-Abu Jihad-
Desember merupakan bulan terakhir dalam
kalender masehi. Seringkali kita diseru untuk tidak ikut-ikutan acara tahun baru
mereka. Alasannya tasyabuh bil kuffar.
Memang tidak ada yang salah dari seruan
itu. Benar adanya. Jangan sampai kita mengikuti ritual acara mereka, karena ini
menyangkut aqidah kita, apalagi sampai ikut-ikutan memberi ucapan selamat natal
atau bahkan mengikuti natal bersama.
Namun ada hal yang lebih besar lagi dari
hal tersebut yang seringkali kita tidak sadar. Apa itu, yaitu mengikuti
langkah-langkah mereka, sejengkal demi sejengkal, bahkan kalau mereka masuk ke
dalam lubang biawak, kita juga akan mengikutinya. Sebagaimana yang disabdakan Nabi ﷺ empat belas abad
silam.
Contohnya adalah, ketika mereka
menyingkirkan peran Tuhan dalam urusan kehidupan berbangsa bernegara. Kaum
muslimin di seluruh dunia serentak mengikuti seruan mereka. Apa yang disebut demokrasi hari
ini pada hakikatnya adalah membelenggu Allah dan Rosul-Nya di masjid-masjid, di
acara lahiran, nikahan dan kematian umat Islam, sementara di luar itu apa yang
menjadi hak Allah dan Rosul-Nya dalam mengatur kehidupan kita, lebih suka kita
tinggalkan.
Ini adalah salah satu contoh bagaimana
umat Islam secara tidak sadar mengikuti jalan-jalan mereka orang kafir yahudi
dan nasrani dalam hal pengaturan kehidupan.
Padahal setiap hari, setiap sholat kita
senantiasa memohon kepada Allah jalan yang lurus, di sisi yang lain perilaku
kita justru memilih jalan yang bengkok. Bukankah jalan yang lurus yang ditunjukkan
Allah kepada kita adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ?
Bukankah yang ditunjukkan pada kita adalah syariat Islam?
Lalu mengapa kita lebih memilih jalan
yang lain yang sudah dilarang oleh Allah dan Rosul-Nya?
Karena itu, semoga kita umat Islam
semakin sadar bahwa bukan hanya tidak boleh mengikuti acara natal atau tahun
baru, tetapi mengikuti mereka dengan menerapkan demokrasi, hak asasi manusia,
pluralisme, gender, kapitalisme, sekulerisme adalah juga terlarang dalam agama
kita. Dan satu-satunya jalan yang telah ditunjukkan oleh Allah dan Rosul-Nya
adalah syariat Islam.
Akan tetapi syariat Islam tersebut akan
lebih nyata dan efektif apabila diterapkan oleh negara, sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rosulullah ﷺ dan para khalifah yang mengganti
kedudukan beliau setelah wafat. Negara seperti inilah yang dalam khasanah Islam
disebut sebagai negara Daulah Khilafah Islamiyah, yang beberapa waktu lalu
hingga kini terus menerus justru dimusuhi oleh penguasa.
Bara api aksi tauhid hendaknya kita
arahkan pada formalisasi syariah ini. Sebab tidak ada kemuliaan tanpa adanya Islam, tidak ada Islam
tanpa syariah, tidak sempurna syariah tanpa penerapan oleh daulah/ negara, dan
daulah itulah daulah khilafah rosyidah yang kedua.
Wallahu a'lam.
#SemangatBelaTauhid
#MenujuPersatuanUmat