Oleh: Zakariya
al-Bantany
Di saat ideologi
jahiliyah iblis terlaknat kapitalisme dan komunisme dipuja
Di saat itulah
ideologi Ilahi yaitu Islam yang paripurna dicampakkan dan dinista dengan
hinanya
Oleh umat manusia
yang telah lupa dengan hakikat jati dirinya.
Di saat itulah
pengkhianat dan pembohong dipercaya
Di saat itulah
penipu ulung dan penjahat kambuhan menjadi penguasa dan penjajah yang sangat
jumawa
Di saat itulah
seantero dunia
Dipenuhi kebatilan
dan ketidakadilan yang kian merajalela.
Di saat itulah
bermunculan para penguasa tiran durjana
Yang menebar
kelaliman dan angkara murka
Di seluruh penjuru
dunia
Hingga dunia pun
penuh nestapa tiada kesudahannya yang tiada tara.
Di saat itulah keadilan
dan kebenaran hanya sekedar menjadi dongeng belaka
Yang meninabobokkan
rakyat jelata
Yang tak kuasa
melawan sang penguasa tiran durjana yang sangat jumawa.
Dunia pun kian hari
kian hitam pekat penuh gelap gulita
Menjadikan penduduk
dunia pun semakin jahiliyahnya
Hingga kejahatan pun
kian merajalela
Laksana suburnya
cendawan yang tumbuh di musim penghujannya.
Di saat itulah
penguasa tiran durjana
Semakin hari ia kian
sangat jumawanya
Tiada hentinya tanpa
ampun menindas rakyat jelata
Yang sudah tak
berdaya nan terkulai lemahnya.
Rakyat dirampas
hak-haknya dan diperbudak dengan penuh hinanya
Dan rakyat pun
dibunuh tanpa ampun dengan sadisnya
Dengan kebijakan
sesat nan bathil sang penguasa tiran durjana
Yang menjadi boneka
iblis penjajah yang sangat jumawa nan kejamnya.
Ayat-ayat Allah pun
kian hari terus dinista oleh penguasa dan umat manusia
Para kekasih Allah
yang menyuarakan kebenaran ayat-ayat Allah pun dipersekusi dan dikriminalisasi
penuh hina
Oleh sang penguasa
tiran durjana
Demi menyenangkan
hati tuan besarnya sang iblis penjajah yang culas nan sangat jumawa.
Di saat itulah
rakyat jelata yang sudah terkulai lemahnya
Semakin sadar akan
kesalahan sangat fatalnya
Yang telah
mencampakkan ideologi Ilahinya
Di saat itulah
rakyat jelata mulai kembali paham hakikat jati dirinya
Sebagai hamba Allah
Sang Penguasa dunia dan Jagad raya.
Di saat itulah Allah
Sang Penguasa Jagad raya meniupkan angin kebangkitan yang sebenarnya
Ke dalam dada
sanubari para hamba-Nya yaitu rakyat jelata dan para kekasihnya
Di saat itulah puisi
kebangkitan mulai menggema
Menghujam dan
mengkristalisasi dalam benak tiap dada hamba-Nya.
Di saat itulah
kebangkitan Sang Harimau Raksasa mulai tiba masanya
Di saat itulah Sang
Harimau Raksasa pun mulai bangun dari tidur panjangnya
Dan mengaumkan
dengan kerasnya puisi kebangkitan di seantero dunia
Hingga auman
kerasnya pun menggema dan menggetarkan hati penduduk di seluruh pelosok dunia.
Auman kerasnya yang
berisikan puisi kebangkitan pun menggetarkan jagad raya
Hingga bergetarlah
penuh ketakutan hati sang penguasa tiran durjana
Hingga tuan besarnya
pun sang iblis penjajah yang sangat jumawa
Tak kuasa membendung
kebangkitan Sang Harimau Raksasa yang siap menerkamnya.
Sudah tiba saatnya
Sang Harimau Raksasa
Turun gunung dengan
membawa panji revolusinya
Bersegera menerkam,
menggigit, mencabik-cabik dan menghancurkan kebatilan dan ketidakadilan
penguasa tiran durjana
Sekaligus
menumbangkan penguasa tiran durjana beserta tuan besarnya sang iblis penjajah
yang terhina
Ke dalam tong sampah
sejarah peradaban dunia.
Sudah tiba saatnya
jua Sang Harimau Raksasa yang membawa panji revolusi segera membersihkan dunia
Dari najis-najis
ideologi iblis kapitalisme dan komunisme yang merusak jiwa dan tubuh umat
manusia.
Dan menggantikannya
dengan kesucian ideologi Ilahi yaitu Islam yang paripurna
Hingga dunia dan
jagad raya pun kembali dipenuhi dengan keadilan, rahmah dan berkah dari Allah
Sang Penguasa dunia dan jagad raya
Hingga terwujud
kembali Khairu Ummah bagi seluruh umat manusia
Dalam naungan panji
revolusinya di seantero penjuru dunia. []
#JanganPilihPembohong
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinDzhalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahTheRealSolution