Oleh: Zakariya al-Bantany
Tahukah anda ayat dari Al-Qur’an yang
paling sering kita langgar..?!
Allah SWT berfirman:
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ
اللهِ
جَمِيعًا وَلاَ
تَفَرَّقُوا
وَاذْكُرُوا
نِعْمَتَ اللهِ
عَلَيْكُمْ
إِذْ كُنتُمْ
أَعْدَآءً
فَأَلَّفَ
بَيْنَ
قُلُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُم
بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا
"Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara."
(QS. Ali Imran: 103)
Tafsir
Ayat (QS. Ali Imran: 103):
1. Ibnu Jarir Ath-Thabari berkata tentang tafsir ayat ini:
"Allah SWT menghendaki dengan ayat
ini, dan berpeganglah kamu semuanya kepada agama Allah yang telah Dia
perintahkan, dan (berpeganglah kamu semuanya) kepada janji-Nya yang Dia (Allah)
telah mengadakan perjanjian atas kamu di dalam Kitab-Nya, yang berupa persatuan
dan kesepakatan di atas kalimat yang haq dan berserah diri terhadap perintah
Allah." [Jami’ul Bayan, 4/30.]
2. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Dia (Allah) memerintahkan mereka (umat
Islam) untuk berjama’ah (satu umat, satu kepemimpinan dan satu negara) dan
melarang perpecahan (banyak kelompok, kepemimpinan dan banyak negara). Dan
telah datang banyak hadits, yang (berisi) larangan perpecahan dan perintah
persatuan. Mereka dijamin terjaga dari kesalahan manakala mereka bersepakat,
sebagaimana tersebut banyak hadits tentang hal itu juga. Dikhawatirkan terjadi
perpecahan dan perselisihan atas mereka. Namun hal itu telah terjadi pada umat
ini, sehingga mereka berpecah menjadi 73 firqah. Di antaranya terdapat satu firqah najiyah
(yang selamat) menuju surga dan selamat dari siksa neraka. Mereka ialah
orang-orang yang berada di atas apa-apa yang ada pada diri Nabi dan para
sahabat beliau.” [Tafsir Al Qur’anil ‘Azhim, surat Ali Imran:103.]
3. Al-Qurthubi rahimahullah berkata tentang tafsir ayat ini:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan
persatuan dan melarang dari perpecahan (banyak kelompok, banyak
kepemimpinan/pemerintahan dan banyak negara). Karena sesungguhnya perpecahan
merupakan kebinasaan dan al-jama’ah (persatuan umat dalam satu umat, satu
pemerintahan/satu kepemimpinan dan satu negara) merupakan keselamatan.” [Al-Jami’
Li Ahkamil Qur’an 4/159.]
4. Al-Qurthubi rahimahullah juga mengatakan:
“Maka Allah Ta’ala mewajibkan kita berpegang
kepada Kitab-Nya dan Sunnah Nabi-Nya, serta -ketika berselisih- kembali kepada
keduanya. Dan memerintahkan kita bersatu di atas landasan Al-Kitab (Al-Qur’an)
dan As-Sunnah, baik dalam keyakinan dan perbuatan. Hal itu merupakan sebab
persatuan kalimat dan tersusunnya perpecahan (menjadi persatuan), yang
dengannya mashlahat-mashlahat dunia dan agama menjadi sempurna, dan selamat
dari perselisihan. Dan Allah memerintahkan persatuan dan melarang dari
perpecahan yang telah terjadi pada kedua ahli kitab.” [Al-Jami’ Li Ahkaml
Qur’an 4/164]
5. Beliau juga mengatakan,
“Boleh juga maknanya, janganlah kamu
berpecah-belah karena mengikuti hawa nafsu dan tujuan-tujuan yang
bermacam-macam. Jadilah kamu saudara-saudara di dalam agama Allah, sehingga hal
itu menghalangi dari (sikap) saling memutuskan dan membelakangi.” [Al-Jami’
Li Ahkamil Qur’an 4/159.]
6. Asy-Syaukani rahimahullah berkata tentang tafsir ayat ini:
“Allah memerintahkan mereka bersatu di
atas landasan agama Islam, atau kepada Al-Qur’an. Dan melarang mereka dari
perpecahan yang muncul akibat perselisihan di dalam agama.” [Fahul Qadir
1/367]
Dari banyak ayat al-Qur’an yang sering
kita langgar, ayat
inilah yang paling sering kita langgar hingga saat ini sejak diruntuhkannya
Daulah Khilafah Islam Utsmaniyah oleh Inggris melalui agennya Mustafa Kamal
at-Tarturk laknatullahi 'alaihi pada 03 Maret 1924 M hingga umat
Islam pun yang sebelumnya satu jama'ah atau satu umat, satu kepemimpinan/ satu
pemerintahan dan satu negara terpecah-belah berkeping-keping menjadi lebih dari
60 negara-negara kecil yang lemah dalam sekat dan bentuk negara bangsa (nation
state) dengan paham sempit nasionalismenya yang sesat nan kufur serta
mengadopsi ideologi kufur penjajah baik demokrasi,
kapitalisme, sekulerisme maupun sosialisme-komunisme.
