBI, Century,
E-KTP, Sumber Waras, Honggo, pengadaan bus Trans Jakarta, Reklamasi, Meikarta
yang melibatkan Mendagri, 41 anggota DPRD Malang, Gubernur Jambi dan DPRD
Jambi, pengadaan air mineral di Kementerian PU, Bupati Kotawaringin kader PDIP,
dll. Akhirnya korupsi pun makin hari makin menjadi “kearifan lokal” dan
menjelma menjadi super mega gurita raksasa korupsi.
5. Indonesia dibanjiri berton-ton narkoba
dari asing hingga narkoba pun menjadi gurita raksasa narkoba hingga menjelma
menjadi “kearifan lokal” di negeri ini sehingga sulit diberantas karena
peredaran narkoba tersebut melibatkan sindikat jaringan mafia raksasa yang
melibatkan bandar narkoba kelas ikan teri, kelas ikan kakap hingga kelas ikan
paus, juga melibatkan aparat dan pejabat hitam nan korup bahkan melibatkan pula
negara-negara imperialis kapitalis yang berkepentingan menguasai dan menjajah
Indonesia melalui perang candu dan perang proxy sehingga penduduk negeri
ini terancam kehilangan generasi penerusnya dan terancam kehilangan kekuasaan
atas wilayahnya.
6.
Nilai rupiah jatuh tersungkur di hadapan dollar AS di mana 1 dollar AS saat
ini senilai lebih dari Rp14.000. Jatuhnya rupiah tersebut atas dollar hanya
akan memicu terjadinya krisis keuangan dan krisis ekonomi seperti krisis
ekonomi tahun 1998, dan tentunya pun jatuhnya rupiah tersebut hanya akan kian
melambungkan jumlah utang negara yang kian membengkak dari Rp5000 triliyun
lebih kian menjadi makin berlipat ganda, serta hanya membuat pajak akan semakin
naik, dan harga-harga produk impor semakin naik pula dan makin mahal, otomatis
pun akan menaikkan harga-harga produk turunan yang diproduksi dari produk impor
tersebut.
7. Biaya hidup pun makin hari makin mahal
seperti naiknya: harga sembako, harga BBM, harga gas, tarif pajak, tarif dasar
listrik (TDL), biaya kesehatan, biaya sekolah, dll. Sebaliknya yang turun
hanyalah harga diri semata. Dan gaji rakyat serta pendapatan rakyat pun tidak
naik-naik.
8. Pemerintah justru impor berton-ton
garam dari luar negeri padahal negeri ini adalah yang paling panjang garis
pantainya dan paling luas lautannya. Dan pemerintah pun impor berton-ton beras
dan gula dari luar negeri di saat petani lokal yang notabene rakyat pribumi
sedang mau panen raya berton-ton beras lokal dan berton-ton gula lokal hingga
akhirnya hanya membunuh pasar dan pendapatan rakyat pribumi belaka.
9. 2/3 wilayah zamrud khatulistiwa
dikuasai asing dan 80% lebih sumber daya alam dan migasnya pun dikuasai asing.
Ini jelas kemerdekaan terancam dan dalam kondisi sangat berbahaya.
10. Sangat tingginya tingkat
kriminalitas, pornografi-pornoaksi, sex bebas, aborsi, LGBT, kenakalan
remaja, degradasi moral, dan tumbuh suburnya komunis gaya baru, dll.
11. Indonesia diserbu jutaan tenaga kerja
asing dari Cina baik legal maupun ilegal via pasar bebas CAFTA di tengah jutaan
rakyat pribuminya masih banyak yang pengangguran dan belum memiliki pekerjaan
yang layak.
12. Rakyat dipalak melulu lewat pajak di
semua lini kehidupannya. Dan juga dipalak melulu melalui BPJS yang berujung
BPJS pun kian acakadut amburadul dan pemerintah pun lepas tangan.
13. Terjadinya kerusakan ekosistem
lingkungan baik darat, laut maupun udara, serta terjadinya polusi lingkungan
dan pemanasan global efek rumah kaca karena efek domino banyaknya muncul
rumah-rumah industri dari perusahaan-perusahaan raksasa multinasional yang tak
ramah lingkungan.
14. DPR RI bersama pmerintah banyak
lahirkan puluhan lebih Undang-Undang yang sangat liberal dan pro kepentingan
asing penjajah yang menindas rakyat serta membahayakan kemerdekaan masyarakat.
15. Terjadinya kesenjangan sosial yang
sangat curam, di mana rakyat negeri ini masih banyak yang miskin, kelaparan,
tidak punya pekerjaan dan tidak punya rumah, bahkan banyak yang busung lapar
dan mati kelaparan seperti yang terjadi pada suku Asmat di Papua, dll.
16. Di era reformasi ini nyatanya UUD
1945 sudah diubah (diamandemen) sebanyak 4 kali di MPR RI-DPR RI.
17. NKRI pun pernah diubah menjadi Negara
Republik Indonesia Serikat (NRIS) pada era orde lama tahun 1950-an.
18. Pemerintah pun mengizinkan berdirinya
gedung baru Kedubes AS di Jakarta. Padahal gedung baru Kedubes AS tersebut pantas
diduga hanya menjadi markas pusat militer dan intelijen AS dalam melanggengkan
cengkraman penjajahan kapitalisme globalnya di negeri ini.
19. Pemerintah pun sangat rajin obral dan
jual banyak aset-aset penting negara.
20. Hanya lahirkan rezim yang suka bohong
dan khianat, serta suka menipu rakyat, dan suka menindas rakyat melalui
sejumlah kebijakan politik ekonominya yang sangat neoliberal dan pro kepada
kepentingan penjajah kapitalisme global AS dan RRC.
21. Hanya lahirkan wakil rakyat yang suka
khianati rakyat dan korup, serta suka turut menindas rakyat dengan sering
banyaknya memproduksi dan melegalisasikan sejumlah UU yang bercorak neo
liberal-kapitalistik yang sangat menguntungkan kepentingan para penjajah
kapitalis.
22. Hanya membuat matinya keadilan, di mana
hukum hanya tumpul ke atas dan hanya tajam ke bawah, bahkan kini hukum pun
hanya tajam ke Islam dan hanya tumpul ke kafir. Hukum tidak lagi menjadi
panglima tapi justru kekuasaanlah yang menjadi panglima dan hukum hanya menjadi
budak kekuasaan belaka.
23. Hanya lahirkan rezim ruwaibidhah
anti Islam yang menjadi boneka negara penjajah kapitalis AS dan RRC yang sangat
suka mengkriminalisasi Ulama dan mengkriminalisasi ajaran Islam tentang Tauhid,
Syariah, Dakwah, Jihad dan Khilafah serta bendera Tauhid.
24. Hanya lahirkan para agen-agen
penjajah yang sangat liberal dan phobia Islam, serta sangat anti ajaran
Islam khususnya ajaran Islam tentang Tauhid, Syariah, Dakwah, Jihad dan
Khilafah.
25. Dan lain-lain.
Jadi sangat jelaslah sudah, bahwa
sesungguhnya demokrasi, kapitalisme, sekulerisme itu adalah sistem terburuk,
dan sesuatu yang sangat picik dan berbahaya, bukan Khilafah. Sebab, demokrasi,
kapitalisme, sekulerisme adalah sistem kufur warisan penjajah sekaligus
ideologi kufur penjajah dan alat penjajahan gaya baru penjajah kafir Barat
(asing) dan Timur (aseng), sekaligus jebakan batman negara-negara penjajah
kapitalis Barat dan Timur tersebut dalam menguasai dan menjajah negara-negara
berkembang seperti Indonesia serta seluruh negeri-negeri Islam lainnya.
Sekaligus demokrasi, kapitalisme,
sekulerisme sejatinya adalah alat dan metode efektif dan efisien negara-negara
kafir penjajah kapitalis Barat dan Timur dalam melanggengkan hegemoni dan
gurita kekuasaannya, penjajahannya dan keberlangsungan peradaban sampah kapitalismenya
yang sangat korup dan sangat amoral tersebut.
Demokrasi, kapitalisme, sekulerisme
hakikatnya adalah ajaran dajjal dan ajaran iblis. Demokrasi, kapitalisme,
sekulerisme adalah berhala gaya baru di zaman now. Demokrasi, kapitalisme,
sekulerisme telah menjadikan uang dan kepentingan sebagai junjungan
tertingginya yang maha segala-galanya.
Dalam demokrasi, kapitalisme, sekulerisme
tidak ada istilah teman sejati dan tidak ada musuh yang sejati serta tidak ada
makan siang gratis, yang ada dalam demokrasi, kapitalisme, sekulerisme hanyalah
kepentingan sejati nan abadi.
Demokrasi kapitalis sekuler pun membuat
para penikmat dan pemujanya kian kehilangan akal sehat, hati nurani dan imannya
bahkan kian hilangkan rasa malu dan harga dirinya hingga makin kian "democrazy
dan dungukrasi" alias hanya kian menjadi tontonan dungu nan gila.
Sebaliknya, justru Khilafah adalah antitesis
dari demokrasi, kapitalisme, sekulerisme tersebut sekaligus Khilafah adalah
solusi real dari Islam -yang notabene Islam beserta Syariah dan Khilafah adalah
sistem terbaik yang diturunkan oleh Allah SWT untuk umat manusia dan segenap
alam- untuk menyelesaikan berbagai macam problematika yang mendera Indonesia
dan dunia sekaligus dalam menyelamatkan
Indonesia dan dunia dari belenggu penjajahan kapitalisme global AS, zionis
yahudi, RRC, dan negara-negara yang menjadi sekutu jahatnya.
Bahkan Khilafah adalah solusi real dari
Islam untuk mewujudkan Indonesia dan dunia yang benar-benar merdeka secara hakiki
serta dalam mewujudkan Indonesia dan dunia yang lebih baik, lebih sejahtera,
lebih berkeadilan dan lebih rahmah dan lebih berkah.
Sebab, Khilafah adalah ajaran Islam, warisan Rasulullah ﷺ
dan Khulafaur Rasyidin serta ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang sanadnya
sampai kepada Rasulullah ﷺ. Dan Khilafah pun pernah berkuasa
selama lebih dari 13 abad lamanya dan menjadi mercusuar peradaban dunia hingga
menguasai 2/3 dunia. Bahkan Khilafah adalah mahkota kewajiban dalam Islam,
induk kebaikan dalam Islam dan Khilafah pun merupakan janji Allah yang pasti
dan diwajibkan bagi umat Islam, serta Khilafah adalah kabar gembira Rasulullah ﷺ
sekaligus skenario Allah yang pasti terjadi kembali.
Wallahu a'lam bish shawab. []
#JanganPilihPembohong
#HaramPilihPemimpinIngkarJanjiDanDzalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahAdalahSolusi
#UdahKhilafahAja