Oleh: Zakariya al-Bantany
Pemilu serentak baik pilpres dan pileg
telah digelar secara serentak di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke
pada hari Rabu, 17 April 2019 beberapa hari yang lalu.
Pemilu serentak 2019 tersebut sangatlah
berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya yang pernah dilakukan sejak era orde
lama, era orde baru hingga era orde reformasi awal dan pertengahan.
Sebab, pemilu serentak baik pilpres dan
pileg 17 April tersebut adalah pemilu paling bersejarah dalam sepanjang sejarah
Indonesia. Karena menyimpan geliat kebangkitan rakyat khususnya umat Islam
dalam melawan tirani sang penguasa pembohong yang sangat dzhalim, dan dalam
mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.
Semoga pemilu serentak 17 April 2019
tersebut adalah pemilu demokrasi terakhir bagi umat Islam. Sebab, pemilu ala
demokrasi tersebut terbukti telah memecah-belah umat Islam dan Ulamanya serta
hanya pula memecah-belah bangsa Nusantara ini.
Padahal, umat Islam adalah bersaudara
bagaikan satu tubuh yang tak terpisahkan dan saling membutuhkan serta bagaikan
mur dan baut yang saling membutuhkan dan saling menguatkan bukan saling
menjatuhkan dan bukan pula saling tikam serta bukan pula saling melemahkan.
Dari Nu’man bin Basyir berbunyi:
عَنْ
النُّعْمَانِ
بْنِ بَشِيرٍ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: مَثَلُ
الْمُؤْمِنِينَ
فِي تَوَادِّهِمْ
وَتَرَاحُمِهِمْ
وَتَعَاطُفِهِمْ
مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا
اشْتَكَى مِنْهُ
عُضْوٌ تَدَاعَى
لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ
بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam
berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih
kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam." (HR. Muslim)
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُسْلِمُ
أَخُو الْمُسْلِمِ
لَا يَظْلِمُهُ
وَلَا يُسْلِمُهُ،
وَمَنْ كَانَ فِي
حَاجَةِ أَخِيهِ
كَانَ اللهُ فِي
حَاجَتِهِ، وَمَنْ
فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ
كُرْبَةً فَرَّجَ
اللهُ عَنْهُ
كُرْبَةً مِنْ
كُرُبَاتِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ،
وَمَنْ سَتَرَ
مُسْلِمًا سَتَرَهُ
اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Seorang muslim itu saudara bagi Muslim
yang lainnya. Tidak boleh mendzhaliminya dan tidak boleh pula menyerahkan
kepada orang yang hendak menyakitinya. Barangsiapa yang memperhatikan kebutuhan
saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kebutuhannya. Barangsiapa yang
melapangkan kesulitan seorang Muslim, niscaya Allah akan melapangkan
kesulitan-kesulitannya di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi kesalahan
seorang Muslim, niscaya Allah akan menutupi kesalahannya kelak di hari Kiamat.”
(HR. Bukhari no. 2442, Muslim no. 2580, Ahmad no. 5646, Abu Dawud no. 4893,
at-Tirmidzi no. 1426)
Pasca pemilu 17 April 2019 ini pun,
semoga kelak muncul sosok "Sa'ad bin Mu'adz zaman now" yang
akan memberikan nushrah-nya kepada dakwah Syariah dan Khilafah sehingga
mempercepat tegaknya kembali Khilafah, sebab Indonesia memiliki kemiripan
dengan Madinah di zaman Rasulullah ﷺ.
Sa'ad bin Mu'adz radhiyallahu 'anhu
adalah salah seorang sahabat Nabi ﷺ. Beliau merupakan sosok pemimpin
yang sangat ditaati oleh kaumnya di Madinah. Dan beliau pun adalah sosok
pemimpin kaum Anshor yang sangat disegani di Madinah. Serta beliau pun memiliki
pengaruh yang sangat besar di Madinah dan beliau juga memiliki kekuatan real
di tengah masyarakat Madinah.
Beliau Sa'ad bin Mu'adz radhiyallahu
'anhu adalah seorang Ahlul Quwwah Madinah yang telah tulus -atas dorongan
qiyadah fikriyah Islam (kepemimpinan intelektual Islam) atau mabda' Islam
(ideologi Islam)- memberikan nushrahnya kepada Rasulullah ﷺ hingga
tegaklah Daulah Islam yang pertama di Madinah.
Jasa-jasa Sa'ad bin Mu'adz radhiyallahu
'anhu tersebut sangatlah besar terhadap Islam hingga ia dipastikan masuk
surga bersama Rasulullah ﷺ. Bahkan tatkala syahidnya Sa'ad bin Mu'adz radhiyallahu
'anhu, maka bergetarlah Arsy-nya Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اهتز
عرش الرحمن لموت
سعد بن معاذ
“Arsy Allah Ar-Rahman bergetar
karena wafatnya Sa'ad bin Mu'adz.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah Sa'ad bin Mu'adz radhiyallahu
'anhu tokoh utama sahabat Anshar yang memeluk Islam saat beliau berusia 31
tahun dan wafat saat berusia 37 tahun. Dalam 6 tahun masa keislamannya, beliau
memiliki jasa yang sangat besar bagi Islam hingga wafatnya tersebut membuat Arsy
Allah SWT pun bergetar.
Semoga Allah meridhai Sa'ad bin Mu'adz
dan siapapun dari Ahlul Quwwah zaman now yang kelak mau dan ikhlas
mengikuti jejak langkah Sa'ad bin Mu'adz radhiyallahu 'anhu tersebut
dalam memberikan nushrah-nya kepada dakwah Syariah dan Khilafah tersebut
hingga tegaklah Khilafah Rasyidah Wa'dullah wa Busyrah Rasulillah.
Karena itulah, insyaAllah tahun
2020 ke atas, kita akan memasuki era baru yaitu era zamannya Khilafah. NIC
(National Intelligence Council) USA sendiri pada tahun 2004 yang lalu telah
merilis laporan dalam dokumen bertajuk Mapping The Global Future yang
memprediksi di antaranya KHILAFAH YANG BARU akan tegak pada tahun 2020-an nanti
[https://www.muslimahnews.com/2019/03/29/khilafah-ajaran-islam/]
Suka ataupun tidak suka sama Khilafah,
berjuang ataupun tidak berjuang menegakkan Khilafah. Khilafah pasti tetap akan
tegak kembali karena Khilafah adalah takdir Allah sekaligus proyek Allah dan
janji-Nya yang pasti serta kabar gembira Rasulullah ﷺ. Allah SWT berfirman:
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ
فِي الْأَرْضِ
كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ
لَهُمْ دِينَهُمُ
الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ
أَمْنًا ۚ
يَعْبُدُونَنِي
لَا يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئًا ۚ
وَمَنْ كَفَرَ
بَعْدَ ذَٰلِكَ
فَأُولَٰئِكَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa (memberi Khilafah) di
muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik." (QS. An-Nuur: 55)
Rasulullah ﷺ pun bersabda:
تَكُونُ
النُّبُوَّةُ
فِيكُمْ مَا شَاءَ
اللَّهُ أَنْ تَكُونَ
ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ أَنْ
يَرْفَعَهَا ثُمَّ
تَكُونُ خِلَافَةٌ
عَلَى مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ
فَتَكُونُ مَا
شَاءَ اللَّهُ أَنْ
تَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ اللَّهُ
أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ
مُلْكًا عَاضًّا
فَيَكُونُ مَا
شَاءَ اللَّهُ
أَنْ يَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ
مُلْكًا جَبْرِيَّةً
فَتَكُونُ مَا
شَاءَ اللَّهُ
أَنْ تَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ
خِلَافَةً عَلَى
مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ
ثُمَّ سَكَتَ.
"Akan datang kepada kalian masa
kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan
menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa
Kekhilafahan 'ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang.
Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan
datang kepada kalian, masa penguasa yang menggigit (penguasa yang dzalim), dan
atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia
berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa penguasa diktator
(pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan
menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah
'ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah
itu, beliau diam." (HR. Imam Ahmad)
Sekarang tinggal kita memilih di barisan
manakah..?! Di barisan para penentang dan pembenci serta mereka yang memusuhi
Khilafah ataukah justru turut berada di barisan para pendukung dan pejuang
Khilafah yang mengikuti metode dakwah Rasulullah ﷺ dalam mewujudkan
tegaknya kembali Khilafah tersebut..?!
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ
مِنْكُمْ عَنْ
دِينِهِ فَسَوْفَ
يَأْتِي اللَّهُ
بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
وَيُحِبُّونَهُ
أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ
أَعِزَّةٍ عَلَى
الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَلَا يَخَافُونَ
لَوْمَةَ لَائِمٍ
ۚ
ذَٰلِكَ فَضْلُ
اللَّهِ يُؤْتِيهِ
مَنْ يَشَاءُ ۚ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman,
barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap
keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak
takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Maidah: 54)
إِنَّمَا
وَلِيُّكُمُ اللَّهُ
وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ
آمَنُوا الَّذِينَ
يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ
وَهُمْ رَاكِعُونَ
"Sesungguhnya penolong kamu hanyalah
Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)." (QS. Al-Maidah:
55)
وَمَنْ
يَتَوَلَّ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ
آمَنُوا فَإِنَّ
حِزْبَ اللَّهِ
هُمُ الْغَالِبُونَ
"Dan barangsiapa mengambil Allah,
Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya
pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS. Al-Maidah: 56)
Wallahu a'lam bish shawab. []
#KhilafahPastiMenang
#ReturnTheKhilafah