Hingga umat Islam pun merintih kesakitan
tiada kesudahan, saling berperang, saling bunuh, dan terus-menerus umat Islam
dan negeri-negeri mereka pun dijajah dan kekayaan sumberdaya alam negeri-negeri
mereka pun dirampok bahkan mereka pun dibunuhi secara massal dan sadis oleh
musuh-musuh mereka baik penjajah kafir Barat (AS, Inggris, Prancis, Italia,
Belanda, Portugis, Spanyol, dan lain-lain), zionis yahudi israel maupun
penjajah kafir Timur (Jepang, RRC, Myanmar, dan lain-lain).
Dan umat Islam pun di seluruh penjuru
dunia hingga kini terus menerus menjadi bulan-bulanan kaum kafir penjajah
tersebut dan terus-menerus dipecundangi, ditindas dan dihabisi, serta dijajah secara sistemik oleh
kaum kafir penjajah Barat dan Timur dengan bantuan kaum munafik.
Saat ini kondisi umat Islam benar-benar
seperti anak ayam yang kehilangan induknya dan bagaikan kebun tanpa pagar serta
laksana buih di atas lautan yang centang-perenang terombang-ambing tak tentu
arah hingga dihantam ombak gelombang lautan hingga pecah berkeping-keping. Umat
Islam pun kini bagaikan menu hidangan lezat di atas meja makan yang
diperebutkan oleh musuh-musuh mereka baik dari Barat dan Timur hingga dari Utara
dan Selatan. Umat Islam benar-benar dalam kondisi antara hidup dan mati.
Benarlah sabda Rasulullah ﷺ berikut ini:
قَالَ
رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
يُوشِكُ
الْأُمَمُ
أَنْ
تَدَاعَى
عَلَيْكُمْ
كَمَا
تَدَاعَى
الْأَكَلَةُ
إِلَى
قَصْعَتِهَا
فَقَالَ
قَائِلٌ
وَمِنْ
قِلَّةٍ
نَحْنُ يَوْمَئِذٍ
قَالَ بَلْ
أَنْتُمْ
يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ
وَلَكِنَّكُمْ
غُثَاءٌ
كَغُثَاءِ
السَّيْلِ
وَلَيَنْزَعَنَّ
اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ
عَدُوِّكُمْ
الْمَهَابَةَ
مِنْكُمْ
وَلَيَقْذِفَنَّ
اللَّهُ فِي
قُلُوبِكُمْ
الْوَهْنَ فَقَالَ
قَائِلٌ يَا
رَسُولَ
اللَّهِ
وَمَا الْوَهْنُ
قَالَ حُبُّ
الدُّنْيَا
وَكَرَاهِيَةُ
الْمَوْتِ
Rasulullah ﷺ bersabda: “Hampir tiba masanya kalian
diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka
seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian
banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa
gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam
hati kalian penyakit Al-Wahn.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah
Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia
dan takut akan kematian.” (HR. Abu Dawud 3745)
Karena itulah, di sinilah salah satu
urgensi perjuangan menegakkan kembali Khilafah Islam. Karena, subtansi Khilafah
Islam adalah penerapan Syariah Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan
dan persatuan umat Islam (ukhuwwah al-Islamiyyah) serta mengurusi seluruh
urusan umat Islam (ri'ayah al-Islamiyyah) serta perisai (al-junnah)
dan benteng kokoh penjaga Islam dan umat Islam serta Khilafah pun adalah
mahkota kewajiban (taajul furudh) di dalam Islam, sebab dengan Khilafah
seluruh ajaran Islam dan hukum-hukum Islam bisa secara sempurna dan kaffah
diterapkan dalam segala aspek kehidupan.
Jadi, seluruh umat Islam -apapun mazhab
dan harakah dakwahnya- wajib hukumnya memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah
Islam tersebut. Sebab, Khilafah adalah ajaran Islam dan juga warisan Rasulullah
ﷺ dan sanadnya pun sampai ke Rasulullah ﷺ, serta Khilafah pun adalah janji Allah
yang difardhukan (baca: QS. An-Nuur: 55) dan kabar gembira dari Rasulullah ﷺ (bisyarah Rasulillah ﷺ), serta Khilafah pun mahkota kewajiban
di dalam Islam yang merupakan perkara hidup dan matinya umat Islam, serta
perkara vital keberlangsungan kehidupan Islam dan syiar dakwah Islam serta
jihad Islam ke segala penjuru dunia demi tegaknya kalimat Allah yang agung dan
demi izzul Islam wal muslimin, sekaligus demi mewujudkan kembalinya khairu
ummah (umat yang terbaik) dan Islam rahmatan lil 'alamin yang
menebar rahmah dan berkah bagi dunia dan alam semesta. Wallahu a'lam
bish-shawab. []
#UlamaBelaHTI
#UmatBersamaHTI
#HTIOnTheTrack
#HTILanjutkanPerjuangan
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinZalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#HaramPilihPemimpinDiktatorAntiIslam
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahTheRealSolution