Oleh: Zakariya al-Bantany
Ekosistem laut atau disebut juga
ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri
atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/ bitarol, dan
ekosistem pasang surut.
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri
umum sebagai berikut:
1. Memiliki salinitas tinggi, semakin
mendekati khatulistiwa semakin tinggi;
2. NaCl mendominasi mineral ekosistem
laut hingga mencapai 75%.
Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh
pada ekosistem laut;
3. Memiliki variasi perbedaan suhu di
permukaan dengan di kedalaman;
4. Pembagian zona laut berdasarkan
kedalaman.
Ekosistem laut juga berperan penting bagi
lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap organisme di daratan berasal
dari fitoplankton di lautan. Habitat pantai (estuari, hutan bakau, dan
sebagainya) merupakan kawasan paling produktif di bumi. Ekosistem terumbu
karang menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis
organisme dengan keanekaragaman hayati tingkat tinggi di lautan.
Ekosistem lautan pada umumnya memiliki
tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga diperkirakan memiliki
ketahanan yang baik terhadap spesies invasif. Namun beberapa kasus yang
melibatkan spesies invasif telah ditemukan dan mekanisme yang menentukan
kesuksesan spesies invasif ini belum dipahami secara pasti. [https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekosistem_laut]
Ekosistem laut merupakan ekosistem alami
yang sangat luas. Saking luasnya, ekosistem ini dibagi menjadi beberapa sub
ekosistem, baik berdasarkan kedalamannya maupun berdasarkan jaraknya dari tepi
pantai. Karena saking luasnya pula, ekosistem laut memiliki keanekaragaman
hayati yang sangat tinggi, terlebih bagi ekosistem laut yang masih belum
tercemar.
Rantai Makanan Di Laut
Rantai makanan adalah suatu proses makan
dan dimakan yang terjadi antara mahluk hidup secara linier mengikuti tingkat
trofik tertentu. Rantai makanan juga dapat diartikan sebagai suatu perpindahan
energi secara biokimiawi antar mahluk hidup melalui sebuah interaksi makan dan
dimakan.
Dalam ekosistem laut, terkandung banyak
mahluk hidup yang saling memangsa. Adapun organisme yang bertindak sebagai
produsen atau organisme yang hidup tanpa memangsa melainkan memperoleh makanan
dengan cara membuatnya sendiri beberapa di antaranya adalah alga dan
fitoplanton.
Dalam ekosistem laut, rantai makanan
dimulai dari:
a. Kelas yang terendah, yaitu:
1. Alga merupakan organisme autotrof yang
tidak memiliki organ. Pada dasarnya algae tidak memiliki organ seperti akar,
batang dan daun. Ada beberapa jenis alga antara lain hijau, merah, pirang,
keemasan. Keunikan dari alga yaitu mereka tidak bisa dijadikan menjadi satu
kelompok.
Alga memiliki klorofil sehingga disebut
autotrof. Tempat tumbuh alga berada di daerah yang lembab atau terendam air. Ada
yang berada di air tawar ada juga di air asin. Ada 4 divisi dalam alga yaitu
Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Phyrophyta.
Alga Chlorophyta merupakan jenis alga
yang paling beragam dan banyak macamnya. Berkembang biak di berbagai daerah di
Indonesia. Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga
yang hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak
aktif merupakan penyusun phitoplankton. Sebagian besar fitoplankton adalah
anggota alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan
fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem
perairan.
Alga menjadi makanan utama dari ikan-ikan
yang berukuran kecil seperti anak-anak ikan yang masih kecil, teri, sarden,
udang, dan lain-lain.
2. Plankton (organisme laut yang paling
kecil). Plankton didefinisikan sebagai organisme renik yang bergerak mengikuti
arus apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan
badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme
terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton
adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan
laut. Ukurannya sangat kecil. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton
tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang
menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana
ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting
untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan
ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah
sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga hidup
dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat
dilihat pada plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah
seperti batu karang, kerang, teri dan anak-anak ikan yang masih kecil serta
udang dan juga sebagian dari jenis ikan raksasa yaitu paus pemakan plankton
semisal Hiu Paus dan Paus jenis Balin (ada sekitar 7 spesies) serta pare manta
(pare jenis raksasa).
Plankton secara umum dibagi dua spesies
yaitu: Fitoplankton (plankton nabati) dan Zooplankton (plankton hewani).
b. Rantai makanan dalam ekosistem
selanjutnya adalah kelas rendah, yaitu:
Kerang, terumbu karang, dan ikan-ikan
yang berukuran kecil, seperti bayi-bayi ikan, teri, udang, sarden dan
lain-lain. Ikan-ikan kecil ini biasanya menjadi makanan pokok dari ikan-ikan
yang berukuran sedang seperti ikan cakalang, cumi-cumi, gurita, tongkol, tuna,
kembung, tenggiri, barakuda, dan lain-lain. Dan mamalia laut pun seperti singa
laut, anjing laut dan gajah laut, bahkan unggas laut seperti pinguin, pelikan
dan camar pun suka memakan ikan-ikan yang berukuran kecil tersebut.
c. Kelas selanjutnya adalah kelas
menengah, yaitu:
Ikan-ikan yang berukuran sedang dan cukup
besar, seperti tongkol, cumi-cumi, gurita, lobster, kembung, cakalang, tuna,
barakuda, marlin dan hiu berukuran kecil atau sedang, dan lain-lain. Ikan-ikan
berukuran sedang dan cukup besar ini biasanya menjadi makanan utama dari ikan-ikan
yang berukuran lebih besar atau berukuran raksasa, seperti hiu khususnya hiu
putih dan paus pembunuh, dan juga beberapa mamalia laut seperti anjing laut,
singa laut, gajah laut, dan lain-lain.
d. Kelas atas, yaitu:
Ikan Hiu
Hiu adalah predator kelas atas yang
sangat buas dan memiliki gigi runcing setajam silet dan memiliki rahang yang
sangat kuat dan mematikan.
Hiu memiliki sekitar 15 spesies di lautan
dari hiu yang berukuran kecil, berukuran sedang, hingga yang berukuran raksasa
seperti hiu putih (berukuran bisa mencapai lebih dari 6 meter) yang menjadikan
hampir seluruh jenis ikan dari yang kecil, sedang sampai yang paling besar
menjadi makanan pokoknya bahkan hiu pun khususnya hiu putih juga memakan
mamalia laut (anjing laut, gajah laut, duyung dan singa laut) dan unggas laut
(burung pinguin). Hanya saja kebanyakan jenis hiu terutama hiu putih hanya
takluk di dalam gigi tajam dan rahang yang sangat kuat dan super buas dari paus
pembunuh (orca).
e. Selanjutnya kelas teratas dalam rantai
makanan dalam ekosistem laut, yaitu:
Paus Pembunuh (Orca)
Jenis paus pembunuh atau paus orca yang
panjangnya bisa sampai lebih dari 10 meter. Paus pembunuh (orca) doyan makan
segala hewan laut seperti anjing laut, gajah laut, singa laut, duyung, pinguin
dan segala jenis ikan termasuk ikan tuna, tongkol, gurita bahkan hiu putih yang
buas pun bisa menjadi santapan lezatnya. Bahkan paus pembunuh (orca) ini pun
mampu memangsa paus jenis lain yang berukuran 3 kali lipat besarnya daripada
orca tersebut.
Paus pembunuh adalah predator yang sangat
mematikan nomor satu di seluruh penjuru lautan atau di Samudera. Dalam
ekosistem laut, orca atau paus pembunuh adalah rantai makanan teratas,
sedangkan hiu putih di bawahnya.
Paus pembunuh atau orca tatkala kehabisan
cadangan makanan ikan-ikan kecil dan hewan laut lainnya, maka orca atau paus
pembunuh secara berkelompok dengan kesolidan tim kelompok berburunya dan dengan
teknik berburu yang sangat jitu serta serangan tiba-tiba yang mematikan mampu
melumpuhkan hiu putih berukuran raksasa sekalipun. Dan mereka para orca pun
akan pesta besar makan bareng hidangan raksasa dari daging hiu putih raksasa
tersebut. Karena itulah, orca dijuluki sebagai paus pembunuh dan predator yang
sangat mematikan di seluruh penjuru lautan atau Samudera di dunia.
Pelajaran
Berharga Di Balik Ekosistem Laut
Di balik ekosistem laut beserta rantai
makanan yang terkandung di dalamnya terdapat pelajaran yang sangat berharga
bagi manusia yang berakal sehingga akan memahamkan dan semakin mengenali jati
dirinya dan eksistensi dirinya di dunia dan di alam semesta ini serta akan kian
menumbuhkan keimanan yang kokoh kepada eksistensi Tuhannya yaitu Allah SWT yang
telah menciptakan alam semesta, manusia dan kehidupan. Adapun pelajaran
berharga tersebut, antara lain:
1. Ekosistem laut adalah menjadi salah satu
bukti kuat bahwasanya Allah SWT adalah satu-satunya Al-Khaliq Yang Maha Esa
yaitu Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Kuasa dan Maha Pengatur alam semesta
dengan segala kecanggihan, keteraturan dan ketelitian yang sangat detail dan
sistematis dalam mekanisme hukum alam (sunnatullah) yang Dia ciptakan.
Allah SWT berfirman:
اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَا فِي
سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَىٰ
عَلَى الْعَرْشِ
ۖ
مَا لَكُمْ مِنْ
دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ
وَلَا شَفِيعٍ
ۚ
أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
"Allah lah yang menciptakan langit
dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang
penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?" (QS. As-Sajadah: 4)
2. Membuktikan Allah SWT itu Maha Besar
dan Maha Kuat, sedangkan kita makhluk (ciptaan)-Nya ini adalah sangat lemah dan
sangat kecil serta tiada daya dan upaya. Dan sesungguhnya Allah SWT tidaklah
sia-sia dalam menciptakan segala sesuatu. Allah SWT berfirman:
إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ
اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
لَآيَاتٍ لِأُولِي
الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ
اللَّهَ قِيَامًا
وَقُعُودًا وَعَلَىٰ
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ رَبَّنَا
مَا خَلَقْتَ هَٰذَا
بَاطِلًا سُبْحَانَكَ
فَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
"Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka." (QS. Ali ‘Imran: 190-191)
3. Setiap makhluk hidup yang hidup di
dunia dan di alam semesta khususnya di dalam ekosistem laut tidak bisa hidup
sendiri dan setiap makhluk hidup saling membutuhkan dan saling
ketergantungan.Allah SWT berfirman:
وَهُوَ
الَّذِي مَدَّ
الْأَرْضَ
وَجَعَلَ
فِيهَا
رَوَاسِيَ
وَأَنْهَارًا
ۖ
وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ
جَعَلَ
فِيهَا
زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ
ۖ
يُغْشِي اللَّيْلَ
النَّهَارَ ۚ
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ
لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ
"Dan Dialah Tuhan yang membentangkan
bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan
padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada
siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Ar-Ra'du: 3)
4. Kita umat Islam tidak boleh menjadi pihak yang lemah seperti
alga dan plankton yang jumlahnya sangat banyak tapi tiada daya sehingga
menjadi menu utama bagi para predator (penguasa boneka, kapitalis dan
negara-negara kafir penjajah).
5. Kita umat Islam tidak boleh
menghalalkan segala cara seperti makhluk-makhluk predator (penguasa
boneka, kapitalis dan negara-negara kafir penjajah) seperti ikan-ikan di rantai
makanan dari kelas menengah hingga kelas teratas yang selalu memangsa hewan
atau ikan-ikan di bawah kelasnya demi memuaskan rasa lapar dan naluri liar
kehewanannya.
