Oleh: Zakariya al-Bantany
Kita berada di zaman now yakni di era
peradaban demokrasi-kapitalisme yang lahir dari rahim najis nan kotor ideologi
iblis dajjal yang bernama akidah kufur sekulerisme yang sangat liberalistik, kapitalistik,
individualistik, sinkristik dan sangat hedonistik yang menuhankan kepentingan, materi, uang, dan kepuasan
syahwat hawa nafsu belaka.
Di peradaban demokrasi-kapitalisme saat
ini segala bentuk kemaksiatan begitu sangat suburnya dan merata di seluruh
penjuru dunia dari maksiat paling kecil hingga maksiat paling besar laksana
tumbuhnya jamur di musim penghujan. Peradaban demokrasi-kapitalisme saat ini
sejatinya merupakan rangkuman dari segala bentuk kemaksiatan yang pernah
dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu.
Demokrasi-kapitalisme hanya menjadi biang
kemaksiatan dan hanya kian suburkan segala bentuk kemaksiatan di zaman now ini.
Lihatlah dalam peradaban sampah demokrasi-kapitalisme tersebut begitu sangat
suburnya perilaku bejat nan amoral dan tidak manusiawi, hingga manusia
kehilangan akal sehatnya dan perilakunya seperti hewan bahkan lebih rendah
daripada hewan, seperti:
Penjajahan gaya baru; perbudakan gaya
baru; pembunuhan massal; terorisme yang dilakukan negara demokrasi dan
radikalisme yang dilakukan oleh negara demokrasi; LGBT; komunisme; kumpul kebo;
incest; pemerkosaan; dugem; aborsi; pornografi-pornoaksi; prostitusi;
kriminalitas; bunuh diri; kenakalan remaja; narkoba dan mirasantika; perjudian
gaya baru; korupsi dan kolusi serta nepotisme; hoax teriak hoax; fitnah teriak
fitnah; ekonomi ribawi; penjualan aset penting negara; utang ribawi yang
dilakukan negara; menipu rakyat dan menindas rakyat melalui sejumlah kebijakan
dan UU yang pro asing dan aseng; mengundang para penjajah kafir kapitalis asing
dan aseng seperti, AS, Eropa, IMF dan Bank Dunia serta RRC dan
perusahaan-perusahaan multinasional; menyerahkan tambang emas berton-ton
segunung di Papua kepada Freeport AS; menyerahkan 2/3 wilayah negeri ini ke
asing dan aseng; menyerahkan 80% lebih SDA dan migas NKRI ke asing dan aseng;
mendatangkan jutaan tenaga kerja asing dari Cina baik legal maupun ilegal serta
membuat dengan cepatnya E-KTP untuk warga negara asing aseng tersebut;
liberalisasi ekonomi baik hulu maupun hilir termasuk CAFTA, MEA, liberalisasi
migas, menghapus subsidi rakyat, menaikkan berkali-kali harga bbm secara
diam-diam, menaikkan TDL diam-diam, impor beras, impor gula; impor garam, dll;
liberalisasi seluruh aspek kehidupan; memalak rakyat atas nama pajak dan
menjadikan pajak sebagai sumber utama devisa negara; memalak rakyat atas nama
BPJS; membuat hukum kian tumpul ke atas dan hanya tajam ke bawah yang berujung
hukum hanya tumpul ke kafir dan hanya tajam ke Islam; bahkan muncul fatwa sesat
yang berupaya menghapus kata kafir bagi non-Islam yang artinya akan menghapus
banyak ayat Al-Qur’an yang di dalamnya termaktub kata kafir; dan lain-lain.
Dan kemaksiatan terbesar bahkan puncak
kemaksiatan di peradaban demokrasi-kapitalisme tersebut adalah mencampakkan
hukum-hukum Allah SWT (Syariah Islam: Al-Qur’an dan As-Sunnah) bahkan justru
dengan sok pintar dan sangat sombongnya para pemuja dan penikmat demokrasi
tersebut membuat dan
mengadopsi serta menerapkan sistem thagut hukum kufur demokrasi, kapitalisme,
sekulerisme melalui legislasi regulasi berupa Perppu dan UU kufur yang sangat
bertentangan dengan akidah Islam dan parahnya pun mereka berani menghalalkan
apa yang telah Allah haramkan dan mengharamkan apa yang telah Allah halalkan,
serta mereka pun berani terang-terangan mempersekusi dan mengkriminalisasi
Ulama dan aktivis dakwah serta mengkriminalisasi ajaran Islam perihal Tauhid,
Dakwah, Jihad, Syariah dan Khilafah serta Bendera Tauhid.
Karena itulah, demokrasi-kapitalisme-sekulerisme
tersebut sejatinya adalah puncak kemaksiatan di zaman now ini. Demokrasi,
kapitalisme, sekulerisme tersebut adalah berhala gaya baru di zaman modern saat
ini yang hanya akan terus-menerus mengundang segala bencana, baik bencana
sosial-politik-ekonomi maupun bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, liquifaksi,
pemanasan global, kerusakan ekosistem bumi, polusi darat-laut-udara, banjir
bandang, tanah longsor, gunung meletus, lumpur lapindo, kebakaran hutan, kabut
asap, dan lain-lain.
