Oleh: Zakariya
al-Bantany
Pesta demokrasi 2019
di Indonesia yakni pemilu serentak 17 April 2019 sudah digelar serentak di
seluruh penjuru Nusantara dari Sabang hingga Merauke.
Namun, pasca pesta
demokrasi pemilu serentak baik pilpres maupun pileg tersebut pada hari Rabu 17
April 2019 yang lalu, kini mulai semakin tampak begitu telanjangnya betapa
rusak dan bobroknya serta buruknya demokrasi hingga hanya membawa petaka bagi
negeri ini sehingga hanya membawa duka yang sangat mendalam bagi rakyat negeri
ini.
Di mana pesta
demokrasi yang membawa petaka tersebut telah banyak memakan korban jiwa atau
tumbal nyawa yang sangat banyak dan mungkin akan terus bertambah banyak jumlah
korban jiwa yang disebabkan oleh pesta demokrasi yang membawa petaka tersebut.
Proses pemilu yang
begitu panjang membuat korban dari jajaran KPU dan Bawaslu terus berjatuhan.
Hingga kemarin (26/4), sudah 326 petugas pemilu yang meninggal dunia.
Perinciannya, 253 korban berasal dari jajaran KPU, 55 dari unsur Bawaslu, dan
18 personel Polri.
Yang memprihatinkan,
berdasar laporan yang diterima KPU, salah seorang korban bernama Alhat Supawi,
32 tahun, meninggal karena bunuh diri. Alhat adalah petugas KPPS yang bertugas
mengisi formulir C1 sebanyak 86 rangkap.
Menurut laporan
istrinya, Alhat tidak tahan dengan beban pekerjaan yang begitu berat. Pekerjaan
sehari semalam itu membuat dia kelelahan dan berujung stres. Alhat begitu
khawatir jika di antara 86 formulir C1 tersebut ada kesalahan mengisi. Dalam
kondisi itulah, dia meminum racun hingga meninggal.
Selain Alhat, ada 307
petugas penyelenggara pemilu lainnya yang meninggal dunia. Itu diketahui
berdasar data yang didapat Jawa Pos dari KPU dan Bawaslu hingga kemarin. [https://www.jawapos.com/nasional/pemilihan/27/04/2019/326-petugas-pemilu-meninggal-dunia/]
Padahal, pesta
demokrasi atau pemilu serentak 2019 tersebut telah sangat banyak mengeluarkan
uang negara yang sangat besarnya, yang notabene adalah uang rakyat. Ini adalah
pemilu termahal sepanjang sejarah Indonesia.
Di mana Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) menganggarkan sebesar Rp25,59 triliun untuk kegiatan
pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 17 April 2019. Angka ini naik 61%
dibanding anggaran untuk Pemilu 2014 yang sebesar Rp15,62 triliun. [https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4485400/fantastis-anggaran-untuk-pemilu-2019-capai-rp-25-t].
Bahkan, Ketua Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan, pihaknya mengajukan permohonan
tambahan dana untuk memperlancar proses Pemilu 2019. [https://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/18/07/11/pbpja4409-kpu-minta-tambahan-dana-rp-35-m-untuk-pengamanan-website]
Namun, justru pesta
demokrasi yang sangat mahal tersebut selain telah memakan tumbal nyawa 326
orang petugas pemilu, dan sementara yang sakit sebanyak 2.232 orang [https://www.jawapos.com/nasional/humaniora/30/04/2019/bertambah-lagi-petugas-kpps-meninggal-dunia/],
kini semakin tampak terang benderang betapa amburadulnya pesta demokrasi
tersebut hingga kisruh baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri.
Antar paslon pun saling klaim kemenangan hingga bersitegang [https://inikata.com/2019/04/20/paslon-01-dan-02-saling-klaim-kemenangan-ini-respon-kpu/;
https://www.msn.com/id-id/berita/pemilu/kpu-minta-kubu-jokowi-dan-prabowo-setop-klaim-kemenangan/ar-BBW65HQ]
dan parpol koalisi petahana pun mulai gusar dan buyar dengan menuding bahwa
partai petahana menggelembungkan perolehan suaranya dan menggembosi perolehan
suara partai koalisinya. [http://www.posmetro.info/2019/04/pkb-tuding-pdip-gelembungkan-suara.html?m=1;
https://m.merdeka.com/politik/pkb-tuding-pdip-gelembungkan-suara-pileg-2019-di-surabaya.html]
Parahnya, sebelumnya
KPU pun telah menetapkan kotak suaranya terbuat dari kardus yang digembok pula.
[https://m.detik.com/news/berita/d-4345704/kpu-semua-fraksi-dpr-setuju-kotak-suara-kardus]
Kini banyak sekali
ditemukan pula banyaknya pelanggaran pemilu dan banyaknya kecurangan di
sana-sini. Di antaranya surat suaranya banyak dicoblos sendiri oleh petugas
KPPS. [https://politik.rmol.co/read/2019/04/12/385678/bawaslu-pastikan-surat-suara-yang-sudah-dicoblos-di-malaysia-asli-keluaran-kpu;
https://m.merdeka.com/politik/bawaslu-kembali-temukan-petugas-kpps-coblos-sendiri-sisa-surat-suara-di-serang.html;
https://m.liputan6.com/pileg/read/3944543/bawaslu-dapati-3066-pelanggaran-ada-kpps-coblos-sendiri-sisa-surat-suara;
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4518236/beredar-video-petugas-kpps-coblos-beberapa-surat-suara-di-boyolali].
Dan data-data rekap real count pun dimanipulasi dengan curangnya
pakai metode STMB (Sistematis, Terstruktur, Massif dan Brutal) untuk
memenangkan sang petahana. [https://newspurwakarta.com/desain-besar-kpu-memenangkan-jokowi-mungkinkah/]
Sampai-sampai data quick count di Televisi pun disulap dan
dibolak-balik oleh lembaga survey bayaran demi menyenangkan dan melanggengkan
syahwat kekuasaan sang petahana yang gila kekuasaan. [https://www.mediaoposisi.com/2019/04/kecurangan-dalam-quick-count-mungkinkah.html?m=1].
Dan juga banyaknya
caleg menjadi stres dan gila karena kalah pemilu dan gagal jadi anggota
legislatif. [https://www.jawapos.com/kesehatan/16/04/2019/bakal-ada-ledakan-orang-sakit-jiwa-usai-pemilu-17-april/;
https://m.kumparan.com/@kumparannews/waspada-caleg-stres-usai-pemilu-1quTMrtvvcR;
https://m.detik.com/news/berita/2532756/pernah-rawat-15-caleg-stres-kini-rsj-ini-siapkan-300-kamar;
https://rmco.id/baca-berita/government-action/8051/pasca-pemilu-kemenkes-fokus-tangani-caleg-stres]
Bahkan sampai sekarang
pun makin amburadul manajemen pemilunya baik di dalam negeri maupun di luar
negeri hingga membuat rakyat makin menjadi marah dan murka. [https://www.jawapos.com/nasional/politik/19/03/2019/dpt-pemilu-amburadul-ada-tps-yang-daftar-pemilihnya-hanya-satu-orang/;
https://tirto.id/pemilu-serentak-2019-eksperimen-yang-amburadul-dm4f;
https://www.harianumum.com/baca/pemilu-2019-paling-amburadul-ketua-kpu-diminta-mundur;
https://kaltimtoday.co/utama/indonesia/pemilu-2019-amburadul-lpp-kammi-harus-dievaluasi;
https://ceknricek.com/mobile/pemilu-paling-panas-brutal-dan-amburadul/3635;
https://jabar.sindonews.com/read/6476/1/pengamat-nilai-sumber-masalah-pemilu-akibat-menajemen-amburadul-1555344259;
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47933221]
Bahkan sangat mungkin
akan berujung "people power"
yang sangat nyata di depan mata di mana rakyat akan menggelar Mahkamah Rakyat
untuk mengadili dan menghukum rezim democrazy yang curang dan culas tersebut.
Ini bukti pemilu
Jurdil dan Luber dalam negara demokrasi hanyalah sebuah ilusi dan utopia
belaka. Inilah petaka pesta demokrasi. Demokrasi benar-benar sangat brutal dan
sadis. Demokrasi makin terbukti adalah sistem terburuk yang hanya memecah-belah
bangsa dan umat Islam serta pembunuh rakyat yang paling efektif dan efisien.
Dan demokrasi pun makin terbukti lebih banyak mudharatnya daripada maslahatnya.
Makin terbukti demokrasi adalah biang petaka dan biang bencana serta biang
penjajahan bagi negeri ini dan dunia.
Itu semua pertanda
bahwa demokrasi akan dan sedang benar-benar membunuh dirinya sendiri. John
Adams (mantan Presiden AS ke-II), dia pernah menulis: Remember, democracy never lasts long. It soon wastes, exhausts, and
murders it self. There never was a democracy yet that did not commit suicide.
(Ingatlah, demokrasi tidak akan bertahan lama. Ia akan segera terbuang, melemah
dan membunuh dirinya sendiri; demokrasi pasti akan bunuh diri). [https://kuliahpemikiran.wordpress.com/2014/03/20/saatnya-jujur-tentang-demokrasi/]
Masihkah percaya
demokrasi..?! Masihkah tetap membela demokrasi sistem kufur tersebut..?!
Allah SWT berfirman:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ
يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ
حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
"Apakah hukum
Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada
(hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah: 50)
Sangat berbeda ketika
sistem Islam yakni Khilafah diterapkan dalam kehidupan khususnya dalam negara,
selain hemat biaya dalam waktu singkat (maksimal 3 hari) pemimpin baru sudah
terangkat dengan sah dan sempurna melalui proses bai'at
in'iqad (baiat legal/resmi) dan bai'at
tha'at oleh seluruh kaum Muslim hingga membawa dan menebar rahmah dan
berkah tidak hanya bagi umat Islam, namun juga membawa dan menebar rahmah dan
berkah bagi dunia dan alam semesta.
Maka, segera campakkan
dan tumbangkan demokrasi sebuah sistem rusak yang berbiaya tinggi dan super
curang serta super culas. Segera ganti dengan Khilafah, dipastikan hidup
menjadi berkah dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat hingga ke surga
penuh selamat dan bahagia. Mau..?!
Wallahu a'lam bish shawab. []
#2019TumbangkanDemokrasi
#2019TegakkanKhilafah
#KhilafahPastiMenang
#ReturnTheKhilafah