6. Agar kita umat Islam tidak dijadikan
mangsa empuk terus-menerus oleh negara-negara predator penjajah kafir dari
segala penjuru baik negara adidaya maupun negara super adidaya, maka kita umat
Islam tidak boleh terpecah-belah berkeping-keping dengan memisahkan diri menjadi
hidup sebatang kara atau keluar dari barisan jama'ah kaum Muslimin sedunia dan
hidup dalam kelompok-kelompok kecil (kesukuan, mazhab dan negara bangsa dengan
paham sempit fanatisme golongan dan nasionalisme) tanpa kekuatan yang berarti.
7. Kita umat Islam haruslah bersatu dalam
sistem koordinasi alamiah yang tunggal dengan membentuk satu formasi super
raksasa sehingga melahirkan sebuah sistem pertahanan yang sangat kokoh hingga
predator-predator yang dari berukuran sedang hingga yang berkuran raksasa tidak
akan mampu berhadapan dengan satu kumpulan formasi super raksasa.
Karena itulah, kita sebagai umat Islam
dengan insting alamiahnya yaitu fitrah akal, naluri hidup, ruh keimanan, dan
ruh jama'i harus mampu mengenal dan memahami dengan benar hakikat jati diri
kita sebagai makhluk ciptaan Allah dan sekaligus hamba Allah SWT, sehingga
melahirkan di dalam diri kita berupa kesadaran ideologis hubungan sangat erat
dengan Allah SWT (idrak shilah billah) dalam seluruh aspek kehidupan
kita.
Serta kita selaku umat Islam pun wajib
terikat secara totalitas dalam seluruh aspek kehidupan kita baik pola pikir dan
pola hidup kita dengan Akidah Islam dan Syariah Islam (hukum-hukum Allah SWT)
serta umat Islam apapun mazhab dan harakah dakwahnya wajib bersatu dalam satu
jama'ah umat Islam (sistem koordinasi tunggal dan formasi super raksasa:
Khilafah Islam) yang diikat dengan ikatan ideologis Akidah Islam sebagai dari
tuntutan akidah tauhid Islam.
Dan juga kita umat Islam wajib
meninggalkan segala fanatisme sempit golongan ('ashabiyah) baik
fanatisme mazhab maupun harakah dan wajib pula meninggalkan paham nasionalisme
yang sempit beserta meninggalkan sistem maupun segala ideologi kufur jahiliyah
penjajah kafir Barat dan Timur. Allah SWT berfirman:
واَعْتصِمُواْ
بِحَبْلِ الله
جَمِيْعًا وَلاَ
تَفَـرَّقوُا
وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ
الله عَلَيْكُمْ
إٍذْكُنْتُمْ
أَعْـدَاءً فَأَلَّفَ
بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُمْ
بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَاناً وَكُنْتُمْ
عَلىَ شَفاَ خُـفْرَةٍ
مِنَ النَّاِر
فَأَنْقـَدَكُمْ مِنْهَا
كَذَالِكَ يُبَبِّنُ
اللهُ لَكُمْ اَيَاتِهِ
لَعَلـَّكُمْ
تَهْـتَدُونَ
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian
dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah-belah, dan ingatlah
nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah)
menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu
di atas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu.
Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya agar kamu mendapat petunjuk.” (QS.
Ali Imron: 103)
Sehingga kita umat Islam benar-benar akan
mengalami kebangkitan hakiki dan menjelma dalam sistem koordinasi tunggal dan
formasi super raksasa adidaya Khilafah, sehingga negara-negara penjajah kafir yang
selama ini menjajah dan memangsa umat Islam dan kekayaan sumber daya alam
negeri-negeri umat Islam bisa dikalahkan dan dienyahkan dari negeri-negeri
Islam dan dari peta dunia.