Sungguh demokrasi hanya kian
terus-menerus mengundang murka, laknat dan azab Allah SWT semata. Karena itu,
masihkah percaya demokrasi, kapitalisme, sekulerisme tersebut..?! Dan masihkah
layak demokrasi, kapitalisme, sekulerisme tersebut tetap dipertahankan..?!
Allah SWT berfirman:
أَفَحُكْمَ
الْجَاهِلِيَّةِ
يَبْغُونَ ۚ
وَمَنْ أَحْسَنُ
مِنَ اللَّهِ
حُكْمًا
لِقَوْمٍ
يُوقِنُونَ
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka
kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi
orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah: 50)
وَمَنْ
أَعْرَضَ
عَنْ ذِكْرِي
فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً
ضَنْكًا
وَنَحْشُرُهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَعْمَىٰ
"Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha: 124)
ظَهَرَ
الْفَسَادُ
فِي الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ
بِمَا
كَسَبَتْ
أَيْدِي
النَّاسِ
لِيُذِيقَهُمْ
بَعْضَ
الَّذِي
عَمِلُوا
لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di
lautan akibat perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allâh merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)." (QS. Ar-Rûm: 41)
Dalam ayat yang mulia ini, Allah SWT
menyatakan bahwa penyebab utama semua kerusakan [Karena huruf alif dan lam
di awal kata al-fasâd bermakna lil istigrâq yang memberikan makna
semua atau seluruh] yang terjadi di muka bumi dengan berbagai bentuknya adalah
perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukan manusia. Ini menunjukkan bahwa
perbuatan maksiat adalah inti kerusakan yang sebenarnya dan merupakan sumber
utama kerusakan-kerusakan yang tampak di muka bumi.
Imam Abul ‘Aliyah ar-Riyâhi [Beliau
adalah Rufâi’ bin Mihrân ar-Riyâhi (wafat tahun 90 H). Seorang Tabi’in senior
yang terpercaya dalam meriwayatkan hadits Rasulullah Saw. Lihat: Taqrîbut
Tahdzîb hlm. 162] mengatakan, “Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah di
muka bumi berarti dia telah berbuat kerusakan di muka bumi, karena bumi dan
langit itu baik dengan sebab ketaatan (kepada Allah SWT-pent)” [Dinukil oleh
Imam Ibnu Katsîr dalam tafsir beliau (3/576)]
Imam asy-Syaukâni rahimahullah
ketika menafsirkan ayat di atas mengatakan, “(Dalam ayat ini) Allah menjelaskan
bahwa perbuatan syirik dan maksiat adalah sebab timbulnya (berbagai) kerusakan
di alam semesta” [Fathul Qadîr (5/475)]
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:
وَمَا
أَصَابَكُمْ
مِنْ
مُصِيبَةٍ
فَبِمَا
كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ
"Dan musibah apa saja yang menimpa
kamu, maka itu disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri." (QS.
Asy-Syûra: 30)
Syaikh Abdurrahmân as-Sa’di rahimahullah
ketika menafsirkan ayat ini mengatakan, “Allah SWT memberitakan bahwa semua
musibah yang menimpa manusia, (baik) pada diri, harta maupun anak-anak mereka,
serta pada apa yang mereka sukai, sebabnya adalah perbuatan-perbuatan buruk
(maksiat) yang pernah mereka lakukan…” [Taisîrul Karîmi Ar-Rahmân, hlm.
759]
Allah SWT pun berfirman:
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ
الْقُرَىٰ
آمَنُوا وَاتَّقَوْا
لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ
بَرَكَاتٍ
مِنَ
السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ
وَلَٰكِنْ
كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ
بِمَا كَانُوا
يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96)
Oleh karena itulah sebagai bukti keimanan
dan ketaatan atau ketaqwaan kita kepada Allah SWT, maka sudah tiba saatnyalah
untuk segera mencampakkan dan menumbangkan demokrasi, kapitalisme, sekulerisme
biang bencana dan puncak kemaksiatan tersebut ke dalam tong sampah peradaban
dunia. Dan sudah tiba saatnyalah kita hijrah secara kaffah ke dalam sistem
Islam kaffah dalam bingkai Khilafah Rasyidah Islamiyah untuk hidup yang lebih
baik penuh berkah dan untuk Indonesia serta untuk dunia yang lebih baik penuh
rahmah dan penuh berkah.
Allah SWT berfirman:
وَعَدَ
اللَّهُ
الَّذِينَ
آمَنُوا
مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ
فِي
الْأَرْضِ
كَمَا
اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ
مِنْ
قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ
لَهُمْ
دِينَهُمُ
الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ
خَوْفِهِمْ
أَمْنًا ۚ
يَعْبُدُونَنِي
لَا يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئًا ۚ
وَمَنْ كَفَرَ
بَعْدَ ذَٰلِكَ
فَأُولَٰئِكَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa (menjadi Khilafah) di
muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik." (QS. An-Nuur: 55)
Wallahu a'lam bish shawab. []
#HijrahKeIslamKaffah
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahAdalahSolusi