Oleh: Zakariya al-Bantany
Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ adalah
teladan agung kita di semua lini kehidupan. Beliau adalah sebaik-baik teladan
hidup bagi kita. Allah SWT berfirman:
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي
رَسُولِ اللَّهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
لِمَنْ كَانَ يَرْجُو
اللَّهَ وَالْيَوْمَ
الْآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)
Oleh karena itulah, kita umat Islam
sebagai umatnya Rasulullah ﷺ wajib meneladani Rasulullah ﷺ secara
totalitas tidak sekedar hanya meneladani kepribadian dan akhlak beliau yang
luhur atau sekedar meneladani tatacara ibadah beliau semata, namun kita pun wajib meneladani keagungan
metode perjuangan dakwah beliau ﷺ dalam menegakkan dan menyebarluaskan
risalah Islam ke segala penjuru dunia.
Dalam dakwahnya Rasulullah ﷺ tetap
sangat sabar, tidak putus asa dan tetap konsisten berjuang dan berdakwah di
jalan wahyu mewujudkan kekuasaan Islam dan kehidupan Islam, serta dalam
menyebarluaskan risalah Islam ke segala penjuru alam.
Sekalipun dakwah beliau telah ditolak
mentah-mentah berkali-kali oleh para petinggi kafir Quraisy dan mayoritas
masyarakat jahiliyah yang sangat jumud di Makkah.
Bahkan berkali-kali pula dakwah beliau
banyak ditolak oleh kabilah-kabilah Arab yang beliau kontak dan dakwahi.
Tapi sedikitpun tidak pernah menyurutkan perjuangan dakwah beliau ﷺ
tersebut. Beliau pun tetap
mencari yang mau menerima dakwah beliau saja dan yang mau memberikan nushrah-nya
atau pertolongannya kepada Rasulullah ﷺ dan dakwahnya tersebut.
Bahkan Rasulullah ﷺ mengalami
berbagai macam kesulitan dan tekanan yang sangat berat di jalan dakwah hingga
beliau diboikot, difitnah, dicaci maki hingga diembargo, bahkan beliau pun akan
dibunuh oleh kafir Quraisy. Sungguh saat itu hidupnya Rasulullah ﷺ tidak
aman dan tidak nyaman. Parahnya beliau pun pernah dilempari bebatuan oleh
kaumnya yang menolak dakwah beliau hingga beliau pun berlumuran darah dan patah
giginya di jalan dakwah tersebut.
Rasulullah ﷺ pun pernah ditawari
tahta, harta dan wanita oleh kafir Quraisy dengan syarat Rasulullah ﷺ
harus meninggalkan dakwahnya. Namun, Rasulullah ﷺ menolak semua tawaran
kafir Quraisy tersebut, dan Rasulullah ﷺ tetap konsisten berjuang di
jalan dakwahnya tersebut apapun resikonya walaupun nyawa sebagai taruhannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يا عم!
والله لووضعوا
الشمس في يميني،
والقمر في يساري،
على أن أترك هذا
الأمر حتى يظهره
الله أو أهلك فيه
ما تركته.
"Wahai Paman, Demi Allah, kalau pun
matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku
meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah memenangkannya
atau aku binasa , pastilah tidak akan aku meninggalkannya." (HR. Ibnu
Ishaq dalam al-Maghaazii (I/284-285 "Sirah Ibnu Hisyam")
dengan sanad dari Ya'qub bin Utbah bin al-Mughirah bin al-Akhnas)
Jadi tegaknya kekuasaan Islam atau
Khilafah dan kehidupan Islam adalah murni nashrullah (pertolongan
Allah). Karena itulah, Rasulullah ﷺ tetap konsisten dakwah di jalan
wahyu Allah.
Dan Rasulullah ﷺ pun tetap
melakukan kontak dakwah dan thalabun nushrah (memobilisasi dukungan)
kepada kabilah-kabilah suku Arab, bahkan setiap kali musim haji beliau ﷺ
pun sering datang ke Ka'bah Makkah untuk menemui, mengontak dan mendakwahi
serta thalabun nushrah kepada kabilah-kabilah Arab tersebut, tapi
justru banyak kabilah-kabilah Arab yang menolak dakwah beliau tersebut.
Ada juga kabilah Arab yang menerima
dakwah Rasulullah ﷺ tapi dengan syarat, di mana kabilah Arab tersebut
meminta syarat kepada Rasulullah ﷺ, apabila Rasulullah ﷺ wafat
maka kekuasaan tersebut harus diberikan kepada kabilah tersebut, maka
Rasulullah ﷺ pun menolaknya dan Rasulullah ﷺ beralih melanjutkan
aktivitas dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang lainnya.
Namun, karena keteguhan dan kesabaran
dakwah Rasulullah beserta para Sahabatnya yang tetap konsisten dakwah di jalan
wahyu Allah, maka akhirnya Allah SWT pun menurunkan pertolongan-Nya (nashrullah)
melalui kabilah suku Aus dan Khazraj yang langsung menerima secara sukarela tanpa syarat
terhadap dakwah Rasulullah ﷺ, dan mereka pun masuk Islam serta
memberikan nushrah-nya kepada Rasulullah ﷺ saat musim haji di
Ka'bah Makkah.
Petinggi Aus dan Khazraj yang telah masuk
Islam itu pun meminta Rasulullah ﷺ untuk mengirimkan Sahabat beliau
untuk mengajarkan Islam kepada masyarakat Madinah.
Kemudian Rasulullah ﷺ pun mengutus
salah-seorang Sahabat terbaik beliau yaitu Mush'ab bin 'Umair ra. ke Madinah.
Melalui Mush'ab bin 'Umair lah akhirnya kepala-kepala suku di Madinah memeluk
Islam yang diikuti berbondong-bondong kaumnya mayoritas memeluk Islam, hingga
mayoritas masyarakat Madinah memeluk Islam dan masyarakat Madinah pun sudah
sangat rindu ingin berjumpa dan dipimpin oleh Rasulullah ﷺ serta sudah ingin hidup dalam kehidupan
Islam.
Hingga terjadilah peristiwa agung yaitu
terjadinya bai'at Aqabah 1 dan bai'at Aqabah 2 yang dilakukan oleh beberapa
delegasi petinggi Aus dan Khazraj kepada Rasulullah ﷺ.
Hingga akhirnya terjadilah peristiwa
agung selanjutnya yaitu hijrahnya Rasulullah ﷺ beserta para Sahabatnya
dari Mekkah ke Madinah yang disambut gegap gempita oleh masyarakat Madinah.
Akhirnya secara de facto dan de jure lahirlah Daulah Islam yang
pertama di Madinah dengan kepala negara pertamanya adalah baginda Rasulullah ﷺ
serta tegaklah kekuasaan Islam dan kehidupan Islam hingga cahaya Islam pun
menyelimuti jazirah Arab hingga menyelimuti 2/3 dunia selama rentang 14 abad
lamanya.
Oleh sebab itulah, dikarenakan kita ini
umatnya Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ, maka sudah selayaknyalah kita hanya
meneladani dan manut metode dakwah Rasulullah ﷺ dan tetap
konsisten di jalan dakwah tersebut seperti halnya Rasulullah ﷺ dan para
Sahabatnya tersebut. Allah SWT berfirman:
وَمَا
آتَاكُمُ الرَّسُولُ
فَخُذُوهُ وَمَا
نَهَاكُمْ عَنْهُ
فَانْتَهُوا ۚ
وَاتَّقُوا اللَّهَ
ۖ
إِنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu,
maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya." (QS.
Al-Hasyir: 7)
Wallahu a'lam bish shawab. []
#JanganPilihPembohong
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#HaramPilihPemimpinAntiIslam
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#2019UdahKhilafahAja