Oleh:
Zakariya al-Bantany
Saat
ini kita berada di zaman now yakni di era peradaban kapitalisme yang
berlandaskan ideologi kufur kapitalisme sekulerisme yang kehidupannya serba
materialistik, liberalistik, individualistik, sinkristik dan hedonistik serta
permisif. Dalam peradaban kapitalisme, kapitalisme bukan sekedar ideologi tapi
juga menjadi sebuah agama.
Agama
Duit
Dalam
peradaban kapitalisme, uang adalah dewa tertinggi yang disembah dan dipuja-puja
oleh para pemujanya dengan standar hidupnya adalah materi dan manfaat atau
kepuasaan syahwat nafsu belaka. Bagi para pemujanya, uang adalah maha
segala-galanya. Demi uang, para pemujanya rela mengorbankan segala-galanya baik
raga, jiwa, harga diri, keluarga hingga iman di dada. Moto hidup mereka adalah "maujud
fulus mulus, maafih fulus manfus.." Maklum kapitalisme itu sejatinya adalah agama duit.
Dalam
bahasa arab kapitalisme itu disebut dengan istilah ra'sumaaliyah. Ra'sun
artinya kepala, maaliyah artinya duit (harta/uang/fulus). Jadi, penganut
kapitalisme di kepalanya hanya mikirin duit-duit melulu, tiada hari tanpa duit,
ada duit abang disayang sebaliknya tidak ada duit abang ditendang, duit adalah
maha segala-galanya bagi mereka. Sampai-sampai penganut kapitalisme punya
slogan terkenal sedunia: "time is money (waktu adalah uang)".
Dan prinsip hidup mereka: "halal-haram-hantam, hak orang-hak aku."
Kapitalisme
memiliki jantung kehidupannya yakni demokrasi. Dalam demokrasi kepentingan
adalah maha segala-galanya. Dalam demokrasi tidak ada istilah teman sejati,
tidak ada istilah lawan sejati dan tidak ada istilah makan siang gratis, sebab
dalam demokrasi yang ada hanyalah kepentingan sejati yang abadi nan hakiki.
Demokrasi hanya kian membuat para penganut kapitalisme semakin democrazy alias
hanya kian menjadi tontonan dungu nan gila.
Dalam
peradaban kapitalisme, penguasa sesungguhnya bukanlah presiden dan bukan pula
raja, serta bukan pula perdana menteri. Namun, penguasa sesungguhnya adalah
para pemilik modal raksasa atau mafia kelas ikan paus ataupun biasa disebut
para kapitalis raksasa. Para kapitalis itulah penguasa dunia yang sesungguhnya
saat ini. Presiden, raja,
perdana menteri, wakil rakyat, partai politik, hakim serta aparat penegak hukum
di peradaban kapitalisme hanyalah boneka atau budak setia pelayan dari para
kapitalis.
Para
kapitalis dengan kekuasaan duitnya yang sangat amat besarnya, sekalipun tidak
berpartai ia mampu mendikte partai politik, presiden, raja, perdana menteri,
wakil rakyat dan aparat penegak hukum, bahkan mampu pula ia mendikte dan
mempercundangi sebuah negara berdaulat. Para kapitalislah yang telah membiayai
dan menjadikan siapapun yang mereka kehendaki menjadi presiden, raja, perdana
menteri, wakil rakyat dan aparat penegak hukum dalam melayani dan menjaga
kepentingan para kapitalis.
Manakala
presiden, raja, perdana menteri, wakil rakyat dan aparat penegak hukum tersebut
sudah tidak bisa lagi melayani dan menjaga kepentingan para kapitalis atau
justru membahayakan kepentingan para kapitalis maka dengan serta-merta para
kapitalis tersebut akan membuat rekayasa politik di balik layar untuk mengganti
mereka dengan boneka yang baru yang lebih loyal kepada para kapitalis tersebut.
Para
kapitalis itulah yang saat ini mengatur dan mengendalikan dunia sesuka hati
mereka. Mereka adalah orang-orang di balik layar. Mereka dijuluki "the
invisible hands". Mereka sama sekali tak tersentuh hukum. Karena hukum
sudah di bawah kakinya dan sudah dalam genggamannya. Para kapitalis itu
berperan dan bertindak laksana Sangkuni dengan politik Sangkuninya yang sangat
jahat, licik dan culas seperti dalam dunia pewayangan yang telah
memporak-porandakan dua bersaudara yaitu antara Pandawa dan Kurawa hingga
terjadi perang saudara yang sangat dahsyat yaitu perang Bharatayudha di kisah
Mahabharata.
Para
kapitalis itulah yang paling banyak menikmati hampir 100% kekayaan dunia.
Merekalah biang kerok kekacauan dunia saat ini. Merekalah pula biang penjajahan di dunia saat ini.
Jadi,
agama duit yang bernama kapitalisme -yang menjadi habitat hidup para kapitalis-
itulah sesungguhnya yang menjadi sumber malapetaka dunia di zaman now ini.
Kapitalisme semakin terbukti hanya kian menimbulkan kerusakan di muka bumi,
penjajahan, peperangan, kemiskinan, LGBT, kumpul kebo, pornografi-pornoaksi,
perbudakan, narkoba, kejahatan, genosida, pemanasan global, kerusakan ekosistem
bumi, korupsi, penistaan agama, kriminalisasi ajaran Islam, kriminalisasi
Ulama, perbudakan gaya baru, ketidakadilan dan lain-lain.
Kapitalisme
itulah yang saat ini telah memporak-porandakan negeri-negeri yang ada di dunia
saat ini dan khususnya negeri Zamrud Khatulistiwa Nusantara ini hingga kian
terjerat kuat dalam cengkraman gurita raksasa kapitalisme global.
Kapitalismelah ancaman serius yang sesungguhnya bagi Indonesia dan dunia,
bukanlah Islam dan juga bukan pula Syariah dan Khilafah serta bukan pula Hizbut
Tahrir yang mengemban Islam beserta solusi Syariah dan Khilafahnya tersebut.
Justru,
Islam beserta Syariah dan
Khilafahnya yang diemban oleh Hizbut Tahrir tersebut adalah satu-satunya solusi
final untuk menyelamatkan Indonesia dan dunia dari ancaman dan
cengkraman gurita raksasa kapitalisme global tersebut.
Dan
hanya Islam beserta Syariah dan Khilafahnya -yang diemban oleh Hizbut Tahrir- sajalah
yang bisa melawan, menumbangkan dan mengenyahkan peradaban sampah gurita
kapitalisme global tersebut beserta para "the invisible hands"nya
ke dalam tong sampah peradaban dunia selamanya.
Meruntuhkan
Kedigdayaan Kapitalisme Global
Pemilu
bukanlah sebuah metode perubahan hakiki. Pemilu dalam Islam hukum asalnya
adalah mubah, karena pemilu hanyalah sebuah uslub (cara teknis) dalam
hal memilih pemimpin bukan sebuah thariqah (metode baku) dalam
mengangkat seorang pemimpin. Sebaliknya pemilu dalam demokrasi hakikatnya
merupakan alat sekaligus thariqah untuk melestarikan sistem kufur
penjajah yang bernama demokrasi dan melanggengkan hegemoni penjajahan
kapitalisme global asing dan aseng di negeri ini dan di dunia khususnya di
dunia Islam.
Karena
itulah pemilu ataupun tidak ikut pemilu hakikatnya tidak akan membawa perubahan
yang hakiki bagi umat Islam dan tidak akan pula mengeluarkan umat Islam dari
belenggu penjajahan kafir Barat dan Timur, jika ideologi kufur penjajah yakni
sistem kufur demokrasi kapitalisme sekulerisme masih tetap bercokol di dalam
benak umat Islam dan umat Islam tetap menggunakan pola pikir sistem demokrasi
dan pola hidup sistem demokrasi, maka selama itulah umat Islam akan terus
terjajah dan dikuasai oleh penjajah kafir kapitalis asing dan aseng.
Sebab,
demokrasi dibuat dan didisain secara sistematis oleh penjajah kafir Barat dan Timur
untuk melanggengkan gurita hegemoni penjajahan kapitalisme globalnya di negeri
ini dan di seluruh negeri-negeri Islam, sekaligus membendung dan menjegal
kebangkitan Islam, serta mengaborsi kelahiran bayi Khilafah
yang hakiki. Artinya demokrasi hakikatnya adalah jebakan batman untuk
melemahkan dan menghancurkan kekuatan Islam dan umat Islam.
Karena
itu, ketahuilah sesungguhnya rahasia kekuatan utama sekaligus rahasia kelemahan
utama dari penjajah kafir kapitalis asing dan aseng tersebut adalah terletak
pada ideologi yang mereka anut dan mereka emban yakni ideologi kufur demokrasi
kapitalisme sekulerisme tersebut.
Selama ideologi penjajah tersebut masih
tetap bercokol di dalam benak umat Islam, maka selama itulah umat Islam tidak
akan pernah bangkit, bahkan umat Islam akan terus dijajah dan
menjadi bulan-bulanan para penjajah kafir kapitalis asing dan aseng baik secara
langsung maupun melalui proxy (boneka)-nya yaitu para penguasa boneka (agen
penjajah).
Maka
langkah strategis untuk meruntuhkan kedigdayaan kapitalisme global tersebut
sekaligus mewujudkan
tegaknya kembali kekuasaan Islam yakni Khilafah Islam adalah hanya
dengan meneladani dakwah metode Rasulullah ﷺ yang bersifat:
1. Mabda'iyyah
(ideologis), yakni murni berlandaskan dan berpegang teguh kepada akidah tauhid
Islam dan tidak ternodai akidah kufur jahiliyah manapun (baik demokrasi-kapitalisme-sekulerisme
maupun sosialisme-komunisme);
2. Siyasiyyah (politis),
yaitu berupaya mewujudkan tegaknya kekuasaan Islam yakni Khilafah Islam (Daulah
Islam), sebab akar segala problematika umat adalah masalah politik yaitu
ketiadaan Khilafah Islam sejak Khilafah Islam yang berpusat di Turki Utsmani
diruntuhkan oleh Inggris melalui agennya seorang yahudi yang bernama Mustafa
Kamal Attarturk laknatullahi 'alaihim pada tahun 1924 masehi;
3. Fikriyah, yaitu
perjuangan intelektual (pemikiran) atau revolusi pemikiran yakni mengubah dan
mengganti pemikiran kufur jahiliyah yang berada di dalam benak masyarakat
dengan pemikiran Islam (ideologi Islam) sehingga Islam benar-benar
mengkristalisasi di dalam benak masyarakat hingga Islam pun menjadi qiyadah
fikriyah (kepemimpinan berpikir/ideologis) hingga terwujudlah kebangkitan
hakiki masyarakat dan dengan digerakkan qiyadah fikriyah Islam masyarakat pun
akan segera bergerak bersama-sama secara massif dan ideologis menuntut
perubahan dan melakukan perubahan secara sistemik, mendasar dan menyeluruh;
4. Jamai'yyah
(berjama'ah), yaitu perjuangan secara kolektif dan terorganisir dalam bentuk
kutlah hizbiyah/ kelompok kepartaian atau hizbun siyaasiy (partai politik Islam
ideologis);
5. Syumuliyah (global),
yaitu perjuangan bersifat universal (di seluruh penjuru dunia) bukan lokal dan
bukan pula parsial serta menyampaikan ajaran Islam secara kaffah kepada seluruh
penduduk dunia;
6. Laa maddiyah atau laa
'unfiyah (non kekerasan), yaitu perjuangan bukan dilakukan dengan cara-cara
kekerasan fisik atau bukan dengan angkat senjata, namun melainkan perjuangan
yang tetap konsisten melalui perjuangan intelektual/ pemikiran atau melalui revolusi
pemikiran.
Adapun
teknis atau tahapan dakwahnya yakni:
1. Tatsqif Murakkazah
(tahap pembinaan dan kaderisasi secara intensif), yaitu:
-
Membina secara intensif kader-kader dakwah melalui metode talaqqi tsaqafah
Islam mabdaiyyah melalui forum halaqah;
-
Pembentukan dan penguatan akidah Islam pada kader-kader dakwah;
-
Pembentukan syakhsiyyah Islamiyyah (kepribadian Islam) di dalam diri
kader-kader dakwah baik pola pikir maupun pola sikapnya;
-
Pembentukan kutlah hizbiyyah (kelompok kepartaian) yang diikat oleh ikatan
shahih ideologi Islam/ akidah Islam dalam wujud kelompok dakwah berjama'ah atau
dalam wujud hizbun siyaasiy mabda'i (partai politik Islam ideologis) yang
mengusung ideologi Islam, dan visi serta misinya adalah Islam, serta berupaya
mewujudkan kehidupan Islam.
2. Tafa'ul ma'al ummah
wal kifaah (tahap interaksi dengan umat dan tahap perjuangan), yaitu melalui:
-
Pertarungan pemikiran (shira'ul fikri), yakni menyerang dan membongkar
kesesatan dan kekufuran ide-ide kufur jahiliyah penjajah seperti kekufuran
demokrasi, sekulerisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, HAM, nasionalisme,
pluralisme, hedonisme, liberalisme, globalisasi, kesataraan gender, LGBT,
hutang luar negeri dan lain-lain. Serta menjelaskan pertentangan ide-ide kufur
penjajah tersebut dengan Islam serta membenturkannya dengan ideologi Islam,
sehingga akan tampak tersingkap terang benderang mana yang haq (kebenaran
Islam) dan mana yang bathil (kekafiran/ kekufuran), dan lain-lain.
Di
antaranya juga umat Islam harus dibangkitkan pula kesadaran Islam politiknya
dengan dipahamkan dan disadarkan tentang kerusakan, kecacatan, bahaya dan
kesesatan sistem kufur demokrasi kapitalisme sekulerisme serta pertentangannya
dengan Islam.
Juga
menjelaskan serta memahamkan kembali kebenaran dan keagungan mabda' (ideologi)
Islam kepada umat bahwa Islam adalah agama sekaligus ideologi dan sistem
kehidupan yang paripurna, sekaligus solusi terbaik yang diturunkan oleh Tuhan
Semesta Alam yakni Allah SWT.
-
Tatsqif Jamai'i (pembinaan masyarakat secara umum dengan tsaqafah Islam
mabda'iyyah), yaitu melalui kajian umum, pengajian umum, talkshow, seminar,
konferensi, masyirah (aksi damai), khutbah jumat, televisi, radio, sms,
koran, tabloid, selebaran, buletin dan media sosial (Facebook, WA, Twitter,
Instagram, Telegram, dan lain-lain).
-
Kifaahi siyaasiy (perjuangan politik) yaitu berupaya mewujudkan kekuasaan Islam
melalui dakwah berjamaah dalam bentuk kelompok kepartaian ideologis, kasyful
khuththath (membongkar makar jahat negara-negara penjajah kafir beserta
agen-agennya, dan membongkar pengkhianatan para penguasa boneka), dharbul
'alaqah (memutus mata rantai kepercayaan umat terhadap para penguasa
boneka, sebab penguasa boneka adalah penjaga utama kepentingan para penjajah
kafir, serta memutus kepercayaan umat terhadap sistem kufur penjajah seperti
demokrasi tersebut karena demokrasi adalah alat penjajahan negara-negara
kafir).
Membangun
opini umum (ra'yul 'aam) dan kesadaran umum (wa'yul 'aam) perihal
ide Syariah dan Khilafah di tengah masyarakat melalui kristalisasi ideologi
Islam ke dalam benak umat sehingga Islam benar-benar menjadi qiyadah
fikriyah (kepemimpinan berpikir) bagi umat Islam, sekaligus menjadi motor
penggerak kebangkitan berpikir umat Islam, dan menggerakkan umat Islam atas
dorongan akidah Islam secara bersama-sama dan secara massif melakukan perubahan
sistemik, mendasar dan menyeluruh secara revolusioner.
-
Tabanniy wal Qadhai mashalih ummah, yaitu mengurusi dan mengadvokasi seluruh
urusan dan kepentingan umat Islam, seperti turut terjun membantu dan me-recovery
masyarakat yang tertimpa bencana, dan lain-lain.
-
Thalabun Nushrah yaitu memobilisasi dukungan dari simpul-simpul umat
yang memiliki kekuasaan real di tengah masyarakat yaitu para Ahlun Nushrah
yakni para Ulama, Intelektual, pemegang media dan Ahlul Quwwah
(militer).
Juga
sekaligus mengajak umat beserta para Ahlun Nushrah untuk segera bersatu
kembali dalam ikatan shahih akidah Islam (mabda' Islam) dan segera mencampakkan
demokrasi kapitalisme sekulerisme biang kerusakan dan penjajahan tersebut, dan
sekaligus pula mengajak umat untuk segera hijrah ke dalam Islam secara kaffah
dengan bersegera menegakkan kembali Khilafah Islam.
3. Isti'lamul Hukmi yaitu
penyerahan kekuasaan secara suka rela dari tangan umat melalui baiat in'iqad
(baiat resmi) oleh Ahlunnushrah tersebut baik militer, Ulama,
intelektual dan pemegang media tersebut kepada Khalifah terpilih yang berasal
dari Hizbun Siyaasiy (jama'ah dakwah/ partai politik Islam ideologis) yang
telah dipercaya oleh seluruh mayoritas umat Islam, serta diikuti pula dengan baiat
tha'at oleh seluruh kaum Muslimin terhadap Khalifah yang terpilih dan
diridhai oleh seluruh kaum Muslimin.
Selanjutnya
deklarasi dan proklamasi berdirinya kembali negara Khilafah Islam dan penerapan
secara totalitas Syariah Islam dalam segala aspek kehidupan dalam bingkai
Daulah Khilafah Rasyidah Islamiyyah.
Dengan
bersihnya benak umat dari ideologi kufur demokrasi kapitalisme sekulerisme dan
ter-instal ulang kembali Islam mabda' atau Islam politik secara kristalisasi
di dalam benak umat hingga Islam
menjadi qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir) umat maka niscaya umat
Islam akan bangkit menjadi raksasa adidaya kembali dalam wujud
sempurnanya yakni Khilafah Islam, maka niscaya pula akan rontok dan runtuhlah
serta tumbanglah peradaban sampah kapitalisme global asing dan aseng dari
pentas peradaban dunia, serta akan tumbang dan hancur serta binasalah
kedigdayaan "the invisible hands" yakni mafia raksasa yaitu
para penjajah kafir kapitalis asing dan aseng ke dalam jurang sampah sejarah
peradaban dunia dan dari peta dunia selamanya. Saatnyalah Khilafah memimpin
dunia.
Wallahu
a'lam bish shawab. []
#JgnPilihPembohongRakyat
#GakMauKetipuLagi
#SiapaBilangRezimProRakyat
#PikirLagiPilihPembohong
#JualanJanjiBohongiRakyat
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahAjaranIslam
#KhilafahAdalahSolusi