Oleh: Zakariya al-Bantany
Mengenal Padi
Padi yang bahasa latinnya adalah oryza sativa, dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah rice dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah arruzzun (أَرُّزٌّ). Padi termasuk dalam jenis keluarga tumbuhan
suku rumput-rumputan seperti halnya gandum, jewawut dan ilalang. Tanaman padi
berbunga dan menghasilkan biji dengan jenis biji berkeping satu atau monokotil.
Secara garis besar ada dua jenis varietas padi, yaitu padi varietas hibrida dan
padi varietas unggul.
Padi umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman
padi dapat tumbuh hingga setinggi 1-1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan
panjang 50-100 cm dan lebar 2-2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran
panjang 5-12 mm dan tebal 2-3 mm. Daun tunggal berbentuk pita yang panjangnya
15-30 cm, lebar mencapai 2 ern, perabaan kasar, ujung runcing, tepi rata,
berpelepah, pertulangan sejajar, hijau. Bunga majemuk berbentuk malai. Buahnya
buah batu, terjurai pada tangkai, warna hijau, setelah tua menjadi kuning. Biji
keras, bulat telur, putih atau merah. Butir-butir padi yang sudah lepas dari
tangkainya disebut gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras.
Padi umumnya banyak ditanam di daerah pedesaan baik di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Biasanya padi ditanam di areal
persawahan yang berair dan berhektar-hektar luasnya. Padi pun menjadi
salah-satu kunci mata pencaharian utama masyarakat di pedesaan.
Padi merupakan salah-satu tanaman budidaya yang
terpenting dalam peradaban umat manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis
tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari
marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Padi biasanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis dan banyak menyebar di
Asia, Afrika, Amerika dan Australia.
Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk
ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang kita yang migrasi dari daratan Asia
sekitar 1500 SM.
Padi (oriza sativa) merupakan
tanaman yang berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika, dari daerah beriklim
Tropis dan Sub Tropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di
Zhejiang (Cina) dimulai pada 3.000 tahun sebelum masehi. Fosil butir padi dan
gabah ditemukan di Hastinapurr Uttar Pradesh (India) sekitar 100-800SM. Selain
Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma,
Thailand, Laos, Vietnam.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua
serealia, setelah jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber karbohidrat
utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) di Indonesia
sendiri produksi padi pada tahun 2015 lalu sebanyak 75,36 juta ton gabah kering
giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebanyak 4,51 juta ton (6,37 persen)
dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi tersebut terjadi di Pulau Jawa
sebanyak 2,31 juta ton dan di luar Pulau Jawa sebanyak 2,21 juta ton. Kenaikan
produksi padi terjadi karena kenaikan luas panen seluas 0,32 juta hektar (2,31
persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 2,04 kuintal/hektar (3,97
persen).
Kenaikan produksi padi tahun 2015 sebanyak 4,51 juta
ton (6,37 persen) terjadi pada subround Januari–April,
subround Mei–Agustus, dan subround September-Desember
masing-masing sebanyak 1,49 juta ton (4,73 persen), 3,02 juta ton (13,26
persen), dan 1,80 ribu ton (0,01 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year).
Kandungan Gizi
Padi
Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras, dan beras
diolah lagi menjadi tepung beras dan jika beras dimasak bisa menjadi nasi dan
bubur. Beras atau nasi sendiri merupakan salah-satu makanan pokok mayoritas
penduduk Indonesia. Dan tepung beras sendiri bisa diolah lagi menjadi berbagai
macam makanan tradisional khas Nusantara seperti kue, nagasari, jenang, bubur
sumsum, bubur ayam, dan lain-lain. Sedangkan, kulit padi yang telah dipisahkan
dari biji berasnya biasanya diolah menjadi gabah dan dedak untuk makanan ternak
serta bisa juga diolah menjadi sekam bahan bakar ataupun abu gosok.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia,
beras yang berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai
obat. Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib
saat itu dipercaya memiliki nilai-nilai medis yang dapat memulihkan kembali
rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan
karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr: 75,7 gr), tetapi hasil analisis
Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas
beras putih (349 kal: 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr: 8,2 gr), hal
tersebut mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg:
0,31 mg).
Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan
jantung, dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu
makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung
berdebar, dan refleks berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah
fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen
kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam
pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat
berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tak jenuh
dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan
penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar
mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan
penyakit degeneratif lain. [Sumber: Wikipedia]
Kandungan gizi
beras:
Sebagaimana bulir serealia lain beras memiliki
kandungan gizi antara lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar
80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron),
mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari duapolimer karbohidrat:
1. Amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang;
2. Amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan
cenderung bersifat lengket.
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat
menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak,
keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga
sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang
membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Kandungan gizi beras (beras, putih, panjang, biasa):
-Nilai nurtrisi per 100g (3.5oz);
-Energi: 1.527kJ (365kcal);
-Karbohidrat: 79 g
-Gula: 0.12 g;
-Serat pangan: 1.3 g;
-Lemak: 0.66 g;
-Protein: 7.13 g;
-Air: 11.62 g;
-Thiamine (Vit. B1): 0.070 mg (5%);
-Riboflavin (Vit. B2): 0.049 mg (3%);
-Niacin (Vit. B3): 1.6 mg (11%);
-Pantothenic acid (B5): 1.014 mg (20%);
-Vitamin B6: 0.164 mg (13%);
-Folate (Vit. B9): 8 g (2%);
-Calcium: 28 mg (3%);
-Iron: 0.80 mg (6%);
-Magnesium: 25 mg (7%);
-Manganese: 1.088 mg (54%);
-Phosphorus: 115 mg (16%);
-Potassium: 115 mg (2%);
-Zinc: 1.09 mg (11%).
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat
untuk dewasa. [Sumber data Nutrisi USDA]
Manfaat beras
(nasi):
Selain mengenyangkan ternyata nasi beras memiliki
beberapa manfaat diantaranya:
1. Sumber energi yang hebat. Nasi itu banyak
mengandung karbohidrat yang bertindak sebagai bahan bakar bagi tubuh dan
membantu dalam fungsi normal otak.
2. Bebas kolesterol. Makan nasi itu sangat baik bagi
kesehatan, karena nasi tidak mengandung lemak yang berbahaya, yaitu kolesterol
atau sodium. Nasi menjadi salah satu bagian dari diet yang seimbang.
3. Kaya akan vitamin. Nasi itu banyak mengandung
vitamin dan mineral misalnya niacin, vitamin D, kalsium, serat, zat besi,
thiamine, dan riboflavin.
4. Banyak mengandung resistant starch.
Nasi banyak mengandung resistant
starch, yang akan masuk ke dalam usus
dalam bentuk yang belum dicerna. Itu akan membantu pertumbuhan bakteri-bakteri
yang berguna di dalam usus.
4. Mengurangi resiko tekanan darah tinggi. Nasi tidak
banyak mengandung sodium, dan dianggap sebagai makanan terbaik untuk mereka
yang menderita tekanan darah tinggi dan hipertensi.
5. Mencegah kanker. Whole grain rice
misalnya brown rice itu banyak mengandung serat insoluble yang mungkin bisa melindungi anda dari berbagai jenis
kanker. Banyak peneliti yang percaya bahwa serat insoluble itu penting dalam
melindungi tubuh dari sel-sel kanker.
6. Mengobati bagi disenteri. Bagian kulit ari dari
nasi dianggap sebagai obat yang efektif untuk mengobati disenteri. Sekam padi
yang berusia tiga bulan mengandung diuretic properties.
Orang China percaya bahwa nasi dianggap meningkatkan selera, menyembuhkan sakit
perut dan masalah pencernaan.
7. Merawat kulit. Para ahli medis mengatakan bahwa
tepung padi bisa digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit. Di
wilayah India, air beras digunakan oleh praktisi ayurvedic sebagai obat yang
efektif untuk mendinginkan permukaan kulit yang terbakar.
8. Mencegah Alzheimer’s Disease. Brown rice banyak
mengandung neurotransmitter yang bisa mencegah Alzheimer’s disease.
9. Menguatkan jantung. Rice bran oil punya kemampuan antioxidant yang bisa menguatkan jantung dengan cara mengurangi
kadar kolesterol dalam tubuh.
10. Mencegah konstipasi. Serat insoluble yang terdapat
di nasi akan bertindak sebagai sponge lembut yang mendorong makanan untuk
melewati usus dengan mudah dan cepat.
Makna Filosofis
Padi
Padi merupakan bagian terpenting yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Asia Selatan, Asia
Timur dan Asia Tenggara khususnya Indonesia.
Masyarakat setempat khususnya Indonesia dan masyarakat
melayu pada khususnya umat Islam mengenal filosofi ilmu padi. Sejumlah
peribahasa juga melibatkan padi, misalnya:
1. Padi ditanam tumbuh ilalang;
Artinya hasil yang diperoleh dari usaha tidak seperti
yang diharapkan atau sial sekali; bernasib malang.
Perihal orang yang melakukan kebaikan, tetapi mendapat
kerugian.
Karena itulah setiap usaha atau kebaikan harus dimulai
dengan ilmu dan niat yang benar semata-mata ikhlas karena Allah SWT serta
caranya pun benar sesuai yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya agar
beruntung di dunia dan di akhirat.
2. Padi masak, jagung mengupih;
Artinya keuntungan yang berlipat ganda atau mendapat
dua keuntungan sekaligus.
Bisa juga diartikan seorang Muslim yang beriman dan
bertakwa sebenar-benarnya takwa maka niscaya ia akan memperoleh dua
keberuntungan yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan juga kebahagiaan hidup di
akhirat.
3. Bagai ayam mati di lumbung padi;
Artinya seseorang yang sengsara (mati/binasa/celaka)
dalam keadaan yang serba berkecukupan.
Seperti kondisi rakyat Indonesia-sekarang-yang
mayoritas miskin hingga ada yang mati kelaparan, padahal Indonesia negeri yang
kaya raya dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah dari Sabang
hingga Merauke. Tapi sayang karena kebijakan zhalim penguasanya -yang menjadi
boneka penjajah Barat dan Timur- yang lebih berpihak kepada penjajah asing dan
aseng kapitalis hingga 80% lebih kekayaan SDA Indonesia tersebut hanya dimiliki
dan dinikmati oleh para penjajah kapitalis asing dan aseng bukan rakyat
Indonesia.
4. Padi semakin berisi semakin merunduk semakin
menguning;
Artinya orang yang berilmu dan berharta itu seharusnya
semakin bertambah ilmu dan semakin bertambah hartanya seharusnya semakin
membuatnya tawadhu' dan semakin tunduk kepada Tuhannya yaitu Allah SWT
yang telah menciptakannya dan telah memberinya ilmu dan harta tersebut. Dan
dengan ketawadhu'an serta ketundukkannya tersebut, maka akan semakin
membuatnya mulia di sisi Tuhannya dan di sisi manusia sesamanya.
5. Bila kita menanam padi pastilah tumbuh rumput.
Jikalau kita menanam rumput jangan harap tumbuh padi, sampai kiamat pun padi
tak akan tumbuh;
Artinya jika kita mengutamakan akhirat dengan tidak
melupakan dunia, maka dunia itu akan ikut mudah diraih. Sebaliknya jika kita
mengutamakan dunia semata dengan melupakan akhirat, maka hanya dunia semata
yang didapatkan tapi akhirat tidak bisa didapatkan. Maksudnya dunia dan akhirat
haruslah seimbang tidak boleh berat sebelah.
6. Tiada artinya sebatang padi, jikalau padi banyak
berbatang-batang barulah punya arti.
Artinya seorang manusia khususnya seorang Muslim dalam
menjalani kehidupannya tidak bisa ia hidup sendirian sebatang kara di dunia.
Karena itulah seorang manusia khususnya seorang Muslim harusnya hidup
bermasyarakat dan bersatu dalam barisan jama'ah umat Islam agar hidupnya lebih
berarti, lebih bermanfaat dan lebih hidup penuh berkah.
Padi Dalam
Al-Quran
Di dalam Islam sendiri padi memiliki kedudukan yang
istimewa yaitu disebut dan digunakan di dalam al-Qur’an sebagai perumpamaan
yang kaya makna. Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَىٰ ۖ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ
الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ
“Sungguh, Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian)
dan biji (kurma). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah, maka mengapa kamu masih
berpaling.” (QS Al-An’aam: 95)
Padi yang lebih dikenal di dunia Botani (Ilmu yang
mempelajari tentang tumbuhan) dengan nama oryza sativa merupakan
tumbuhan yang telah Allah jelaskan dalam al-Qur’an Surat al-An’aam: 95, yaitu:
“Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian)”. Dalam ayat ini Allah telah
menjelaskan bahwa padi merupakan tanaman yang tumbuh dengan buah berbentuk
butir-butir. Sehingga padi diklasifikasikan ke dalam family poaceae karena beberapa ciri yang dimiliki oleh spesies
tersebut ke dalam family poaceae.
Allah SWT juga berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ
سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ
النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ
عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan SAWAH
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)
Kesimpulan
Di balik padi terkandung banyak tersirat ilmu hikmah
di antaranya:
1. Ilmu akidah, yang semakin
membuktikan kebesaran Allah SWT Sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur alam
semesta, manusia dan kehidupan. Semoga
semakin mengokohkan keimanan kita kepada Allah SWT Yang Maha Suci lagi Maha
Kuasa di balik tanaman padi tersebut. Dan semoga kian menyadarkan kita
bahwasanya Allah SWT Maha Besar lagi Maha Perkasa, sedangkan kita ini para
hamba-Nya adalah kecil dan tiada daya serta selalu bergantung kepada Allah SWT
Yang Maha Serba Maha. Allah SWT berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ
ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (٢٠) وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ
لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ
مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٢١)
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافُ أَلْسِنَتِكُمْ
وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ (٢٢) وَمِنْ آيَاتِهِ
مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ (٢٣) وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ
خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الأرْضَ
بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (٢٤) وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالأرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ
دَعْوَةً مِنَ الأرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ (٢٥)
"20. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi)
manusia yang berkembang biak.
21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.
22. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mengetahui.
23. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
24. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia
memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan
Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah
matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
25. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian
apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu
keluar (dari kubur)." (QS. Ar-Ruum: 20-25)
2. Ilmu kehidupan, di balik padi
tersirat banyak berjuta makna Allah SWT ajarkan kepada kita tentang realitas
kehidupan alam dan kehidupan manusia baik ataupun buruk. Semoga kita bisa hidup seperti padi yang kaya
manfaat dan kaya makna serta membawa kebaikan dan keberkahan tidak hanya untuk
dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain dan alam semesta. Dan semoga kita
pun menjadi pribadi-pribadi Muslim yang istimewa dan menjadi inspirasi kebaikan
sebagaimana halnya padi yang sangat istimewa tersebut. Rasulullah Saw bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi orang lain.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan
oleh al-Albani di dalam Shahihul
Jami’ no:3289)
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ
ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.
Al-Hujurat: 13)
3. Sebatang padi mungkin tidak akan
mampu memberi manfaat kepada seluruh penduduk bumi. Tapi tatkala padi ditanam dalam jumlah banyak hingga
berjuta-juta hektar di seantero bumi, maka padi tersebut akan menghasilkan
beratus-ratus juta ton atau bermilyar ton beras yang mampu memberi manfaat yang
sangat besar bagi seluruh penduduk bumi.
Begitulah umat Islam jika hanya hidup sebatang kara
atau hanya terpecah-belah dalam komunitas yang sangat kecil, maka umat Islam
tidak akan mampu memberi manfaat yang sangat besar bagi seluruh dunia dan alam
semesta.
Namun, tatkala umat Islam sedunia bersatu kembali dalam
institusi politik Islam warisan Rasulullah Saw yaitu Khilafah Rasyidah
Islamiyah -Sang Pelaksana Syariah dan Pemersatu Umat-, maka niscaya umat Islam
akan benar-benar menjelma kembali menjadi khairu ummah (umat yang terbaik) yang menebar semilyar manfaat,
kebaikan, rahmah dan berkah bagi seluruh dunia dan alam semesta -sebagaimana
yang termaktub dalam QS. An-Nuur: 55- serta Islam rahmatan lil 'alamin pun benar-benar akan kembali bisa diwujudkan di muka
bumi.
Wallahu a'lam bish shawab. []