Dan umat Islam pun yang telah berwujud
menjadi formasi super power raksasa adidaya Negara Khilafah Rasyidah
Islamiyah (NKRI) tersebut akan benar-benar bisa terbebas dari segala bentuk
penjajahan serta umat Islam pun akan kembali menjadi khairu ummah (umat
yang terbaik) dan akan bisa menguasai seluruh penjuru dunia dan menebar rahmah
dan berkah bagi dunia dan alam semesta. Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِي
أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ
كُلِّهِ وَكَفَى
بِاللَّهِ شَهِيداً
"Dialah yang mengutus Rasul-Nya
dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dimenangkannya atas semua
agama. Cukuplah Allah sebagai saksi." (QS. al-Fath: 28)
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ
فِي الْأَرْضِ
كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ
لَهُمْ دِينَهُمُ
الَّذِي ارْتَضَىٰ
لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ
أَمْنًا ۚ
يَعْبُدُونَنِي
لَا يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئًا ۚ
وَمَنْ كَفَرَ
بَعْدَ ذَٰلِكَ
فَأُولَٰئِكَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa (menjadi
Khalifah/Khilafah) di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasiq." (QS. An-Nuur: 55)
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu
berkata, Rasulullah Saw bersabda:
إِنَّ
اللهَ زَوَى لِي
اْلأَرْضَ فَرَأَيْتُ
مَشَارِقَهَا
وَمَغَارِبَهَا
وَإِنَّ أُمَّتِي
سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا
مَا زُوِيَ لِي
مِنْهَا
“Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan
(memperlihatkan) bumi kepadaku. Sehingga, aku melihat bumi mulai dari ujung
Timur hingga ujung Barat. Dan umatku, kekuasaannya akan meliputi bumi yang
telah dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku….” (HR. Muslim, Ahmad, Abu
Dawud, dan Tirmidzi)
Allah SWT pun menegaskan janji-Nya untuk
senantiasa membela, menyertai dan menyelamatkan orang-orang mukmin. Firman-Nya:
ثُمَّ
نُنَجِّي رُسُلَنَا
وَالَّذِينَ آمَنُواْ
كَذَلِكَ حَقّاً
عَلَيْنَا نُنجِ
الْمُؤْمِنِينَ
"Demikianlah, menjadi kewajiban atas
Kami untuk menyelamatkan orang-orang mukmin." (QS. Yunus: 103)
Kesimpulannya, rahasia kesuksesan
kebangkitan umat Islam menjadi khairu ummah (umat yang terbaik) dalam
wujud sempurnanya yaitu Negara Khilafah Rasyidah Islamiyah (NKRI) adalah
tatkala umat Islam mencampakkan seluruh bentuk ideologi kufur jahiliyah penjajah
kafir seperti demokrasi, kapitalisme, sekulerisme, maupun sosialisme-komunisme,
dan umat Islam segera kembali mengadopsi akidah Islam atau mabda' (ideologi)
Islam secara totalitas sehingga ideologi Islam tersebut benar-benar mengkristal
atau bermutajasad dalam tubuh umat Islam hingga secara alamiah akan
memicu persatuan umat Islam sedunia karena dorongan fitrah Islam yang merasuk
dalam pemikiran, perasaan dan sendi-sendi kehidupan umat Islam.
Sehingga dengan kepemimpinan ideologis
Islam (qiyadah fikriyah Islam) atau kepemimpinan intelektual Islam yang
merasuk dalam tubuh dan jiwa umat Islam tersebut, maka akan terjadinya sebuah
metamorfosis ideologis yaitu sebuah revolusi pemikiran di tengah umat Islam
hingga akan terwujudlah kebangkitan hakiki Islam dan umat Islam dalam wujud
sempurnanya yaitu menjadi super raksasa adidaya Negara Khilafah Rasyidah
Islamiyah. Rasulullah Saw bersabda:
...ثُمَّ
تَكُونُ خِلَافَةً
عَلَي مِنهَاجِ
انُّبُوَّةِ...
"...Kemudian akan kembali datang
Khilafah yang mengikuti metode Kenabian (Khilafah Rasyidah yang kedua)."
(HR. Ahmad)
Wallahu a'lam bish shawab. []
#UlamaBelaHTI
#UmatBersamaHTI
#HTIOnTheTrack
#HTILanjutkanPerjuangan
#HaramPilihPemimpinIngkarJanji
#HaramPilihPemimpinZalim
#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng
#HaramPilihPemimpinDiktatorAntiIslam
#2019GantiRezimGantiSistem
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#ReturnTheKhilafah
#KhilafahTheRealSolution