Oleh: Zakariya al-Bantany
Saat sebelum dan saat di dalam debat serta
sesudah debat capres jilid 4 kemarin lalu (30 Maret 2019), gaung opini Khilafah
dan HTI sangat viral baik di medsos maupun di dunia nyata. Hingga kini opininya
pun makin mengguncang jagad medsos dan makin mengguncang jagad dunia nyata.
Warga negeri ini baik rakyat biasa hingga
para tokoh dan petinggi negara ramai dan heboh membincangkan Khilafah dan HTI
dari Sabang hingga Merauke. Bahkan paslon 01 dan 02 pun tak tahan pula menggunjing
dan mendebatkannya di dalam debat capres jilid 4 tersebut.
Kini Khilafah dan HTI telah benar-benar
menjadi trending topic atau telah menjadi topik utama dan obrolan
panas di tengah masyarakat baik di jagad medsos maupun di jagad dunia nyata.
Khilafah dan HTI pun kini telah menjadi
menu utama obrolan dan diskusi hangat yang menarik di bilik-bilik kamar rumah
warga, warung-warung, pasar, tempat umum, masjid, pesantren, sekolah, kampus
hingga di gedung DPR dan gedung istana negara serta di gedung-gedung
pemerintahan lainnya baik tingkat daerah hingga tingkat pusat.
Hingga opini Khilafah dan HTI pun
menembus relung hati warga masyarakat negeri ini hingga pro kontra pun muncul
hingga membuat makin penasaran warga masyarakat yang belum mengetahui dan belum
memahami Khilafah dan HTI.
Hingga opini Khilafah dan HTI pun mulai
mengusik dan membangkitkan kembali memori kenangan lama umat Islam perihal
jejak-jejak sejarah masa lalu jati dirinya yang terikat secara ideologis,
politis, emosional dan historis dengan Khilafah.
Hingga opini Khilafah dan HTI pun mulai
mengusik dan membangkitkan kembali memori kenangan lama umat Islam dalam benak
mereka perihal Khilafah yang didakwahkan HTI selama ini adalah benar merupakan
ajaran Islam warisan Rasulullah ﷺ, janji Allah SWT, bisyarah
Rasulullah ﷺ, dan merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam apapun
madzhab dan harakah dakwahnya bukan hanya kewajiban HTI dalam mewujudkan
tegaknya kembali Khilafah tersebut.
Hingga opini Khilafah dan HTI pun mulai
mengusik dan membangkitkan kembali memori pikiran dan perasaan umat Islam serta
rasa memiliki umat Islam -atas dorongan ideologi Islam- kepada Khilafah.
Hingga nurani suara hati umat Islam pun
tak kuasa berkata Khilafah adalah milik umat Islam bukan hanya milik HTI, HTI
adalah bagian dari umat Islam, HTI hanya menjalankan kewajiban dakwah
menyampaikan Khilafah kepada kita umat Islam yang sudah lama hampir seratus
tahun telah melupakannya.
Dan apalah artinya HTI tanpa umat Islam.
Sebab, HTI tidak bisa berjuang sendiri mewujudkan tegaknya Khilafah tanpa umat
Islam, karena umat Islam apapun madzhab dan harakah dakwahnya bersama HTI
laksana mur dan baut yang saling menguatkan. Karena itulah, ini sudah menjadi
kewajiban umat Islam berjuang bersama-sama saudaranya seakidah yakni HTI
tersebut dalam mewujudkan tegaknya kembali Khilafah tersebut.
Sungguh opini Khilafah dan HTI tersebut
sangat dahsyatnya hingga mulai secara nyata dan secara alamiah sejengkal demi
sejengkal secara sistematis, politis dan ideologis mulai melahirkan kesadaran
umum di tengah masyarakat khususnya di tengah umat Islam, hingga kian sejengkal
demi sejengkal pula mulai mengkristalisasi dalam benak umat Islam, hingga mulai
terasa geliat gejolak dahsyat kepemimpinan intelektual Islam atau qiyadah
fikriyah Islam dalam benak umat Islam tersebut.
Sungguh opini Khilafah dan HTI tersebut
bagaikan bola semakin dibanting makin tinggi melambung. Dan bagaikan pegas
semakin ditekan makin besar dayanya. Serta bagaikan ketapel semakin ditarik
makin jauh lontarannya. Bahkan opini Khilafah dan HTI tersebut itu pun laksana
anak panah yang ditarik sekuat-kuatnya dari busurnya, maka tatkala dilepaskan
semakin sangat jauh lontarannya hingga semakin dalam menancap dan menembus
objek sasarannya.
Begitulah sunnatullahnya. Pertanda
semakin dekat tegaknya kembali Khilafah yang akan membawa dan mewujudkan
perubahan yang lebih baik dan penuh berkah bagi negeri ini dan dunia.
Apatah lagi politik adalah seni
kemungkinan (fannul mumkinaat). Karena dalam politik semuanya serba
mungkin, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Maka, dalam politik yang
namanya perubahan adalah sebuah keniscayaan termasuk tegaknya Khilafah pun
adalah sebuah keniscayaan.
Perubahan seperti halnya arus deras
sungai yang sangat dalam. Siapa pun tidak akan bisa mencegah dan menghentikan
arus deras sungai yang dalam tersebut, sekalipun dibendung dengan bendungan
sekuat apapun. Namun, justru menjadi sebuah keniscayaan itu akan semakin
menambah volume dan kekuatan potensial arus sungai dalam tersebut hingga volume
dan kekuatannya pun mencapai puncak powerful hingga menghancurkan
bendungan tersebut.
Bahkan siapapun yang mencoba menghentikan
arus deras sungai yang dalam itu akan diterjang dan digulung oleh arus sungai
tersebut hingga ia pun tenggelam ke dalam dasar sungai yang dalam tersebut.
Karena itulah, siapapun tidak akan bisa mencegah dan menghentikan perubahan
yang akan terjadi di tengah masyarakat bila tiba masanya.
Maka, siapapun yang mencoba mencegah dan
menghentikan perubahan tersebut niscaya ia akan diterjang dan ditenggelamkan
oleh perubahan tersebut. Oleh karena itulah, siapapun tidak akan bisa mencegah perubahan besar
revolusioner yang berwujud raksasa Khilafah tersebut.
Sungguh bayi raksasa Khilafah itu
sebentar lagi akan lahir dari kandungan dan dari rahim umat. Saat ini sedang
terjadi fase kontraksi dahsyat kandungan dan rahim umat yang hendak melahirkan
bayi raksasa Khilafah tersebut.
Kita semua apapun madzhab dan harakah
dakwahnya termasuk HTI adalah sesungguhnya dokter dan bidan yang sedang
membantu dan menolong proses persalinan dan kelahiran bayi raksasa Khilafah
tersebut dari rahim dan kandungan umat agar kelahiran bayi raksasa Khilafah
yang sangat kita rindukan dan sangat kita nantikan tersebut lahir dengan normal
dan sehat serta selamat penuh bahagia bagi bayi raksasa Khilafah tersebut dan
umat yang menjadi ibunya yang akan melahirkannya tersebut.
Hingga dengan kelahiran bayi raksasa
Khilafah tersebut itu pun akan membawa kebaikan yang sangat banyak dan
berlimpah ruah bagi negeri ini dan dunia serta membawa rahmah dan berkah bagi
negeri ini dan dunia. Aaamiin.
Wallahu a'lam bish shawab. []
#UlamaBelaHTI
#UmatBersamaHTI
#HTIOnTheTrack
#HTILanjutkanPerjuangan
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinDzalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#HaramPilihPemimpinDiktatorAntiIslam
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahTheRealSolution